Mesir

Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Kairo, Mesir, untuk melakukan pertemuan bilateral dan multilateral. Di Kairo, Prabowo juga akan bertemu dengan Presiden Mesir, Abdul Fattah el-Sisi.

Dalam konferensi pers di Pangkalan TNI AU, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/12/2024), Prabowo mengatakan akan ada pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir, Abdul Fattah el-Sisi.

"Saya akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir, Abdul Fattah el-Sisi," kata Prabowo.

Selanjutnya, Prabowo akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo. Prabowo mengatakan kunjungan ini menjadi acara kenegaraan Presiden Indonesia ke Mesir pertama sejak tahun 2013.

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Prabowo Subianto bertolak ke Mesir untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir.

Prabowo beserta rombongan berangkat menuju Kairo dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/12/2024), menggunakan pesawat kepresidenan PK-GRD.

"Pada hari ini, Selasa, 17 Desember 2024, saya beserta delegasi terbatas pemerintah Republik Indonesia akan berangkat ke Kairo, Mesir. Pertama, dalam melakukan kunjungan kenegaraan, dan kedua menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi D-8 di Kairo, Mesir," ujar Prabowo dalam jumpa pers sebelum keberangkatan.

Presiden Prabowo Subianto berangkat ke Kairo, Mesir, untuk menghadiri KTT D-8. Wapres Gibran Rakabuming Raka mengantar keberangkatan Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma.

Pantauan detikcom di Pangkalan TNI AU, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/12/2024), Prabowo berjalan menaiki pesawat kepresidenan pada pukul 11.33 WIB.

Sejumlah pejabat mendampinginya, di antaranya Wapres Gibran Rakabuming Raka, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan pejabat lainnya.

Juru bicara Kemlu, Rolliansyah ‘Roy’ Soemirat, dalam konferensi pers sebelumnya di kantor Kemlu RI, Jakarta, Senin (16/12), mengatakan Prabowo akan melakukan serah terima Ketua D-8 dari Mesir.

DAMASKUS, KOMPAS.com - Kelompok Islamis Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang memimpin pemberontakan di Suriah akhirnya berhasil menggulingkan Presiden Bashar Al Assad.

Usai Assad digulingkan, anggota kelompok oposisi dan warga Suriah kemudian mengibarkan bendera baru untuk melambangkan penggulingan kekuasaan tangan besi keluarga Assad selama hampir enam dekade.

Diketahui, ada perbedaan dari bendera Suriah yang lama dan bendera Suriah yang baru.

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Rabu (11/12/2024), berikut ini arti bendera baru Suriah.