Miftah Maulana Habiburrahman

Usman Ali Terbahak Saat Miftah Hina Sunhaji di Magelang, Mengaku Terbawa Suasana

Usman Ali Terbahak Saat Miftah Hina Sunhaji di Magelang, Mengaku Terbawa Suasana

()

MAGELANG, KOMPAS.com - Pengasuh Asrama Perguruan Islam Al-Huda, Usman Ali mengaku "terbawa suasana" usai Miftah Maulana Habiburrahman mengolok-olok Sunhaji, pedagang es teh, dalam acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah November lalu.

Dalam video yang merekam Miftah menghina Sunhaji dengan istilah kasar, Usman justru tertawa terbahak-bahak atas perkataan itu. Usman duduk di sebelah kanan Miftah.

Usman mengaku khilaf atas reaksinya dan tidak memiliki niat untuk menertawakan Sunhaji. Kendati demikian, dia mengaku perbuatannya itu adalah kesalahan.

Ketua Komisi VIII DPR Harap Miftah Tak Kapok Dakwah Usai Viral Bakul Es Teh

Ketua Komisi VIII DPR Harap Miftah Tak Kapok Dakwah Usai Viral Bakul Es Teh

()

Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menghormati keputusan Miftah Maulana Habiburrahman mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden, usai viral video penjual es teh. Marwan berharap kejadian masalah ini tak membuat Miftah kapok berdakwah.

Marwan memandang komunikasi dakwah Miftah memang berbeda dibanding ustaz pada umumnya. Marwan yakin komunitas yang disasar Miftah sulit didekati dengan cara berdakwah konvensional.

"Gus Miftah komunikasi dakwah nya memang tidak seperti fatsun yang biasa seperti para ustaz. Beliau melakukan dakwah dengan frasa sebagaimana bahasa yang sering anak-anak gaul gunakan sehari-hari, sehingga dipandang akan nyeleneh. Tetapi komunitas gaul ini tidak mudah mendekatinya jika dakwahnya konvensional," kata Marwan kepada wartawan, Sabtu (7/12/2024).

Wasekjen PBNU Ingatkan Ketum Ansor soal Polemik Gus Miftah

Wasekjen PBNU Ingatkan Ketum Ansor soal Polemik Gus Miftah

()

Wasekjen PBNU, Rahmat Hidayat Pulungan, mengingatkan Ketum GP Ansor, Addin Jauharudin, untuk bijaksana soal polemik Miftah Maulana alias Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji. Rahmat mengatakan nahdliyin harus konsisten membela pihak lemah.

"Kita harus tegak lurus dengan prinsip kemanusiaan dan konsisten membela yang lemah," kata Rahmat kepada wartawan, Jumat (6/12/2024).

Dia mengatakan kader NU harus konsisten terhadap kebenaran. Menurutnya, atribusi sebagai pejabat negara melekat pada pribadi Miftah.

Jabatan Singkat Gus Miftah Usai Viral Hina Penjual Es Teh

Jabatan Singkat Gus Miftah Usai Viral Hina Penjual Es Teh

()

Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal sebagai Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Miftah mundur usai ucapannya yang menghina penjual es teh viral hingga memunculkan desakan pencopotan dirinya.

Miftah dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat pada Selasa (22/10/2024). Saat itu, Prabowo melantikan total tujuh orang Utusan Khusus.

Nama Miftah kemudian menjadi sorotan setidaknya sejak pekan lalu. Miftah, yang berada di atas panggung, melontarkan hinaan terhadao seorang penjual es teh yang berjualan di lokasi acara.

Siapa Utusan Khusus Presiden Pengganti Miftah? Ini Kata Prabowo

Siapa Utusan Khusus Presiden Pengganti Miftah? Ini Kata Prabowo

()

Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal sebagai Gus Miftah mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Lalu siapa pengganti Gus Miftah?

Presiden Prabowo Subianto buka suara. Prabowo mengatakan pihaknya akan mencari pengganti Gus Miftah.

"Nanti kita cari ya," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/12/2024). Prabowo menjawab pertanyaan wartawan terkait pengganti Miftah.

Prabowo mengatakan Miftah sadar telah salah mengucapkan kata-kata sehingga memutuskan untuk mengundurkan diri.

Prabowo: Di Indonesia Jarang Orang Merasa Salah dan Undurkan Diri

Prabowo: Di Indonesia Jarang Orang Merasa Salah dan Undurkan Diri

()

Presiden Prabowo Subianto menganggap mundurnya Miftah Maulana sebagai sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan sebagai tindakan kesatria. Prabowo menilai di Indonesia jarang ada orang yang merasa bersalah dan langsung mengundurkan diri.

"Saya kira di Indonesia juga jarang orang merasa salah, bertanggung jawab, dan mengundurkan diri," kata Prabowo di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Prabowo menghargai keputusan Miftah. Prabowo menyebut Miftah sadar bahwa dirinya salah ucap.

Dasco Apresiasi Pengunduran Diri Miftah dari Utusan Khusus Presiden

Dasco Apresiasi Pengunduran Diri Miftah dari Utusan Khusus Presiden

()

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi langkah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menyatakan mundur dari jabatan utusan khusus Presiden setelah ramai disorot. Dasco menilai keputusan Miftah diambil di atas kepentingan pribadi.

"Ya kami menyampaikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh Gus Miftah. Setelah perenungan yang mendalam, mungkin dia kemudian melihat situasi dan kondisi dan kepentingan yang lebih besar. Kita sama-sama tahu bahwa tadi sudah dirilis pengunduran diri yang bersangkutan," kata Dasco di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Sederet Kontroversi Miftah Maulana, Bagi-bagi Uang Saat Pemilu hingga Toyor Kepala Istri

Sederet Kontroversi Miftah Maulana, Bagi-bagi Uang Saat Pemilu hingga Toyor Kepala Istri

()

KOMPAS.com - Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Hal ini disampaikan Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

Sebelumnya petisi yang mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, muncul sejak 4 Desember 2024.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sudah ada tujuh petisi meminta Miftah Maulana dicopot dan mengundurkan diri yang dibuat di laman change.org.

Isi Lengkap Pernyataan Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

Isi Lengkap Pernyataan Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Miftah Maulana Habiburrahman memutuskan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Kabinet Merah Putih.

"Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

Miftah Maulana menegaskan bahwa keputusan mundur itu diambil tanpa desakan dari pihak mana pun, melainkan didasarkan atas rasa cinta, hormat, dan tanggung jawabnya kepada Presiden Prabowo Subianto serta kepada bangsa dan negara.

Miftah Mundur dari Utusan Presiden Usai Hina Tukang Es Teh, Ini Respons Istana

Miftah Mundur dari Utusan Presiden Usai Hina Tukang Es Teh, Ini Respons Istana

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi angkat bicara perihal Miftah Maulana Habiburrahman yang mundur dari Utusan Khusus Presiden.

Hasan menyebut pihak Istana menghormati keputusan Miftah.

"Kita hormati keputusan beliau," ujar Hasan kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2024).

Saat ditanya perihal apakah Istana akan memproses pengunduran diri Miftah, Hasan belum merespons.

Sementara terkait pengganti Miftah, ia menegaskan hal itu adalah prerogatif Presiden Prabowo.

Sebelumnya, Miftah Maulana Habiburrahman menyatakan mundur dari jabatannya di Kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Gus Miftah Tak Ubah Gaya Dakwah tapi Janji Hati-hati Pilih Diksi

Gus Miftah Tak Ubah Gaya Dakwah tapi Janji Hati-hati Pilih Diksi

()

Miftah Maulana Habiburahman atau yang sering disapa Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatan utusan khusus Presiden. Miftah mengaku tidak akan mengubah gaya dakwahnya, tetapi akan lebih berhati-hati dalam memilih diksi.

"Secara prinsip semua orang punya gaya dakwah masing-masing. Punya karakter masing-masing. Karakter itu tetap akan saya pertahankan, cuma dengan pemilihan kata dan diksi yang mungkin lebih berhati-hati," kata Miftah dalam tayangan YouTube CNN Indonesia, Jumat (6/12/2024).

Sebagaimana diketahui, Miftah Maulana sebelumnya ramai dikecam karena menghina penjual es teh, Sunhaji, di salah satu acara di Magelang, Jawa Tengah. Miftah bahkan sampai ditegur Presiden Prabowo lewat Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.

Miftah Ungkap Alasan Menangis saat Umumkan Mundur dari Utusan Presiden

Miftah Ungkap Alasan Menangis saat Umumkan Mundur dari Utusan Presiden

()

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang dikenal dengan nama Gus Miftah menangis saat mengumumkan pengunduran diri dari jabatan utusan khusus presiden. Miftah mengaku menangis karena tidak bisa memenuhi ekspektasi Presiden Prabowo Subianto.

"Yang membuat saya terharu bukan saya kehilangan jabatan. Bahwa kepercayaan Pak Prabowo kepada saya sangat besar, sangat besar, yang notabenenya saya latar belakang anak jalanan, yang bergaul dengan dunia premanisme, lokalisasi dan klub malam bahkan," kata Miftah dalam tayangan YouTube CNN Indonesia, Jumat (6/12/2024).

Sebut Rakyat Jelata Saat Tanggapi Hinaan Miftah, Jubir Istana: Di KBBI Artinya Rakyat Biasa

Sebut Rakyat Jelata Saat Tanggapi Hinaan Miftah, Jubir Istana: Di KBBI Artinya Rakyat Biasa

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengungkit definisi dari "rakyat jelata" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang berarti "rakyat biasa".

Hal tersebut Adita sampaikan ketika meminta maaf karena menggunakan diksi "rakyat jelata" saat menanggapi Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman yang menghina pedagang es teh bernama Sunhaji.

"Saya gunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam KBBI yang artinya adalah rakyat biasa, yaitu kita semuanya rakyat Indonesia," ujar Adita dalam Instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Kamis (5/12/2024).

Bilang Rakyat Jelata Saat Tanggapi Miftah Hina Pedagang Es Teh, Jubir Presiden Adita Irawati Minta Maaf

Bilang Rakyat Jelata Saat Tanggapi Miftah Hina Pedagang Es Teh, Jubir Presiden Adita Irawati Minta Maaf

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati meminta maaf karena menggunakan diksi "rakyat jelata" saat memberi pernyataan mengenai Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman yang menghina pedagang es teh bernama Sunhaji.

Adita memahami diksi "rakyat jelata" yang dia gunakan memang kurang tepat. Adita dirujak netizen akibat menggunakan kata tersebut.

"Pada kesempatan ini, saya ingin menjelaskan terkait pernyataan saya yang sedang ramai jadi perbincangan publik. Saya memahami, diksi yang saya gunakan dianggap kurang tepat. Untuk itu, secara pribadi, saya memohon maaf atas kejadian ini yang sebabkan kontroversi terhadap masyarakat," ujar Adita dalam Instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Kamis (5/12/2024).

Miftah Hina Penjual Es Teh, Golkar: Orang Terkenal Sering Dapat Pelajaran dari Orang Kecil

Miftah Hina Penjual Es Teh, Golkar: Orang Terkenal Sering Dapat Pelajaran dari Orang Kecil

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar M Sarmuji menilai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman, telah mendapatkan pelajaran berharga setelah mengeluarkan pernyataan yang dianggap menghina seorang penjual es teh.

Sarmuji menekankan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk Miftah.

"Semua orang punya potensi salah. Itu menjadi pembelajaran kita semua. Apa yang terjadi di Miftah termasuk pembelajaran buat Miftah sendiri bahwa orang besar, orang populer, orang terkenal itu sering justru mendapatkan pelajaran dari orang yang kecil," ujar Sarmuji di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Buntut Polemik Miftah, Dasco Minta Pemerintah Evaluasi Kinerja Utusan Presiden

Buntut Polemik Miftah, Dasco Minta Pemerintah Evaluasi Kinerja Utusan Presiden

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, sudah meminta pemerintah untuk mengevaluasi kinerja para utusan presiden.

Hal itu disampaikan setelah DPR RI melihat banyak aspirasi masyarakat setelah polemik soal sikap Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman yang dianggap menghina penjual es teh di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sunhaji.

“Kita, DPR juga sudah melihat aspirasi masyarakat, sudah meminta kepada pemerintah, tidak hanya kepada Gus Miftah, tapi juga mengimbau untuk melakukan introspeksi, evaluasi-evaluasi terhadap kinerja masing-masing pembantu presiden maupun utusan khusus presiden,” ujar Dasco di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Miftah Maulana Hina Tukang Es Teh, Puan: Bangunlah Indonesia Tanpa Merendahkan

Miftah Maulana Hina Tukang Es Teh, Puan: Bangunlah Indonesia Tanpa Merendahkan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta masyarakat untuk membangun Indonesia dalam persaudaraan.

Hal itu disampaikan merespons sikap Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman yang dianggap menghina tukang es teh di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

“Marilah kita membangun Indonesia dengan saling menghormati, saling menghargai, jangan saling merendahkan,” ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

“Namun, bangunlah Indonesia dengan rasa persaudaraan, tanpa saling merendahkan,” ujar dia.

Gara-gara Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Ditegur Prabowo dan Dikecam Publik

Gara-gara Hina Pedagang Es Teh, Gus Miftah Ditegur Prabowo dan Dikecam Publik

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman dikecam dari sana-sini usai menghina tukang es teh bernama Sunhaji saat sedang berdakwah di Magelang.

Perbuatan tidak patut Miftah Maulana itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Dari atas panggung, pria yang dikenal sebagai pendakwah itu melontarkan ucapan tak pantas kepada Sunhaji yang berjualan di tengah-tengah hadirin.

"Es tehmu sih akeh (masih banyak)? Ya, sana jual goblok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir," ujar Miftah.