Obligasi Korporasi

Petrosea (PTRO) Catat Obligasi  Sukuk Ijarah Rp1,5 Triliun

Petrosea (PTRO) Catat Obligasi Sukuk Ijarah Rp1,5 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Petrosea tbk Tbk. (PTRO) resmi mencatatkan obligasi senilai total Rp1,5 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (16/12/2024).

Emiten afiliasi Prajogo Pangestu itu menerbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024 dengan nilai Rp1,5 triliun dengan rincian Obligasi Berkelanjutan dengan jumlah pokok senilai Rp1 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan dengan sisa imbalan ijarah senilai Rp500 miliar. 

“Seluruh dana akan digunakan untuk memperkuat modal kerja guna mendukung realisasi kontrak-kontrak yang telah diperoleh Petrosea pada lini bisnis Kontrak Pertambangan dan EPC terintegrasi,” kata Chief investment Officer PTRO Kartika Hendrawan di BEI, Jakarta, Senin (16/12/2024). 

BEI : Total Emisi Obligasi dan Sukuk Tembus Rp137 Triliun

BEI : Total Emisi Obligasi dan Sukuk Tembus Rp137 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah emisi baru surat utang korporasi sepanjang pekan ini. Secara kumulatif, nilai emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun berjalan 2024 sudah mencapai Rp137,66 triliun. 

Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Kautsar Permadi Nurahmad menyampaikan pasar modal diramaikan dengan pencatatan dua obligasi sepanjang 9—13 Desember 2024. 

Pertama, Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multi Infrastruktur Tahap II tahun 2024 oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) pada Senin (9/12/2024). Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multi Infrastruktur Tahap II tahun 2024 dicatatkan dengan nilai pokok Rp2,7 triliun. 

RS Mayapada (SRAJ) akan Terbitkan Surat Utang Senilai Rp1,89 T

RS Mayapada (SRAJ) akan Terbitkan Surat Utang Senilai Rp1,89 T

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) atau RS Mayapada milik taipan Dato Sri Tahir akan menerbitkan surat utang sebesar US$125 juta atau senilai Rp1,89 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), SRAJ berencana menerbitkan surat utang dengan pembeli siaga yaitu BCSS Maverick Holdings I, L.P sebagai investor 1 akan menyerap 50% dari jumlah pokok surat utang atau senilai US$62,5 juta yang setara dengan Rp946,1 miliar.

Sementara itu, BCSS Maverick Holdings II, L.P sebagai investor 2 juga akan menyerap jumlah pokok surat utang dengan besaran yang sama yakni sebesar 50%.

SRBI  SBN Berisiko Tekan Daya Serap Surat Utang Korporasi pada 2025

SRBI SBN Berisiko Tekan Daya Serap Surat Utang Korporasi pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya penerbitan surat utang oleh pemerintah, baik melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) maupun Surat Berharga Negara (SBN), berisiko menekan daya serap surat utang korporasi pada 2025.

Kepala Divisi Riset Ekonomi PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Suhindarto memperkirakan penerbitan surat utang korporasi akan berada di bawah jatuh temponya pada 2025. Hal ini dipengaruhi oleh risiko persaingan dengan instrumen investasi lainnya, seperti surat utang pemerintah ataupun SRBI.

“Kompetisi di pasar antara pemerintah dengan korporasi akhirnya membuat penerbitan surat utang korporasi kurang terserap maksimal karena memang banyak investor, yang akhirnya lebih memilih menaruh uangnya pada aset-aset risk-free,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (11/12/2024).

Surat Utang BUMN Sudah Terbit Rp40,64 Triliun per November 2024

Surat Utang BUMN Sudah Terbit Rp40,64 Triliun per November 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA – Grup emiten pelat merah dari keluarga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menerbitkan surat utang atau obligasi senilai total Rp40,64 triliun sepanjang Januari hingga November 2024. 

Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Irmawati Amran menyampaikan nilai penerbitan surat utang nasional sepanjang Januari – November 2024 telah mencapai Rp130,18 triliun. 

“Memang paling banyak yang menerbitkan surat utang di tahun 2024 adalah multifinance,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Rabu (11/12/2024). 

Surat Utang Senilai Rp156 Triliun Bakal Jatuh Tempo di 2025

Surat Utang Senilai Rp156 Triliun Bakal Jatuh Tempo di 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo mencatat surat utang korporasi senilai total Rp156,6 triliun akan jatuh tempo pada 2025. Obligasi jatuh tempo ini didominasi oleh sektor multifinance dan perbankan. 

Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran mengatakan terdapat 127 perusahaan yang memiliki surat utang jatuh tempo pada 2025. Perinciannya, untuk obligasi jatuh tempo sebesar Rp129 triliun, sukuk mencapai Rp20,1 triliun, dan medium term notes (MTN) senilai Rp7 triliun.  

“Sehingga total mencapai Rp156,6 triliun yang akan jatuh tempo pada tahun 2025,” ujarnya dalam pemaparan virtual, Rabu (11/12/2024). 

SP Global Kerek Rating Vale Indonesia (INCO) Jadi BB+

SP Global Kerek Rating Vale Indonesia (INCO) Jadi BB+

()

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pemeringkat S&P Global Ratings mengerek peringkat kredit PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menjadi BB+ dengan prospek stabil, dari semula BB.

Keputusan itu diambil S&P Global Ratings usai mencermati peran holding BUMN Pertambangan MIND ID setelah menguasai 34% saham berkode INCO tesebut. Belakangan, MIND ID turut memberikan pengawasan dan dukungan modal yang kuat terhadap inisiatif strategis perseroan.

“Kepercayaan yang meningkat dari investor dan pemberi pinjaman akan memungkinkan kami mengakses pendanaan yang lebih besar dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif,” kata Direktur Keuangan INCO Rizky Putra lewat keterbukaan informasi, Sabtu (7/12/2024). 

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Prabowo Diancam IHSG Turun hingga Tunggakan Pinjol Gagalkan KPR

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Prabowo Diancam IHSG Turun hingga Tunggakan Pinjol Gagalkan KPR

()

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa akan tetap menjalankan kebijakan makan bergizi gratis meski mendapat tekanan dari berbagai sisi. Salah satu yang dia terima adalah ancaman turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) jika program andalannya itu berjalan.

Prabowo mengatakan bahwa ada satu pihak yang menertawakan program makan bergizi gratis. Dari sikap sinis itu muncul sebuah ancaman.

“Saya tahu saya diancam, ‘Nanti harga indeks saham akan turun.’ Di hari-hari pertama saya meluncurkan gagasan makan bergizi sudah muncul. Saya mengerti, saya ini cukup lama jadi orang Indonesia,” katanya saat membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/12/2024).