Pagar Bambu Di Laut Tangerang

Pagar Misterius di Laut Tangerang Disegel sebab Tak Berizin

Pagar Misterius di Laut Tangerang Disegel sebab Tak Berizin

()

TANGERANG, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menyegel pagar bambu misterius di sepanjang 30,16 kilometer perairan Kabupaten Tangerang, Banten, karena tidak memiliki izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).

"Berdasarkan e-seamap, kegiatan pemagaran tersebut tidak memiliki persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL),” kata Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan KKP Sumono Darwinto kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

Sumono mengungkap, pagar ini dipasang sekitar 700 meter dari garis pantai di kawasan yang terlarang untuk kegiatan pemanfaatan ruang laut tanpa izin.

KKP Usut Pihak yang Pasang Pagar Misterius di Perairan Tangerang

KKP Usut Pihak yang Pasang Pagar Misterius di Perairan Tangerang

()

TANGERANG, KOMPAS.com- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengusut pihak yang memasang pagar bambu misterius di sepanjang 30,16 kilometer perairan Kabupaten Tangerang, Banten.

Sejauh ini, KKP telah menghentikan pemagaran tersebut karena diduga melanggaran aturan tata ruang laut dan merusak ekosistem pesisir setempat.

"Saat ini kami hentikan kegiatan pemagaran sambil terus dalami siapa pelaku yang bertanggung jawab atas kegiatan ini," ujar Direktur Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

Pagar Laut Misterius di Tangerang Dibangun Setahun Lalu, Tiap Hari Bertambah Luas

Pagar Laut Misterius di Tangerang Dibangun Setahun Lalu, Tiap Hari Bertambah Luas

()

TANGERANG, KOMPAS.com - Misteri tentang pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer yang membentang di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, masih belum terpecahkan.

AN, warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, menyebut pagar bambu tersebut dibangun sekitar satu tahun yang lalu. AN enggan disebut nama aslinya dengan pertimbangan keselamatan.

"Saya kurang ingat tepatnya, tapi sekitar setahun yang lalu," kata AN saat ditemui Kompas.com di lokasi pagar laut di Kampung Kohod, Pakuhaji, Kamis (9/1/2025).

 

Dia menceritakan bahwa pagar tersebut dibangun oleh sekelompok pekerja yang bukan berasal dari Kampung Kohod.