Pco

Libatkan Petani-Nelayan, Uji Coba Makan Bergizi Gratis Papua Lebih Murah

Libatkan Petani-Nelayan, Uji Coba Makan Bergizi Gratis Papua Lebih Murah

()

Yayasan pendidikan di Papua Kitong Bisa Foundation (KBF) Indonesia Menjalankan Program Makan Bergizi Gratis untuk sekitar 80 anak dalam setiap pertemuan di Merauke, Papua Selatan. Dengan menu lengkap dan komposisi sesuai standar, biaya per porsi makanan sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 14 ribu.

Uji coba Program Makan Bergizi Gratis ini telah dilakukan sejak Juli 2024. KBF Indonesia bermitra dengan Indonesia Food Security Review (IFSR), sebuah lembaga yang selama ini menjadi mitra pemerintah untuk melakukan studi terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.

Program Makan Bergizi Gratis Dapat Respons Positif dari Sekolah-Orang Tua

Program Makan Bergizi Gratis Dapat Respons Positif dari Sekolah-Orang Tua

()

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hariqo Wibawa Satria menjelaskan Program Makan Bergizi Gratis merupakan bentuk perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesehatan dan masa depan generasi muda.

Melalui program ini, pemerintah berupaya memenuhi makanan kaya protein untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dini dapat berjalan optimal. Adapun program ini menargetkan anak sekolah di seluruh jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah atas/madrasah aliyah atau sederajat, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. "Presiden ingin anak-anak Indonesia tercukupi gizinya dengan makanan sehat. Harapannya di tahun 2025, pelajar dan santri menjadi generasi emas yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045," kata Hariqo dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/12/2024).

Jubir PCO Minta Maaf soal Diksi Rakyat Jelata: Tak Ada Maksud Merendahkan

Jubir PCO Minta Maaf soal Diksi Rakyat Jelata: Tak Ada Maksud Merendahkan

()

Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Adita Irawati memberikan klarifikasi terkait pernyataan ‘rakyat jelata’. Adita meminta maaf atas pernyataannya.

Dilihat detikcom, Kamis (5/12/2024), pernyataan Adita yang viral ini terlontar ketika ia hadir sebagai salah satu narasumber di sebuah stasiun televisi swasta. Adita merespons soal kasus Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana yang mengolok-olok penjual es teh.

"Kami dari pihak Istana tentu menyesalkan kejadian ini. Suatu hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi apalagi kalau kita lihat presiden kita Pak Prabowo Subianto ini kalau dilihat dari berbagai, baik itu melalui pidato ataupun kemudian kunjungan-kunjungan beliau ke lapangan, kunjungan kerja itu terlihat sekali keberpihakan beliau kepada rakyat kecil, kepada rakyat jelata," kata Adita.