Pekalongan

12 Kapal di Pelabuhan Pekalongan Terbakar, Polisi Ungkap Penyebabnya

12 Kapal di Pelabuhan Pekalongan Terbakar, Polisi Ungkap Penyebabnya

()

SEMARANG, KOMPAS.com - Polisi mengungkap penyebab kebakaran yang menghanguskan 12 kapal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan, kebakaran di pelabuhan tersebut diduga disebabkan oleh korsleting listrik.

"Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik pada salah satu kapal," kata Artanto dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).

Dia melanjutkan, korsleting listrik diduga berasal dari KM Nasional yang menjadi sumber awal api.

"Sebelum menyebar ke kapal-kapal lain di sekitarnya," ujar dia.

Kronologi Marbot di Pekalongan Disiram Air Keras, Alami Luka Bakar pada Lengan Kanan

Kronologi Marbot di Pekalongan Disiram Air Keras, Alami Luka Bakar pada Lengan Kanan

()

KOMPAS.com - Marbot bernama Hartoyo (56) di Musala Baiturohman, Desa Samborejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK).

Korban disiram cairam asam perusak saat akan berangkat ke musala, Jumat (8/11/2024) menjelang subuh.

"Saat saya baru saja keluar rumah menuju musala, tiba-tiba ada orang menyiramkan sesuatu mengenai beberapa bagian tubuh, yang rasanya seperti terbakar," kata Hartoyo (56) kepada Tribunjateng.com, Jumat (8/11/2024).

Hartoyo menjelaskan, sempat memberikan perlawanan, namun orang tak dikenal yang menggunakan penutup wajah tersebut justru mengambil batu, sehingga reflek korban lari sambil meminta pertolongan warga.

Cegah Kericuhan, Debat Pilkada Pekalongan Dipindah ke Kota Semarang

Cegah Kericuhan, Debat Pilkada Pekalongan Dipindah ke Kota Semarang

()

SEMARANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memindahkan lokasi debat Pilkada Kabupaten Pekalongan ke Hotel Partra Jasa, Kota Semarang, untuk mencegah kericuhan.

Rencananya, debat tersebut akan digelar pada Sabtu (9/11/2024) mulai pukul 19.00 WIB.

Komisioner KPU Jawa Tengah, Akmaliyah mengatakan, tidak ada larangan bagi KPU di kabupaten atau kota untuk memindahkan lokasi debat ke luar daerah. Apalagi bila pemindahan dilakukan demi alasan kemananan.

"Pertimbangan keamanan dari Pekalongan. Debat diutamakan di daerah masing-masing, tapi bukan kewajiban yang ada sanksinya, karena di Pekalongan waktu pengundian sempat ricuh waktu pendaftaran, dengan pertimbangan itu KPU Pekalongan melakukan di Semarang tanggal 9 November di Hotel Patra Jasa," ungkap Akmaliyah saat dikonfirmasi, Sabtu (9/11/2024).

Berangkat ke Musala, Marbot di Pekalongan Disiram Air Keras oleh OTK, Pelaku Sempat Ambil Batu

Berangkat ke Musala, Marbot di Pekalongan Disiram Air Keras oleh OTK, Pelaku Sempat Ambil Batu

()

KOMPAS.com - Hartoyo (56), seorang marbot Musala Baiturohman, Desa Samborejo, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengan disiram orang tak dikenal.

Peristiwa tersebut terjadi saat ia hendak ke musala untuk adzan shubuh pada Jumat (8/11/2024) sekitar pukul 03.30 WIB.

"Jadi setiap hari, saya bertugas mengumandangkan azan subuh di musala dekat rumah. Saat itu, saya hendak mengumandangkan azan. Kemudian disiram secara tiba-tiba oleh orang tidak dikenal," jelas dia, Jumat.

Menurutnya, kejadian penyerangan berlangsung cepat dan teriakannya tidak terdengar oleh tetangga. Kejadian tersebut sekitar pukul 03.30 WIB sehingga susana masih sepi dan belum ada warga yang keluar.

Berangkat ke Mushala, Marbot di Pekalongan Disiram Air Keras oleh OTK, Pelaku Sempat Ambil Batu

Berangkat ke Mushala, Marbot di Pekalongan Disiram Air Keras oleh OTK, Pelaku Sempat Ambil Batu

()

KOMPAS.com - Hartoyo (56), seorang marbot Mushala Baiturohman, Desa Samborejo, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, disiram orang tak dikenal.

Peristiwa tersebut terjadi saat ia hendak ke mushala untuk adzan shubuh pada Jumat (8/11/2024) sekitar pukul 03.30 WIB.

"Jadi setiap hari, saya bertugas mengumandangkan azan subuh di mushala dekat rumah. Saat itu, saya hendak mengumandangkan azan. Kemudian disiram secara tiba-tiba oleh orang tidak dikenal," jelas dia, Jumat.

Menurutnya, kejadian penyerangan berlangsung cepat dan teriakannya tidak terdengar oleh tetangga. Kejadian tersebut sekitar pukul 03.30 WIB sehingga susana masih sepi dan belum ada warga yang keluar.