Pembunuhan Di Bulukumba

Motif Pembunuhan Sadis di Bulukumba yang Bikin Warga Sekampung Eksodus

Motif Pembunuhan Sadis di Bulukumba yang Bikin Warga Sekampung Eksodus

()

Polisi mengungkap pria bernama Farkhan Marozi (47) di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) dibunuh oleh rekan bisnisnya. Para pelaku sempat cekcok hingga membunuh korban gara-gara utang yang belum dibayar.

"Hasil keterangan pelaku, korban dibunuh karena cekcok dan ada masalah utang juga," Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Aris Satrio, dilansir detikSulsel, Selasa (24/12/2024).

AKP Aris mengaku pihaknya belum dapat memastikan jumlah utang korban tersebut. Hal ini karena korban dan pelaku di satu sisi juga memiliki hubungan bisnis.

Bikin Warga Eksodus, Pria Bulukumba Dibunuh-Dikubur 6 Pelaku Depan Anak-Istri

Bikin Warga Eksodus, Pria Bulukumba Dibunuh-Dikubur 6 Pelaku Depan Anak-Istri

()

Pria bernama Farkhan Marozi (47) di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas dibunuh oleh enam orang rekan bisnisnya. Para pelaku sadis itu tega menghabisi nyawa korban di depan anak dan istrinya.

Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Aris Satrio mengungkapkan para pelaku dan korban merupakan perantau asal Jawa yang sudah lama menetap di Bulukumba. Pelaku dan korban juga tinggal bertetangga di Dusun Borongmanempa, Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Bulukumba.

Belakangan korban dan pelaku terlibat cekcok pada Selasa (8/10) lalu. Menurut AKP Aris, cekcok tersebut ada kaitannya dengan urusan bisnis hingga utang piutang.

Pembunuhan di Bulukumba Bikin Warga Eksodus, Anak-Istri Korban Diancam Pelaku

Pembunuhan di Bulukumba Bikin Warga Eksodus, Anak-Istri Korban Diancam Pelaku

()

Kasus pembunuhan sadis pria bernama Farkhan Marozi (47) membuat warga Kampung Borongmanempa di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) berpindah massal atau eksodus. Pembunuhan ini baru terungkap setelah dua bulan karena pelaku mengancam anak dan istri korban.

Ramainya warga meninggalkan kampung tersebut bermula dari istri korban yang melaporkan suaminya dibunuh oleh tetangganya di Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Selasa (8/10) lalu. Istri korban baru berani melaporkan pembunuhan suaminya setelah dua bulan karena diancam oleh pelaku.