Pemilu AS

Intelijen AS Tuding Rusia-Iran Sebar Informasi Palsu Selama Pemilu

Intelijen AS Tuding Rusia-Iran Sebar Informasi Palsu Selama Pemilu

()

Otoritas intelijen dan keamanan Amerika Serikat (AS) menuding Rusia dan Iran semakin meningkatkan serangan siber dan kampanye disinformasi untuk memicu perselisihan, ketika warga AS melakukan pemungutan suara pada Selasa (5/11) waktu setempat.

Tuduhan itu, seperti dilansir Reuters dan Radio Free Europe/Radio Liberty, Selasa (5/11/2024), disampaikan dalam pernyataan gabungan yang dirilis oleh Biro Investigasi Federal (FBI), Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA).

Disebutkan dalam pernyataan itu bahwa komunitas intelijen dalam pemerintah AS mengamati Rusia sedang melakukan operasi memberikan pengaruh yang bertujuan melemahkan kepercayaan publik terhadap integritas pemilu AS dan memicu perpecahan di kalangan warga AS.

Luhut Sebut Prabowo Akan Gelar Rapat soal Mitigasi Dampak Pilpres AS

Luhut Sebut Prabowo Akan Gelar Rapat soal Mitigasi Dampak Pilpres AS

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, Presiden Prabowo akan menggelar rapat terkait antisipasi dampak dari Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024.

Dia menyebut rapat itu akan digelar pada Selasa (5/11/2024) sore ini.

"Ya ada nanti. Nanti sore lah," ujar Luhut di Istana, Jakarta, Selasa.

Luhut tidak membeberkan banyak komentar soal rapat dengan Prabowo itu.

Dia hanya menyebut sedang membuat laporan yang siang ini bakal segera rampung.

Seberapa Demokratiskah Amerika Serikat?

Seberapa Demokratiskah Amerika Serikat?

()

SUDAH sejak lama, Amerika Serikat (AS) melihat dirinya sebagai negara demokrasi yang patut dicontoh negara yang bisa dijadikan rujukan oleh negara-negara lain saat membangun demokrasi mereka sendiri setelah memperoleh kemerdekaan atau melepaskan diri dari rezim yang otoriter.

Gagasan AS sebagai acuan itu diwujudkan dalam metafora “kota di atas bukit”. Para politisi sejak John F Kennedy hingga Barack Obama menyebut AS sebagai mercusuar yang bersinar dan menarik perhatian semua orang. Tahun 1961, presiden terpilih Kennedy mengatakan, dunia masih melihat AS sebagai panutan demokrasi dan bahwa "pemerintahan kita, di setiap cabangnya, di setiap level, nasional, negara bagian, dan lokal, harus seperti kota di atas bukit".

Cawapres AS JD Vance Minta Warga Georgia Menangkan Donald Trump

Cawapres AS JD Vance Minta Warga Georgia Menangkan Donald Trump

()

Calon Wakil Presiden Donald Trump, JD Vance, mengimbau masyarakat Georgia untuk mengajak teman dan keluarga untuk memberikan suara saat Pemilu AS 2024. Dia meminta mereka untuk memenangkan pasangannya Donald Trump.

Dilansir CNN, Selasa (5/11/2024), JD Vance sempat berpidato di sebuah rapat umum di Atlanta. Dalam rapat itu, JD Vance mengimbau para pemilih Georgia untuk keluar dan memberikan suara.

Dia juga sempat mengingatkan terkait kemenangan tipis Presiden Joe Biden atas Donald Trump di sana pada Pemilu 2020 silam.

Bagaimana Jika Donald Trump dan Kamala Harris Seri di Pemilu AS?

Bagaimana Jika Donald Trump dan Kamala Harris Seri di Pemilu AS?

()

Pemilu Amerika Serikat (AS) akan digelar pada Selasa (5/11). Pemilu AS akan diikuti 2 kandidat yakni mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden AS Kamala Harris. Apa yang terjadi jika Donald Trump dan Kamala Harris berakhir imbang?

Dilansir AFP, Selasa (5/11/2024), kemungkinan Donald Trump dan Kamala Harris memang cenderung kecil. Namun, hasil seperti itu tetap mungkin terjadi.

Di bawah sistem AS, bukan suara terbanyak nasional yang menentukan siapa yang akan menjadi presiden, tetapi "Electoral College" yang beranggotakan 538 orang, di mana setiap negara bagian mendapatkan "elektor" sebanyak perwakilan mereka di Kongres.

Pendukung Donald Trump Berkumpul di Michigan, Yakin Menang Pemilu AS

Pendukung Donald Trump Berkumpul di Michigan, Yakin Menang Pemilu AS

()

Para pendukung setia Donald Trump berbondong-bondong ke negara bagian Michigan jelang Pemilu AS 2024. Mereka bersemangat untuk menyaksikan kesempatan terakhir menyaksikan jagoan mereka membawakan lagu-lagu terbaiknya di tempat perhentian terakhirnya sebelum Hari Pemilihan – dan benar-benar yakin akan kemenangannya yang tak terelakkan.

"Jika Anda melihat jumlah orang, Anda melihat aksi unjuk rasa, sungguh gila dukungan yang diberikan Trump," kata Mark Perry, 65 tahun, yang bekerja di sebuah perusahaan telepon di Indiana, dilansir AFP, Selasa (5/11/2024).

Kamala Harris Kampanye Terakhir di Penssylvania Jelang Pemilu AS 2024

Kamala Harris Kampanye Terakhir di Penssylvania Jelang Pemilu AS 2024

()

Kandidat presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menghabiskan hari terakhirnya sebelum Pilpres Amerika Serikat di Pennsylvania. Dia berkeliling menyampaikan pidato terakhirnya ke para pemilih di negara bagian tersebut.

Dilansir CNN, Senin (4/11/2024), para pemilih di negara bagian Pennsylvania memang belum menentukan pilihannya antara Kamala Harris atau Donald Trump sampai saat ini. Mengantisipasi hal itu, Harris pun memulai memberikan sambutan dan berpartisipasi dalam kickoff kanvas sebelum Pemilu AS yang digelar pada Selasa (5/11) besok.

Pemilu Presiden di Amerika Serikat Setiap Berapa Tahun Sekali?

Pemilu Presiden di Amerika Serikat Setiap Berapa Tahun Sekali?

()

Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Amerika Serikat (AS) akan diselenggarakan pada 5 November 2024. Pada hari pemungutan suara, jutaan warga negara AS akan menggunakan hak pilih mereka untuk menentukan siapa Presiden AS berikutnya.

Penyelenggaraan Pemilu Presiden AS ini umumnya menjadi perhatian banyak pihak di seluruh dunia. Sebab siapa yang menjadi Presiden AS nantinya akan memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan orang banyak di kancah internasional.

Mengutip dari USA.gov, Amerika Serikat mengadakan Pemilu Presiden (Pilpres AS) setiap empat tahun sekali. Pilpres di Amerika Serikat ini biasa diselenggarakan pada hari Selasa pertama yang jatuh setelah hari Senin pertama di bulan November tahun genap. Pemilu setiap 4 tahun sekali inilah yang umumnya menarik perhatian dunia.

Kamala Harris vs Trump di Pilpres AS Kian Panas

Kamala Harris vs Trump di Pilpres AS Kian Panas

()

Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) akan digelar pada 5 November 2024. Persaingan antara Capres yang diusung Partai Demokrat, Kamala Harris, dan Capres yang diusung Partai Republik, Donald Trump kian panas menjelang Pilpres AS.

Persaingan antara Kamala Harris dan Donald Trump terekam dalam survei. Dirangkum detikcom, Minggu (3/11/2024), berdasarkan hasil survei, Capres yang diusung Partai Demokrat, Kamala Harris, unggul dari Capres yang diusung Partai Republik, Donald Trump di negara bagian, Iowa. Namun, Timses Donald Trump menyampaikan data hasil survei yang berbeda.

Kamala Harris Unggul di lowa Versi Survei, Timses Trump Sebut Data Berbeda

Kamala Harris Unggul di lowa Versi Survei, Timses Trump Sebut Data Berbeda

()

Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) akan digelar pada 5 November 2024. Berdasarkan hasil survei, Capres yang diusung Partai Demokrat, Kamala Harris, unggul dari Capres yang diusung Partai Republik, Donald Trump di negara bagian, Iowa.

Survei ini dilakukan oleh Des Moines Register/Mediacom yang dirilis pada Sabtu (2/11). Suara di negara bagian Iowa sebelumnya dimenangkan oleh Trump pada Pemilu tahun 2016 dan 2020.

Survei menyebut suara pemilih perempuan bertanggung jawab atas perubahan haluan pemilih tersebut.