Penyebaran PMK

Cegah PMK, Disnakkeswan Jateng Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak di Perbatasan Provinsi

Cegah PMK, Disnakkeswan Jateng Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak di Perbatasan Provinsi

()

UNGARAN, KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah (Jateng) meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak di wilayah perbatasan untuk menekan penyebaran penyakit mulut dan kaki (PMK).

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap situasi kesehatan hewan yang mempengaruhi sektor ekonomi, terutama jual beli sapi di pasar ternak.

"Pengawasan dilakukan dengan menempatkan petugas, termasuk meminta bantuan dari TNI dan Polri. Ternak yang melintas di Jawa Tengah, baik dari Jawa Barat maupun Jawa Timur, akan diperiksa kondisi kesehatannya," kata Plt. Kepala Disnakkeswan Jateng, Ignatius Hariyanta Nugraha.

Pemda Jawa Tengah Gencarkan Vaksinasi PMK Usai 2.026 Sapi Terinfeksi

Pemda Jawa Tengah Gencarkan Vaksinasi PMK Usai 2.026 Sapi Terinfeksi

()

SEMARANG, KOMPAS.com – Pemda Jawa Tengah menggencarkan vaksinasi setelah 2.026 ekor sapi dilaporkan terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hingga 6 Januari 2025.

Dari jumlah tersebut, 52 ekor sapi dilaporkan mati, 12 ekor dipotong, dan 1.937 ekor lainnya masih dalam penanganan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Hariyanta Nugraha, menyatakan bahwa pihaknya akan kembali menggencarkan vaksinasi PMK.

Pada 5 Januari 2025, Jawa Tengah menerima alokasi vaksin sebanyak 8.750 dosis dari pemerintah pusat, yang telah didistribusikan ke kabupaten prioritas, terutama di wilayah perbatasan dengan Jawa Timur seperti Blora, Rembang, Grobogan, Pati, dan Wonogiri.