Perampokan Di Tol Tanjung Priok

Polisi Bakal Perketat Pengawasan Usai Perampokan Brutal di Tol Tanjung Priok

Polisi Bakal Perketat Pengawasan Usai Perampokan Brutal di Tol Tanjung Priok

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi bakal meningkatkan pengawasan pasca terjadinya perampokan brutal di Tol Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"(Kami) tetap memantau situasi di jam-jam rawan," ujar Wakasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKP Lukman, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (6/1/2025).

Selain itu, polisi juga tengah memburu lima pelaku lain yang masih buron dalam kasus perampokan di Tol Tanjung Priok ini. Identitas kelimanya sudah dikantongi.

"Masih mencoba menelusuri daerah-daerah yang mereka biasa nongkrong atau kumpul," ungkap Lukman.

Peran Residivis di Perampokan di Tol Tanjung Priok, Ancam Korban Pakai Sajam

Peran Residivis di Perampokan di Tol Tanjung Priok, Ancam Korban Pakai Sajam

()

JAKARTA, KOMPAS.con - MAS, pelaku perampokan di Tol Tanjung Priok, Jakarta Utara, berperan menakut-nakuti korbannya dengan senjata tajam. Hal ini diketahui setelah polisi menangkapnya.

MAS sendiri merupakan seorang residivis dalam kasus pencurian dengan kekerasan (curas).

"Kalau berdasarkan hasil periksa, MAS residivis yang terakhir diamankan Polsek Kelapa Gading tindak pidana sama yakni curas," ujar Kanit Jatanras Polres Metro Jakarta Utara, AKP Fauzan, di kantornya, Sabtu (4/1/2025).

Saat terakhir melakukan perampokan di Tol Tanjung Priok, MAS membawa senjata tajam jenis celurit untuk menakuti para korbannya.

Perampokan Brutal di Tol Tanjung Priok, Manfaatkan Macet dan Incar Mobil yang Kacanya Terbuka

Perampokan Brutal di Tol Tanjung Priok, Manfaatkan Macet dan Incar Mobil yang Kacanya Terbuka

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi perampokan yang dilakukan secara terang-terangan alias brutal terjadi di Tol Tanjung Priok, Jumat (31/12/2024).

Video aksi perampokan brutal ini tersebar luas di media sosial. Dalam video yang beredar menampilkan para pelaku sedang menargetkan seorang pengemudi mobil yang terjebak macet.

Para pelaku terlihat mengenakan topi dan berbagai jenis pakaian, seperti kemeja lengan panjang dan jaket biru dongker.

Salah satu pelaku membawa senjata tajam yang digunakan untuk mengancam korban yang duduk di kursi pengemudi.