Perang Dagang as vs China

Trump Kecualikan Smartphone hingga Perangkat Elektronik dari Tarif Balasan

Trump Kecualikan Smartphone hingga Perangkat Elektronik dari Tarif Balasan

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecualikan smartphone, komputer, dan perangkat elektronik lainnya dari tarif balasan yang sebelumnya diumumkan. Langkah ini berpotensi meringankan beban konsumen dan memberikan keuntungan bagi raksasa teknologi seperti Apple Inc. dan Samsung Electronics Co.

Pengecualian tersebut diumumkan pada Jumat malam (11/4/2025) waktu setempat oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (US Customs and Border Protection), berdasarkan laporan Bloomberg. Keputusan ini bakal mempersempit cakupan produk yang diganjar tarif sebesar 125% untuk impor dari China dan 10% untuk hampir seluruh mitra dagang AS.

Menteri Perdagangan China Peringatkan Tarif AS Bisa Picu Krisis Kemanusiaan

Menteri Perdagangan China Peringatkan Tarif AS Bisa Picu Krisis Kemanusiaan

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan China Wang Wentao mengatakan bahwa keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menerapkan tarif tinggi berpotensi menimbulkan dampak besar bagi negara-negara berkembang, bahkan bisa memicu krisis kemanusiaan.

Pernyataan tersebut disampaikan Wang dalam pertemuan virtual dengan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo pada Jumat (11/4/2025). 

Wang menegaskan bahwa langkah China untuk membalas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk melindungi hak dan kepentingan sah negaranya, sekaligus mempertahankan prinsip keadilan dalam komunitas internasional.

Tesla Setop Pemesanan Model S dan X di China, Efek Perang Dagang AS-China

Tesla Setop Pemesanan Model S dan X di China, Efek Perang Dagang AS-China

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China kian memanas dan mulai menimbulkan dampak langsung ke sektor otomotif. Imbasnya, produsen kendaraan listrik asal AS Tesla Inc. menghentikan layanan pemesanan untuk model S dan model X di pasar China.

Langkah ini diambil setelah Pemerintah China resmi mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap seluruh produk asal AS menjadi 125% mulai 12 April 2025. 

Adapun, kebijakan ini merupakan respons atas tarif impor balasan setara yang sebelumnya diberlakukan oleh Pemerintah AS, dalam upaya menekan defisit perdagangan dan memberikan sanksi atas tindakan retaliasi Beijing terhadap pajak barang impor AS.

Wall Street Menguat Akhir Pekan Tersengat Komentar The Fed yang Tenangkan Pasar

Wall Street Menguat Akhir Pekan Tersengat Komentar The Fed yang Tenangkan Pasar

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham di Wall Street, New York menutup ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (11/4/2025), setelah sempat melalui minggu yang penuh gejolak akibat kekacauan perang dagang multi-front Presiden AS Donald Trump.

Mengutip Reuters, Sabtu (12/4/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 1,56% atau 619,05 poin ke 40.212,71, indeks S&P 500 juga menguat 1,81% atau 95,31 poin ke 5.363,36, dan Nasdaq melejit 2,06% atau 337,15 poin ke 16.724,46.

Kronologi Perang Tarif Trump vs China dari 10% hingga Kini 145%

Kronologi Perang Tarif Trump vs China dari 10% hingga Kini 145%

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Tensi perang tarif impor antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin panas menyusul langkah China yang kembali menaikkan tarif impor untuk barang dari AS menjadi 125%.

Tarif balasan tersebut merupakan respons Negeri Tirai Bambu setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor AS terhadap China menjadi 145%.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (11/4/2025) Kementerian Keuangan China menjelaskan bahwa negaranya akan mengabaikan tarif lebih lanjut dari AS terhadap produk-produk China.

Xi Jinping Balas Trump, China Tetapkan Tarif Impor 125% ke Amerika Serikat

Xi Jinping Balas Trump, China Tetapkan Tarif Impor 125% ke Amerika Serikat

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — China resmi menaikkan tarif impor untuk semua barang dari Amerika Serikat menjadi 125% dan akan berlaku besok, Sabtu (12/4/2025).

Dilansir dari Bloomberg, langkah tersebut dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menaikkan tarif impor AS terhadap China menjadi 145%.

Kementerian Keuangan China menjelaskan bahwa negaranya akan mengabaikan tarif lebih lanjut dari AS terhadap produk-produk Negeri Tirai Bambu.

"Mengingat tidak ada lagi kemungkinan penerimaan pasar untuk barang-barang AS yang diekspor ke China berdasarkan tingkat tarif saat ini, jika pihak AS kemudian terus mengenakan tarif pada barang-barang China yang diekspor ke AS, pihak China tidak akan memperhatikannya," tertulis dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan China, dilansir dari Bloomberg pada Jumat (11/4/2025).

Perang Tarif Trump Vs China, Apa Untung-Ruginya Buat AS?

Perang Tarif Trump Vs China, Apa Untung-Ruginya Buat AS?

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus meningkatkan perang dagangnya melawan China di tengah keputusan untuk menunda pengenaan tarif timbal balik kepada puluhan negara.

Teranyar, Trump resmi menaikkan tarifnya untuk China menjadi sebesar 145% dari sebelumnya 104%. Keputusan Trump muncul setelah Beijing mengumumkan rencana untuk membalas dengan mengenakan bea masuk sebesar 84% atas barang-barang Amerika.

Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala mengatakan ketegangan tersebut "menimbulkan risiko signifikan berupa kontraksi tajam dalam perdagangan bilateral" antara AS dan China.

OJK Catat Konsumen Aset Kripto RI Bertumbuh di Tengah Gejolak Perang Dagang

OJK Catat Konsumen Aset Kripto RI Bertumbuh di Tengah Gejolak Perang Dagang

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat konsumen aset kripto di Indonesia terus bertumbuh. Adapun, pasar kripto saat ini tengah dipengaruhi oleh sentimen perang dagang, dipicu kebijakan tarif impor AS.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi mengatakan hingga akhir Februari 2025, jumlah konsumen aset kripto di seluruh pedagang mencapai 13,31 juta konsumen. "Ada kenaikan signifikan dibanding Januari 2025 sebesar 12,92 juta," ujarnya dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada Jumat (11/4/2025).

OJK Dorong Dapen  Asuransi BUMN Masuk Pasar Saham saat IHSG Tertekan Tarif Trump

OJK Dorong Dapen Asuransi BUMN Masuk Pasar Saham saat IHSG Tertekan Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan langkah-langkah antisipasi seiring dengan kekhawatiran jatuhnya pasar saham Indonesia yang tertekan sentimen tarif impor AS. Salah satu langkah adalah mendorong masuknya investor institusional, seperti dana pensiun (Dapen) hingga perusahaan asuransi BUMN ke pasar saham.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pembukaan perdagangan kembali setelah libur Lebaran, pasar saham Indonesia bergerak fluktuatif. IHSG ditutup jeblok 7,9% menuju posisi 5.996,1 pada penutupan perdagangan Selasa (8/4/2025).

Mengapa China Tak Takut dengan Ancaman Tarif Trump? Ini Kata Analis

Mengapa China Tak Takut dengan Ancaman Tarif Trump? Ini Kata Analis

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah analis maupun ahli menyatakan bahwa China bakal bertahan dari tekanan dan ancaman ekonomi yang disebabkan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump.

Direktur Pusat Penelitian RAND China Jude Blanchette mengatakan bahwa "intimidasi" Trump tidak akan membuat Beijing tertekan. Menurutnya, strategi yang telah disusun Presiden China Xi Jinping dalam mempersiapkan perang dagang AS vs China bakal berhasil. Dengan demikian, China tidak perlu bernegosiasi dengan AS terkait tarif Trump.

Harga Emas Tembus Rekor Baru, Saham ANTM, BRMS Cs Kompak Melonjak

Harga Emas Tembus Rekor Baru, Saham ANTM, BRMS Cs Kompak Melonjak

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas dunia mencatatkan rekor baru tersulut oleh semakin panasnya perang dagang. Harga saham deretan emiten terkait tambang dan perdagangan emas seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) serta PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) pun dibuka melonjak.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (11/4/2025), harga emas di pasar spot terpantau menguat 1,04% ke level US$3.209,22 per troy ounce pada pukul 8.30 WIB.

Sementara itu, harga emas berjangka Comex AS menguat 1,58% ke US$3.227,80 per troy ounce. Penguatan ini memperpanjang reli emas yang telah menanjak lebih dari 3% selama dua hari berturut-turut.

Gedung Putih Tegaskan Tarif Trump ke China Minimal 145%, Bukan 125%

Gedung Putih Tegaskan Tarif Trump ke China Minimal 145%, Bukan 125%

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Gedung Putih memberikan keterangan bahwa tarif impor AS atas barang-barang dari China dikenai tarif minimum 145%,  bukan 125% seperti yang diumumkan sebelumnya.

Melansir New York Times, Jumat (11/4/2025), sehari sebelumnya, Presiden Donald Trump menyampaikan bahwa tarif terhadap China akan naik menjadi 125% sebagai respons atas langkah balasan dari China.

Namun pada Kamis, Gedung Putih merinci bahwa angka 125% tersebut ditambahkan di atas tarif 20% yang sebelumnya sudah diterapkan terhadap barang-barang asal China, sebagai sanksi atas dugaan keterlibatan negara itu dalam rantai pasok fentanyl ke AS.

Rupiah Akhir Pekan Dibuka Perkasa ke Level Rp16.785,5 per Dolar AS

Rupiah Akhir Pekan Dibuka Perkasa ke Level Rp16.785,5 per Dolar AS

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (11/4/2025) ke level Rp16.785,5 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS telah melorot.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,22% atau 37,5 poin ke level Rp16.785,5 pada pukul 09.10 WIB. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,69% ke level 100,17.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami penguatan. Yen Jepang misalnya menguat 0,65%, dolar Taiwan menguat 0,15%, peso Filipina menguat 0,27%, won Korea Selatan menguat 0,16%, ringgit Malaysia menguat 0,69%, serta yuan China menguat 0,01%.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 11 April 2025

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 11 April 2025

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat di rentang  Rp16.750–Rp16.830 pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (11/4/2025), usai parkir di zona hijau kemarin.

Pada penutupan perdagangan Kamis (10/4), rupiah menguat 0,29% atau 49,5 poin ke level Rp16.823 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau melemah 0,46% ke posisi 102,42.

Sementara itu, mata uang di Asia mayoritas menguat. Yen Jepang menguat sebesar 1% bersama won Korea sebesar 0,61%. Adapun, yuan China dan ringgit Malaysia ditutup perkasa dengan persentase masing-masing 0,03% dan 0,62%.

Daftar 56 Negara Dapat Penundaan Tarif Trump 90 Hari, Ada Indonesia?

Daftar 56 Negara Dapat Penundaan Tarif Trump 90 Hari, Ada Indonesia?

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan menunda sementara selama 90 hari atas kebijakan tarif impor "balasan" terhadap puluhan negara mitra dagang. 

Dikutip melalui Bloomberg, keputusan yang telah berjalan sejak diumumkan pada Rabu (9/5/2025) waktu setempat ini terjadi hanya kurang dari 24 jam setelah tarif tersebut diberlakukan.

Dalam pernyataan resminya, Trump menyebut penundaan ini sebagai strategi untuk memberikan ruang negosiasi bagi negara-negara yang terkena dampak. 

Dari total 75 negara mitra dagang AS yang disebutnya mengajukan permintaan pembicaraan ulang, sebanyak 56 negara secara spesifik tercantum dalam daftar Gedung Putih sebagai pihak yang dikenai tarif balasan atau tarif resiprokal dengan besaran bervariasi.

China Deflasi Dua Bulan Beruntun, Imbas Perang Dagang Lawan Trump

China Deflasi Dua Bulan Beruntun, Imbas Perang Dagang Lawan Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - China mengalami deflasi selama dua bulan beruntun seiring dengan tensi perang dagang yang meningkat dengan AS memberikan tekanan lebih besar pada harga barang.

Data Biro Statistik Nasional (NBS), China mencatat indeks harga konsumen atau inflasi China turun 0,1% secara year on year (yoy) pada Maret 2025 dibandingkan dengan penurunan 0,7% pada bulan sebelumnya. Sementara itu, perkiraan median ekonom yang disurvei oleh Bloomberg adalah 0%.

Inflasi inti China, yang mengecualikan barang-barang yang mudah berubah seperti makanan dan energi, pulih menjadi 0,5% pada bulan Maret dari minus 0,1% pada bulan sebelumnya. Deflasi pabrik bertahan selama 30 bulan, dengan indeks harga produsen mencatat penurunan yang lebih cepat sebesar 2,5% dibandingkan dengan 2,2% pada bulan Februari.

Yuan Anjlok ke Level Terendah sejak 2007 usai Trump Ganjar Tarif 125% ke China

Yuan Anjlok ke Level Terendah sejak 2007 usai Trump Ganjar Tarif 125% ke China

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar yuan China melemah terhadap hampir seluruh mata uang utama dunia, mencerminkan strategi Beijing yang mulai memainkan nilai tukar sebagai senjata untuk menahan dampak perang dagang yang kian dalam dengan Amerika Serikat (AS).

Melansir Bloomberg, Kamis (10/4/2025), yuan onshore tergelincir ke level terendah sejak 2007 terhadap dolar AS di level 7.3498, sebelum pulih tipis menjelang pertemuan elit kepemimpinan China yang akan membahas paket stimulus ekonomi.

Nilai tukar yuan juga menyentuh posisi terlemah dalam 15 bulan terhadap indeks mata uang mitra dagang lainnya.

Harga Minyak Anjlok Usai Trump Naikkan Tarif Impor China jadi 125%

Harga Minyak Anjlok Usai Trump Naikkan Tarif Impor China jadi 125%

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak anjlok sekitar 1% pada Kamis (10/4/2024) yang dipicu pernyataan Presiden AS Donald Trump meningkatkan perang dagang dengan China, bahkan ketika ia mengumumkan jeda 90 hari untuk tarif impor yang ditujukan untuk negara-negara lain.

Diberitakan sebelumnya, Trump mengumumkan keputusan menaikkan tarif balasan untuk China menjadi 12% melalui media sosial Truth Social pada Rabu (9/4/2025) pukul 13.18 waktu AS. Perubahan sikap itu terjadi sekitar 13 jam setelah aturan bea masuk produk impor terhadap 56 negara dan Uni Eropa mulai berlaku. 

Trump Naikkan Tarif Impor China jadi 125%, Tunda Tarif Negara Lain 90 Hari

Trump Naikkan Tarif Impor China jadi 125%, Tunda Tarif Negara Lain 90 Hari

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Perang dagang semakin memanas setelah Amerika Serikat mengenakan Tarif Trump 125% kepada China, naik dari sebelumnya yang sebesar 104%. Namun, Trump justru menunda pengenaan tarif bagi negara-negara lain selama 90 hari.

Dilansir dari Bloomberg, Presiden Amerika Serikat (AS) mengumumkan keputusannya itu melalui media sosial Truth Social pada Rabu (9/4/2025) pukul 13.18 waktu AS. Perubahan sikap itu terjadi sekitar 13 jam setelah bea masuk tinggi terhadap 56 negara dan Uni Eropa mulai berlaku.

Emiten Big Caps BMRI, BBRI Cs Jadwalkan Cum Dividen Pekan Ini, Bakal Ungkit IHSG?

Emiten Big Caps BMRI, BBRI Cs Jadwalkan Cum Dividen Pekan Ini, Bakal Ungkit IHSG?

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten tercatat menjadwalkan tanggal cum date dividen pekan ini seperti dari bank berkapitalisasi pasar besar BBRI, BMRI, hingga emiten telekomunikasi EXCL. Pembagian dividen ini diperkirakan tidak serta merta akan memberikan tenaga bagi IHSG.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan meskipun dividen memberikan dorongan, tetapi apabila sentimen global dan dalam negeri tidak mendukung, hal ini hanya akan memberikan katalis sesaat.

Wall Street Melonjak Tajam Usai Trump Tunda Tarif Baru Impor Selama 90 Hari

Wall Street Melonjak Tajam Usai Trump Tunda Tarif Baru Impor Selama 90 Hari

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA —  Wall Street melonjak tajam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda 90 hari atas tarif timbal balik (reciprocal tariff) yang baru saja diluncurkannya seminggu lalu. Keputusan dramatis tersebut membuat Bursa saham kompak menghijau setelah beberapa waktu terakhir berada dalam tekanan.

Mengutip Reuters, Kamis (10/4/2025) hingga pukul 01.10 WIB,  Indeks S&P 500 (.SPX) terpantau melonjak 346,20 poin atau 6,95% ke level 5.328,97 poin, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) melejit 1.337,00 poin atau 8,76% ke level 16.604,92. Sementara Dow Jones Industrial Average (.DJI) menguat 2.197,52 poin atau 5,84% ke posisi 39.843,11.

Tok! Donald Trump Tunda Penerapan Tarif Baru Impor Selama 90 Hari

Tok! Donald Trump Tunda Penerapan Tarif Baru Impor Selama 90 Hari

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA —  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pada Kamis (10/4/2025) dini hari, bahwa skema tarif timbal balik (reciprocal tariff) yang lebih tinggi dihentikan sementara selama 90 hari sebagai tanggapan atas pendekatan dari puluhan negara.

Meski begitu, bea masuk atas impor dari China akan tetap dinaikkan menjadi 125% karena "kurangnya rasa hormat" dari pemerintah Beijing.

"Berdasarkan fakta bahwa lebih dari 75 Negara telah memanggil Perwakilan Amerika Serikat, termasuk Departemen Perdagangan, Keuangan, dan [Perwakilan Dagang AS], untuk merundingkan solusi atas pokok bahasan yang sedang dibahas terkait Perdagangan, Hambatan Perdagangan, Tarif, Manipulasi Mata Uang, dan Tarif Non Moneter, dan bahwa Negara-negara ini tidak, atas saran saya yang kuat, membalas dengan cara, bentuk, atau cara apa pun terhadap Amerika Serikat, saya telah mengesahkan Penghentian selama 90 hari, dan Tarif Timbal Balik yang diturunkan secara substansial selama periode ini, sebesar 10%, yang juga berlaku segera," tulis Trump di media sosial Truth dikutip dari New York Post, Kamis (10/4/2025).

China Ajukan Syarat kepada AS Jika Ingin Negosiasi Soal Tarif Dagang

China Ajukan Syarat kepada AS Jika Ingin Negosiasi Soal Tarif Dagang

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China meminta agar Amerika Serikat (AS) dapat memperlakukan negara lain secara setara dan hormat bila benar-benar ingin melakukan negosiasi soal tarif dagang.

"Jika AS benar-benar ingin menyelesaikan masalah melalui dialog dan negosiasi, AS harus menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka siap memperlakukan orang lain dengan kesetaraan, rasa hormat dan saling menguntungkan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dikutip dari Antara, Rabu (9/4/2025).

Hal itu disampaikan Lin Jian setelah Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China mengumumkan akan memberlakukan tarif baru, yaitu sebesar 84% terhadap barang-barang asal Amerika Serikat mulai Kamis (10/4) pada 12.00 waktu setempat.

Wall Street Kebakaran Imbas Kebijakan Tarif, Trump: Waktu yang Tepat untuk Beli

Wall Street Kebakaran Imbas Kebijakan Tarif, Trump: Waktu yang Tepat untuk Beli

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta kepada seluruh warganya untuk tetap tenang dan terus berinvestasi pada pasar saham saat kebijakan tarif timbal baliknya yang luas mulai resmi diberlakukan pada Rabu, (9/4/2025).

"Ini Waktu yang Tepat untuk Membeli," kata Trump dalam sebuah posting di situs media sosialnya sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Rabu (9/4/2025).

Trump juga mendorong para pengikutnya untuk "Tenang" dan menambahkan prediksinya bahwa "semuanya akan berjalan dengan baik."

Perang Dagang Berkobar, Ini Daftar Negara yang Pilih Balas Tarif AS

Perang Dagang Berkobar, Ini Daftar Negara yang Pilih Balas Tarif AS

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah negara memilih untuk menyerang balik kebijakan tarif impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Negara tersebut di antaranya China, Kanada, dan Uni Eropa.

Pekan lalu, Trump mengumumkan kebijakan tarif timbal balik kepada negara-negara yang dianggap merugikan AS. Merujuk pernyataan resmi Trump di situs resmi Gedung Putih AS, alasan pemberlakuan tarif impor bea masuk perdagangan itu adalah kurangnya timbal balik dalam hubungan dagang antara AS dengan negara-negara mitranya.

PREMIUM WRAP-UP: Bisikan Anyar JP Morgan hingga BlackRock Serok HRUM

PREMIUM WRAP-UP: Bisikan Anyar JP Morgan hingga BlackRock Serok HRUM

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA— Bisikan Anyar JP Morgan untuk Saham MAPI & MAPA hingga BlackRock Serok Lagi Saham HRUM Meski Masih Gigit Jari.

1.     Bisikan Anyar JP Morgan untuk Saham MAPI & MAPA

Perbankan investasi asal Amerika Serikat, JP Morgan mengeluarkan pandangan terbaru terhadap saham emiten peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dan anak usahanya PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), selepas rilis kinerja tahun buku 2024 pada akhir bulan lalu.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Bahlil Sebut Kebijakan Tarif Trump Dinamika Biasa: Jangan Dianggap Wah

Bahlil Sebut Kebijakan Tarif Trump Dinamika Biasa: Jangan Dianggap Wah

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai pengenaan tarif impor timbal balik (reciprocal tariff) sebesar 32% dari Amerika Serikat (AS) kepada RI merupakan dinamika biasa.

Oleh karena itu, dia berpendapat kebijakan yang memicu perang dagang itu bukan sesuatu yang amat besar.

"Jadi betul bahwa ada terjadi perang dagang, tapi ini jangan juga dianggap sesuatu seolah-olah wah banget, biasa saja dinamika," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (9/4/2025).

Balas Trump, China Ketok Tarif 84% untuk Produk Asal AS

Balas Trump, China Ketok Tarif 84% untuk Produk Asal AS

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - China membalas kebijakan tarif AS dengan mengenakan tarifnya sendiri sebesar 84% pada barang-barang AS mulai Kamis (10/4/2025) besok.

Langkah tersebut naik dari 34% yang diumumkan sebelumnya dan menandai serangan terbaru dalam perang dagang global yang dipicu oleh Presiden AS Donald Trump.

Melansir Reuters pada Rabu (9/4/2025) tarif Trump pada puluhan negara mulai berlaku pada Rabu, termasuk bea masuk besar-besaran sebesar 104% pada barang-barang China.

Tarif yang memberatkan Trump telah mengguncang tatanan perdagangan global yang telah berlangsung selama beberapa dekade, menimbulkan kekhawatiran akan resesi, dan menghapus triliunan dolar dari nilai pasar perusahaan-perusahaan besar.

Tarif Trump Resmi Berlaku Hari Ini, China Sudah Siapkan Balasan?

Tarif Trump Resmi Berlaku Hari Ini, China Sudah Siapkan Balasan?

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - China belum segera menanggapi tarif timbal balik baru Amerika Serikat, langkah berbeda dibandingkan dengan saat Presiden AS Donald Trump menaikkan bea masuk dan Beijing membalas dalam hitungan menit. 

Melansir Bloomberg pada Rabu (9/4/1025) hampir empat jam setelah tarif timbal balik Trump mulai berlaku pada hari Rabu, China belum mengumumkan tindakan balasan apa pun. Hal itu berbeda dengan Februari dan Maret, ketika China membalas hanya beberapa menit setelah putaran tarif AS sebelumnya dimulai.

Proyeksi Support IHSG saat Perang Dagang AS-China Kian Sengit

Proyeksi Support IHSG saat Perang Dagang AS-China Kian Sengit

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Kiwoom Sekuritas Indonesia memproyeksikan zona support psikologis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di kisaran 5.900 - 6.000, yang jika dapat dipertahankan membuka peluang untuk teknikal rebound. 

Meski demikian, apabila tekanan eksternal kembali meningkat terutama dari eskalasi dagang antara Amerika Serikat (AS) – China, koreksi lanjutan menuju level 5.750 dinilai sebagai skenario realistis terburuk jangka pendek.

“Support psikologis IHSG berada di sekitar 5.900-6.000, namun mengingatkan risiko koreksi lebih dalam ke sekitar arah 5.750 jika situasi global memburuk,” ujar Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata, Rabu (9/4/2025).