Peringatan Hari Desa

Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan

Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan

()

Desa merupakan unsur pemerintahan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peran penting desa juga didukung oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Sebagai ‘garda terdepan’ dalam pembangunan nasional, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 menetapkan Hari Desa yang jatuh setiap 15 Januari.

Hari Desa menjadi momentum untuk membangun pemahaman dan kepedulian masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan agar menjadikan desa sebagai subjek pembangunan, pusat pertumbuhan dan kebudayaan daerah, serta desa sebagai titik sentral pembangunan.

Peringatan Hari Desa, Wujudkan Asta Cita Ke-6

Peringatan Hari Desa, Wujudkan Asta Cita Ke-6

()

Desa memiliki peran penting dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah pun menjadikan desa sebagai subjek pembangunan, pusat pertumbuhan dan kebudayaan daerah, serta sebagai titik sentral pembangunan.

Oleh karena itu, sejak 2015 desa telah mendapatkan kucuran modal berupa dana desa. Hingga kini dana desa telah disalurkan ke desa-desa di seluruh Indonesia dengan total nilai mencapai Rp 610 triliun.

Di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, desa masuk ke dalam program Asta Cita ke-6 yang berbunyi ‘membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan’.

Tagline Hari Desa 2025: Bangun Desa Bangun Indonesia

Tagline Hari Desa 2025: Bangun Desa Bangun Indonesia

()

Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 menetapkan peringatan Hari Desa jatuh pada 15 Januari. Perdana digelar tahun ini, Hari Desa 2025 mengusung tagline ‘Bangun Desa Bangun Indonesia’

Sebagaimana diketahui, desa berperan penting dalam pemerataan kesejahteraan dan memperkokoh bingkai NKRI. Tak hanya itu, Hari Desa juga memperkuat peran desa dan dalam rangka membangun pemahaman masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan agar menjadikan desa sebagai subjek pembangunan, pemberdayaan masyarakat, pusat pertumbuhan, dan kebudayaan daerah serta untuk mempublikasikan kemajuan desa.

Asyik Euy! Wayang Golek Dadan Sunandar Meriahkan Hari Desa di Subang

Asyik Euy! Wayang Golek Dadan Sunandar Meriahkan Hari Desa di Subang

()

Dosen Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Lili Suparli menyebut wayang golek telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat sejak abad ke-20. Seni pertunjukan ini dikenal luas, baik di perkampungan hingga perkotaan berkat perannya dalam berbagai perayaan masyarakat.

Kedekatan filosofis antara cerita yang dibawakan dengan realitas kehidupan menjadi salah satu daya tarik utama wayang golek. Setiap lakon dalam wayang golek merupakan refleksi teatrikal dari kehidupan sehari-hari. Tokoh-tokoh pewayangan, dengan karakter unik yang mencerminkan sifat baik dan jahat manusia, menjadikan kesenian ini terasa akrab dan mewakili kehidupan masyarakat.

Hari Desa Diperingati 15 Januari 2025 di Subang Jawa Barat

Hari Desa Diperingati 15 Januari 2025 di Subang Jawa Barat

()

Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal bakal menggelar acara ‘Peringatan Hari Desa’ pada 14-15 Januari 2025 di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Acara yang mengusung ‘Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan’ ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pembangunan desa. Pasalnya, kehadiran desa sangat penting untuk mewujudkan Indonesia maju. Desa memiliki berbagai peran penting seperti pada aspek ekonomi, sosial, hingga budaya. Misalnya menyuplai beragam kebutuhan pokok hingga tenaga kerja di perkotaan. Desa juga memiliki daya tarik tersendiri untuk menjadi pusat ekonomi baru.