Pertalite

Konsumsi Pertalite Capai 27,33 Juta Kl per November 2024, Kuota Masih Aman?

Konsumsi Pertalite Capai 27,33 Juta Kl per November 2024, Kuota Masih Aman?

()

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mencatat realisasi penyaluran jenis BBM khusus penugasan (JBKP) atau Pertalite mencapai sebesar 27,33 juta kiloliter (kL) per November 2024.

Angka tersebut baru mencapai 86% dari total kuota 2024 yang sebesar 31,70 juta kL. Sementara itu, volume realisasi jenis BBM tertentu (JBT) atau minyak tanah dan solar sebesar 16,61 juta kL per November 2024.

Realisasi JBT itu baru mencapai 85% dari kuota 2024 yang sebesar 19,58 juta kL, sedangkan realisasi penyaluran jenis BBM umum (JBU) telah mencapai 30,07 juta kL atau 85% dari kuota.

Pertamina Terima Dana Kompensasi BBM Rp111,43 Triliun dari Pemerintah

Pertamina Terima Dana Kompensasi BBM Rp111,43 Triliun dari Pemerintah

()

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah membayarkan dana kompensasi untuk penyaluran jenis BBM tertentu (JBT) Solar dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite periode kuartal II/2024 sebesar Rp38,03 triliun (termasuk pajak) atau Rp34,26 triliun (tidak termasuk pajak) kepada PT Pertamina (Persero).Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, hingga akhir November 2024, Pertamina telah menerima total dana kompensasi dari pemerintah sebesar Rp111,43 triliun termasuk pajak. Adapun, dana kompensasi ini mencakup selisih harga formula dengan harga eceran di SPBU untuk penyaluran JBT Solar dan JBKP Pertalite periode kuartal IV/2023, periode kuartal I/2024, dan periode kuartal II/2024. Menurut Simon, pembayaran kompensasi tersebut merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap Pertamina dalam menjalankan perannya sebagai penyedia energi di seluruh pelosok negeri. "Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Kementerian ESDM, atas dukungannya kepada perusahaan dengan mempercepat pencairan dana kompensasi BBM hingga triwulan II/2024,” ujar Simon melalui keterangan resmi dikutip Kamis (5/12/2024).Simon pun memastikan Pertamina akan terus mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi dengan mengutamakan ketahanan, ketersediaan, dan keberlanjutan energi, serta menyediakan energi melalui solusi inovatif yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat. “Kami memfokuskan bisnis kami melalui strategi pertumbuhan ganda yang dirancang untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon untuk transisi energi,” imbuhnya.Lebih lanjut, Simon mengatakan, pihaknya juga terus berupaya untuk mengoptimalkan distribusi BBM bersubsidi. Pertamina, kata dia, memastikan bahwa BBM bersubsidi diterima oleh masyarakat yang berhak melalui program Pertamina Subsidi Tepat Sasaran. Di sisi lain, Pertamina juga terus mendorong penyaluran volume BBM non-subsidi melalui perluasan outlet BBM non-subsidi. Atas upaya ini, hingga kuartal III/2024, Pertamina berhasil meningkatkan volume penjualan BBM non-subsidi year on year (yoy) sebesar 13% atau sebesar 31 juta kiloliter.Simon pun menuturkan berbagai langkah untuk mendukung program subsidi tepat sasaran telah Pertamina jalankan. Upaya itu diantaranya adalah implementasi pembelian Solar subsidi dan Pertalite subsidi untuk kendaraan roda empat melalui QR Code MyPertamina. Selain itu, Pertamina juga telah melakukan pengendalian distribusi LPG 3 kg bersubsidi dengan menggunakan Merchant Apps Pangkalan (MAP) Pertamina. Tak berhenti sampai di situ, Pertamina juga melakukan penguatan sarana dan fasilitas digitalisasi di lebih dari 8.000 SPBU seluruh Indonesia. Simon berharap proses digitalisasi ini dapat memantau proses implementasi program subsidi tepat sasaran secara realtime dan juga memastikan akses BBM serta LPG bersubsidi bagi masyarakat yang berhak.“Pencapaian ini merupakan salah satu wujud komitmen Pertamina dalam mengoptimalkan penyaluran BBM bersubsidi dan dukungan Pertamina terhadap Pemerintah untuk mengurangi beban anggaran negara,” pungkas Simon.