Perumahan Dinar Indah Semarang Banjir

Korban Banjir Perumahan Dinar Indah Semarang Minta Direlokasi ke Rumah Tapak, Bukan Rusunawa

Korban Banjir Perumahan Dinar Indah Semarang Minta Direlokasi ke Rumah Tapak, Bukan Rusunawa

()

SEMARANG, KOMPAS.com – Warga Perumahan Dinar Indah, Semarang, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera merelokasi mereka ke kawasan yang lebih aman dari ancaman banjir.

Selama ini, berbagai upaya penanganan banjir yang dilakukan Pemkot dinilai tidak efektif.

Ketua RT 6, Fajar Ade Pramono, menjelaskan bahwa lokasi perumahan tersebut memang berada di zona rawan banjir.

Hal ini bahkan diakui oleh Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, yang sebelumnya menyatakan bahwa kawasan itu tidak layak dijadikan perumahan.

Trauma Banjir Tahunan, Warga Perumahan Dinar Indah Semarang Tagih Janji Relokasi

Trauma Banjir Tahunan, Warga Perumahan Dinar Indah Semarang Tagih Janji Relokasi

()

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Perumahan Dinar Indah Semarang mengaku trauma karena harus menghadapi banjir setiap tahun. Apalagi banjir yang melanda di perumahan itu terjadi secara tiba-tiba dengan ketinggian mencapai 2 meter.

Trauma dengan ketinggian banjir yang terus naik setiap tahun, warga menagih janji pemerintah untuk merelokasi 27 KK yang tinggal di sana.

Ketua RT 6, Fajar Ade Pramono mengungkapkan banjir yang di Perumahan tersebut bertambah tinggi setiap tahun.

"Dari saya di situ 2012, 2014 sudah banjir, sampe sekarang ketinggian air itu cenderung lebih naik terus tuh setiap tahunnya setiap kita kena banjir," ujar Fajar saat diwawancarai, Jumat (17/1/2025).

Perum Dinar Indah Semarang Banjir Lagi, Warga Mengungsi ke Balai RW

Perum Dinar Indah Semarang Banjir Lagi, Warga Mengungsi ke Balai RW

()

 

SEMARANG, KOMPAS.com – Perumahan Dinar Indah di Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, kembali terendam banjir setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut selama beberapa jam pada Kamis (16/1/2025).

Ketua RW 26 Perumahan Dinar Indah, Catur, menjelaskan bahwa genangan air telah memasuki rumah warga dengan ketinggian mencapai 80 sentimeter.

"Sekarang sudah masuk ke rumah warga," ujar Catur kepada Kompas.com.

Genangan yang terus meninggi memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Saat ini, warga berkumpul di Balai RW sebagai lokasi evakuasi sementara.