Petrindo Jaya Kreasi

Bisnis.com, JAKARTA – Sederet konglomerat mulai dari Aguan hingga Prajogo Pangestu tercatat menempuh aksi korporasi di pasar modal sepanjang 2024, seperti private placement ataupun memboyong anak usaha ke lantai Bursa.

Sugianto Kusuma alias Aguan, Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), misalnya, telah menggelar private placement senilai Rp6,5 triliun pada Agustus 2024 untuk mengakuisisi lahan 239 hektare dari pihak afiliasi.

Selanjutnya, pada Desember 2024, PANI mengumumkan rencana initial public offering (IPO) anak usahanya yakni PT Bangun Kosambi Sukses atau CBDK. Calon emiten ini rencananya membidik perolehan dana sekitar Rp1,7 triliun hingga Rp2,3 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) telah memproduksi batu bara metalurgi melalui anak usahanya PT Daya Bumindo Karunia (DBK). Produksi batu bara metalurgi tersebut didanai dari fasilitas kredit yang didapatkan dengan nilai Rp2,42 triliun.

Produksi batu bara metalurgi di area operasional di Kalimantan Tengah itu dilakukan CUAN sebagai bagian dari upaya diversifikasi portofolio.

Saat ini, anak usaha CUAN, yakni DBK sedang melakukan integrasi fasilitas produksi melalui pembangunan fasilitas kantor, gudang penyimpanan bahan bakar, tempat tinggal karyawan, serta fasilitas prasarana jalan tambang sepanjang kurang lebih 149 kilometer yang menghubungkan area operasional dengan lokasi intermediate stockpile.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mengantongi fasilitas kredit dari Bank BNI (BBNI) dengan plafon senilai Rp2,42 triliun.

Sekretaris Perusahaan Petrindo Jaya Kreasi Robertus Maylando Siahaya menyampaikan perseroan bersama dengan entitas anak CUAN yakni PT Daya Bumindo Karunia telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pada 23 Desember 2024. 

“Berdasarkan perjanjian fasilitas tersebut, entitas anak perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp2.427.444.000.000, [Rp2,42 triliun]” kata Robertus dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (28/12/2024).