PGEO

Pertamina Geothermal (PGEO) dan PEMA Mulai Ngebor WKP Seulawah Agam Aceh pada 2025

Pertamina Geothermal (PGEO) dan PEMA Mulai Ngebor WKP Seulawah Agam Aceh pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) bersama PT Pembangunan Aceh (PEMA) siap melaksanakan pengeboran panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam, Aceh Besar mulai 2025.

Berdasarkan survei geosains awal, WKP Seulawah Agam memiliki potensi energi panas bumi hingga 320 MW. PGEO bersama PT Pembangunan Aceh (PEMA) telah menyelesaikan berbagai tahapan awal untuk pengembangan proyek, termasuk survei geosains pada 2017-2019, pemetaan geohazard pada 2020-2021, serta pembaruan model konseptual pada 2022-2024. 

Window Dressing  Santa Claus Rally Diramal Sengat Saham BUMN BMRI, BBRI  PGEO

Window Dressing Santa Claus Rally Diramal Sengat Saham BUMN BMRI, BBRI PGEO

()

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten yang tergabung dalam indeks saham BUMN seperti BMRI, BBRI hingga PGEO diyakini bakal moncer pada perdagangan pekan ini tersengat momentum window dressing dan santa claus rally pada akhir tahun ini.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa dua momentum tersebut berpeluang besar menyengat harga saham emiten pelat merah berkapitalisasi jumbo atau big caps.

Santa claus rally merujuk kepada kondisi nilai pasar saham yang cenderung melesat selama pekan terakhir Desember hingga dua hari pertama perdagangan tahun baru. Momen tersebut dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari pertimbangan pajak hingga aksi investor memborong saham dengan bonus liburan.

Rapor Indeks Saham BUMN: TLKM, SMGR, AGRO, BBRI  PGEO Ambrol

Rapor Indeks Saham BUMN: TLKM, SMGR, AGRO, BBRI PGEO Ambrol

()

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham BUMN masih terkoreksi sepanjang tahun berjalan dengan saham TLKM, SMGR, AGRO, BBRI, dan PGEO jatuh paling dalam. 

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham BUMN alias IDXBUMN 20 terkoreksi 11,16% year to date (YtD) menuju level 369,84 per Kamis (5/12/2024). 

Koreksi itu jauh lebih besar jika dibandingkan indeks bergengsi lainnya, seperti LQ45 yang turun 9,90% YtD dan IDX30 melemah 9,82% YtD. Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tumbuh 0,56% sepanjang tahun berjalan.