Pilkada Bekasi

KPU Kota Bekasi Sebut Kejenuhan Jadi Penyebab Banyak yang Golput di Pilkada 2024

KPU Kota Bekasi Sebut Kejenuhan Jadi Penyebab Banyak yang Golput di Pilkada 2024

()

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi menyebutkan, kejenuhan menjadi penyebab partisipasi pemilih rendah.

Komisioner KPU Kota Bekasi Eli Ratnasari mengatakan, masyarakat menghadapi titik jenuh lantaran jarak pilkada dan pilpres begitu dekat.

"Memang kemarin sempat kami ngobrol, jeda ini harus berjarak, karena pelantikan presiden di 20 Oktober 2024, itu kita sudah memilih pilkada di November. Ini menurut saya itu terlalu dekat," kata Eli, Senin (9/12/2024).

Pemungutan suara pada Pilkada Kota Bekasi 2024 dilaksanakan pada 27 November 2024, atau sembilan bulan usai pemungutan suara pilpres dan pemilu pada 14 Februari 2024.

Real Count Pilkada Kota Bekasi: Tri-Harris Unggul dari Heri-Sholihin, Selisih 7.079 Suara

Real Count Pilkada Kota Bekasi: Tri-Harris Unggul dari Heri-Sholihin, Selisih 7.079 Suara

()

BEKASI, KOMPAS.com - Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan, calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi nomor urut 3, Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe, memperoleh suara terbanyak pada PIlkada Kota Bekasi.

Keduanya memperoleh 459.430 suara, menang tipis dengan selisih 7.079 suara dari pasangan nomor urut 1, Heri Koswara-Sholihin, yang meraup 452.231 suara.

Sementara pasangan nomor urut 2, Uu Saiful Mikdar-Nurul Sumarheni, meraih 64.509 suara.

"Tadi seperti yang dibacakan, untuk perolehan suara terbanyak paslon nomor urut 3, lalu di urutan kedua paslon nomor 1 dan urutan ketiga paslon nomor urut 2," kata Komisioner KPU Kota Bekasi, Eli Ratnasari, Jumat (6/12/2024).