Pinjaman

Outstanding Pendanaan Lender Susut saat Jumlah P2P Lending Tutup Bertambah

Outstanding Pendanaan Lender Susut saat Jumlah P2P Lending Tutup Bertambah

()

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi melihat keterkaitan fenomena turunnya outstanding lender atau pemberi dana perorangan kepada industri P2P lending dengan kepercayaan masyarakat yang turun untuk menempatkan dananya di industri ini.

Data OJK mencatat outstanding pinjaman perorangan per Agustus 2024 sebesar Rp5,24 triliun dengan jumlah rekening yang mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 483,1% dibanding Januari 2024.

Meski jumlah rekening tumbuh, outstanding tersebut mengalami kontraksi 14,23% year to date (ytd) dibandingkan dengan Rp6,10 triliun pada Januari 2024.

Bisnis Paylater Bank Terus Merekah, Tumbuh Tinggi per September 2024

Bisnis Paylater Bank Terus Merekah, Tumbuh Tinggi per September 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa bisnis buy now pay later (BNPL) atau paylater yang dijalankan industri perbankan kembali mencatatkan pertumbuhan tinggi hingga September 2024.

Berdasarkan Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Oktober 2024, disampaikan bahwa porsi produk kredit paylater bank sebesar 0,26%, meningkatkan 0,02% dibandingkan bulan lalu. Baki debet dan jumlah rekening paylater bank juga mencatatkan laju pertumbuhan tinggi.

“Per September 2024, baki debet kredit BNPL tumbuh 46,42% YoY dari Agustus 2024 40,68%, menjadi Rp19,81 triliun,” demikian dikutip dari keterangan resmi OJK, Sabtu (2/11/2024).

Ekonom Sebut Pinjaman Gadai Melesat Akibat Daya Beli Turun dan Badai PHK

Ekonom Sebut Pinjaman Gadai Melesat Akibat Daya Beli Turun dan Badai PHK

()

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran pinjaman gadai meningkat seiring kondisi melemahnya daya beli masyarakat. Kondisi daya beli masyarakat yang turun, juga dibarengi dengan badai PHK di industri padat karya.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menjelaskan ketika masyarakat kehilangan pendapatan atau mengalami penurunan pendapatan sementara kebutuhan yang tetap bahkan meningkat, maka masyarakat akan mencari pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Orang yang memiliki inklusi keuangan yang baik, mereka akan meminjam ke perbankan. Lantas bagaimana dengan masyarakat yang tidak bisa menjangkau layanan perbankan? Mereka akan lari ke pembiayaan alternatif, salah satunya melalui pergadaian," kata Huda kepada Bisnis, Kamis (31/10/2024).

Pinjaman Alternatif Makin Diburu, Bisnis Gadai Bersaing dengan P2P Lending

Pinjaman Alternatif Makin Diburu, Bisnis Gadai Bersaing dengan P2P Lending

()

Bisnis.com, JAKARTA - Daya beli masyarakat yang turun menjadi peluang bagi peningkatan pinjaman alternatif seperti pergadaian. Sampai Agustus 2024, penyaluran pinjaman perusahaan pergadaian mengalami peningkatan sebesar 25,83% yoy menjadi Rp84,18 triliun. 

Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring mengatakan saat daya beli turun, masyarakat membutuhkan pinjamanan dana yang cepat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pinjaman dana yang cepat ini dapat dipenuhi oleh pendanaan alternatif non-bank seperti pergadaian, termasuk P2P lending atau pinjaman online (pinjol).