Prabowo Evakuasi Warga Gaza

Setuju Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, PBNU: Kalau Relokasi, Kami Tolak Keras

Setuju Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, PBNU: Kalau Relokasi, Kami Tolak Keras

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyetujui rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia untuk menjalani perawatan medis, tetapi menolak keras jika warga Gaza direlokasi dari tanah air mereka.

Ketua Bidang Keagamaan PBNU Ahmad Fahrur Rozi, menegaskan bahwa relokasi warga Gaza seperti yang dicetuskan oleh Amerika Serikat justru merupakan upaya untuk mengusir mereka dari tanahnya sendiri.

"Perlu diperhatikan evakuasi itu bukan relokasi, hanya untuk korban perang yang membutuhkan pertolongan medis saja. Kalau upaya Amerika untuk relokasi warga Gaza, kami menolak keras," ucap Fahrur saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/4/2025).

PBNU Puji Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza: Kepedulian yang Tulus

PBNU Puji Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza: Kepedulian yang Tulus

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Keagamaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi menghargai rencana Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengevakuasi warga Gaza, Palestina, ke Indonesia.

Menurut Gus Fahrur, sapaan akrabnya, rencana tersebut merupakan bentuk kepedulian Prabowo atas nasib rakyat Gaza yang selama ini teropresi.

"Ini adalah rasa kepedulian atas penderitaan rakyat Gaza Palestina yang sangatlah tulus dan patut diapresiasi," kata Gus Fahrur saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/4/2025).

Gus Fahrur mengatakan, Indonesia dapat menjadi negara yang membantu Palestina apabila tidak ada negara yang bersedia menerima warga Gaza.

Menlu Sugiono: Apabila Disetujui, Indonesia Siap Terima Korban Perang Gaza

Menlu Sugiono: Apabila Disetujui, Indonesia Siap Terima Korban Perang Gaza

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan bahwa Indonesia siap menerima korban perang Gaza, khususnya warga sipil dan anak yatim piatu.

Hal ini dinyatakan Sugiono melanjutkan perintah Presiden Prabowo Subianto yang hendak mengevakuasi korban perang di Gaza, Palestina.

"Apabila semua pihak menghendaki dan menyetujui, Indonesia juga siap menerima korban perang, terutama warga sipil, untuk melakukan pengobatan dan perawatan di Indonesia," ujar Sugiono dalam keterangan pers, Kamis (10/4/2025).

Dia mengatakan, hal ini sebagai komitmen Indonesia untuk memainkan peran yang lebih luas dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza yang Terluka ke Indonesia, Didukung DPR, Ditentang MUI

Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza yang Terluka ke Indonesia, Didukung DPR, Ditentang MUI

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto berencana mengevakuasi warga Gaza, Palestina, yang terluka akibat serangan brutal tentara Israel di wilayah tersebut.

Mereka rencananya dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis di Indonesia, yang fasilitasnya lebih representatif dibandingkan rumah sakit darurat yang sekarang banyak berdiri di Gaza.

"Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka, dan nanti segera kirim Menlu untuk diskusi dengan pemerintah Palestina, dengan pihak daerah tersebut bagaimana pelaksanaannya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka," kata Prabowo, Rabu (9/4/2025).

Prabowo Ingin Evakuasi Warga Gaza, Komisi I: Rencana Mulia, tapi Harus Jelas

Prabowo Ingin Evakuasi Warga Gaza, Komisi I: Rencana Mulia, tapi Harus Jelas

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Palestina yang menjadi korban genosida Israel di wilayah Gaza ke Indonesia.

Dave menilai, ide Prabowo tersebut adalah hal yang mulia, tetapi harus dibarengi dengan perencanaan yang matang agar ide tersebut berhasil dan sesuai harapan.

“Tentu ini adalah rencana mulia dari Presiden Prabowo, dengan alasan kemanusiaan. Hanya saja, harus disertai dengan rancangan dan rencana yang jelas, agar upaya ini dapat berhasil serta menghasilkan apa yang kita harapkan,” ujar Dave saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/4/2025).