Prabowo Subianto Megawati

PKS Dukung Megawati dan PDI-P yang Tak Gabung Koalisi Prabowo

PKS Dukung Megawati dan PDI-P yang Tak Gabung Koalisi Prabowo

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambut baik keputusan PDI-P yang memilih tetap berada di luar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengapresiasi sikap PDI-P yang mendukung pemerintahan Prabowo tanpa masuk menjadi anggota koalisi partai politik pendukung.

“Saya lebih apresiasi lagi teman-teman PDI-P, Bu Megawati khususnya, menyatakan tetap di luar pemerintahan, tapi siap membantu memperkuat pemerintahan,” ujar Mardani saat dihubungi, Jumat (11/4/2025).

Mardani menilai, sikap PDI-P itu memperkuat stabilitas politik nasional, asalkan tetap mengedepankan kolaborasi dan komunikasi antar-elite politik.

PKS Puji Megawati: Semua Pihak Perlu Sukseskan Pemerintahan Prabowo

PKS Puji Megawati: Semua Pihak Perlu Sukseskan Pemerintahan Prabowo

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memuji pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang dinilai sangat baik bagi Indonesia.

Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri mengatakan, saat ini, semua pihak memang perlu berkolaborasi untuk menyukseskan program pemerintahan Prabowo Subianto.

"Sikap yang baik dari Bu Mega. Kondisi Indonesia sekarang memang perlu semua pihak berkolaborasi menyukseskan program pemerintahan Pak Prabowo," kata Mabruri saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

PKS berharap pertemuan kedua tokoh ini menjadi energi yang positif untuk bangsa.

Prabowo Bertemu Megawati, Pengamat Khawatir PDI-P Masuk Koalisi

Prabowo Bertemu Megawati, Pengamat Khawatir PDI-P Masuk Koalisi

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan khawatir pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dapat berujung pada masuknya PDI-P ke koalisi partai politik pendukung pemerintahan Prabowo.

Djayadi menyatakan, jika PDI-P bergabung ke koalisi pemerintah, konstelasi demokrasi di Indonesia menjadi tidak imbang karena seluruh partai politik berada di pihak pemerintah.

"Tapi itu berdampak buruk untuk jangka panjang, demokrasi menjadi tidak imbang, pemerintahan menjadi seperti pemerintahan satu partai yang super gemuk," kata Djayadi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/4/2025).

Pertemuan Prabowo-Megawati Dinilai Wajar, tetapi...

Pertemuan Prabowo-Megawati Dinilai Wajar, tetapi...

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menilai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri adalah hal yang biasa.

Pasalnya, kedua tokoh ini memiliki hubungan baik dan pernah berpasangan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilihan presiden 2009 lalu.

"Itu pertemuan dua tokoh yang secara pribadi maupun sebagai tokoh partai memiliki hubungan yang baik dan sudah lama. Jadi sebetulnya pertemuan itu penting dan wajar belaka karena keduanya punya peran penting dalam pemerintahan dan dalam politik," ujar Djayadi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/4/2025).

Pertemuan Prabowo-Megawati Disiapkan Elite PDI-P dan Gerindra, Bukan Sosok Tertentu

Pertemuan Prabowo-Megawati Disiapkan Elite PDI-P dan Gerindra, Bukan Sosok Tertentu

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, tidak ada satu pihak tertentu yang menjadi inisiator atau paling berperan penting dalam mempertemukan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Muzani mengatakan, pertemuan tersebut diinisiasi oleh pimpinan PDI-P dan Gerindra serta dibicarakan sejak lama oleh elite kedua partai politik itu.

“Ya, ini kan pertemuan itu terjadi karena sebuah pembicaraan pendahuluan, dan para pemimpin Partai PDI-P dan Gerindra terus-menerus melakukan pembicaraan untuk menyamakan persepsi, dan akhirnya pertemuan itu terjadi,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Gerindra Sebut Prabowo Bersyukur Didukung Megawati dan PDI-P

Gerindra Sebut Prabowo Bersyukur Didukung Megawati dan PDI-P

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, Presiden Prabowo Subianto bersyukur dengan sikap PDI-P yang tetap akan mendukung pemerintahannya, meski tidak ikut bergabung dalam koalisi.

“Bersyukur Pak Prabowo mendapatkan support, dukungan dari Ibu Mega di dalam pemerintahan ini. Dan tentu saja ini bagian dari upaya untuk memperkokoh posisi pemerintahan,” ujar Muzani saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (9/4/2025).

Muzani menuturkan, PDI-P akan tetap berada di luar koalisi pemerintahan Prabowo meski Prabowo telah bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4/2025) lalu.

Gerindra Sebut PDI-P Tetap di Luar Koalisi meski Megawati Bertemu Prabowo

Gerindra Sebut PDI-P Tetap di Luar Koalisi meski Megawati Bertemu Prabowo

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa PDI Perjuangan tetap berada di luar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto meski Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah bertemu dengan Prabowo pada Senin (7/4/2025) malam.

Muzani menuturkan, dalam pertemuan itu, Megawati berpesan bahwa PDI-P dapat menjadi instrumen untuk memperkuat pemerintahan, tetapi tidak menjadi anggota koalisi pendukung pemerintah.

“Ibu Mega mengharapkan agar masa kepresidenan Pak Prabowo yang telah dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 bisa efektif untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat,” ujar Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Megawati Beri Wejangan ke Prabowo, Termasuk soal Tarif Impor Trump

Megawati Beri Wejangan ke Prabowo, Termasuk soal Tarif Impor Trump

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri memberikan sejumlah wejangan saat bertemu empat mata dengan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (7/4/2025) malam.

“Ibu Megawati lebih banyak berbicara tentang pengalaman beliau sebagai Presiden ketika menghadapi situasi yang tidak gampang dalam pemulihan ekonomi nasional,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/4/205).

Menurut Muzani, Megawati memberikan pandangan dan membagikan pengalamannya ketika memimpin negara, karena Prabowo menyinggung berbagai tantangan global yang saat ini mencuat.