Premi Asuransi

Bisnis Endowment Sumbang Premi Terbesar Asuransi Jiwa, Geser Dominasi Unit Linked

Bisnis Endowment Sumbang Premi Terbesar Asuransi Jiwa, Geser Dominasi Unit Linked

()

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap adanya pergeseran penyumbang premi terbesar di industri asuransi jiwa. 

Sebelumnya, Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unit linked menjadi penyumbang premi terbesar di industri asuransi jiwa. Namun, lini bisnis endowment (multiguna) dan/atau produk kombinasinya kini mengalihkan dominasi unit linked.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengatakan pergeseran tersebut dipicu oleh koreksi pada produk asuransi yang dikaitkan investasi tersebut.  

Premi Kesehatan Asuransi Jiwa dan Umum Kompak Melesat Dua Digit per September 2024

Premi Kesehatan Asuransi Jiwa dan Umum Kompak Melesat Dua Digit per September 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pertumbuhan produk asuransi kesehatan masih tergolong cukup baik. Hingga September 2024, premi kesehatan dari asuransi jiwa dan asuransi umum kompak mencatatkan pertumbuhan dua digit.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menjabarkan bahwa pada asuransi jiwa, premi kesehatan per September 2024 tumbuh 32,98% (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp21,11 triliun. Jumlah ini berkontribusi 16,28% dari total premi asuransi jiwa pada periode tersebut.

Pakar Prediksi Pertumbuhan Premi Asuransi Jiwa Kuartal IV/2024 Tak akan Signifikan, Ini Alasannya

Pakar Prediksi Pertumbuhan Premi Asuransi Jiwa Kuartal IV/2024 Tak akan Signifikan, Ini Alasannya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Premi asuransi jiwa pada kuartal IV/2024 ini diprediksi tidak akan mengalami pertumbuhan signifikan dibanding pertumbuhannya hingga kuartal III/2024.

Hingga September 2024, premi asuransi jiwa tercatat tumbuh 2,73% (year on year/YoY) menjadi Rp135,64 triliun. Analis senior bidang perasuransian Irvan Rahardjo mengatakan setidaknya ada tiga alasan mengapa pertumbuhan premi asuransi jiwa tidak akan jauh berbeda.

"Pertama adalah kinerja unit-linked yang tidak lagi semoncer dua hingga tiga tahun yang lalu akibat regulasi SEOJK [Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor] 5/2022 tentang Unit-Linked yang semakin ketat dan menuntut transparansi dan syarat permodalan yang lebih berat," kata Irvan kepada Bisnis, Minggu (3/11/2024).

Asuransi Jiwa Berpotensi Tumbuh pada Kuartal IV/2024, tapi Rawan Terganjal Pelemahan Daya Beli

Asuransi Jiwa Berpotensi Tumbuh pada Kuartal IV/2024, tapi Rawan Terganjal Pelemahan Daya Beli

()

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indnesia (AAJI) optimistis kinerja industri hingga akhir 2024 akan menunjukkan pertumbuhan positif. Per kuartal III/2024 atau September 2024, premi asuransi jiwa tercatat tumbuh 2,73% (year on year/YoY) menjadi Rp135,64 triliun.

Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, dan GCG AAJI Fauzi Arfan mengatakan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan kesehatan pasca pendemi covid-19 turut mendorong permintaan produk asuransi jiwa. Selain itu, menurutnya transformasi digital juga turut memberikan dampak positif karena memungkinkan perusahaan menjangkau lebih banyak masyarakat melalui platform digital.

Tokio Marine Indonesia Catat Premi Rp1,57 Triliun, Didukung Lini Properti dan Cargo

Tokio Marine Indonesia Catat Premi Rp1,57 Triliun, Didukung Lini Properti dan Cargo

()

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Tokio Marine Indonesia mencatatkan perolehan premi mencapai Rp1,57 triliun per kuarta III/2024. 

Meskipun terjadi sedikit penurunan pada top line sebesar 0,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Presiden Direktur Tokio Marine Indonesia, Sancoyo Setiabudi mengatakan perusahaan justru berhasil meningkatkan bottom line. 

“Ini mencerminkan pengelolaan operasional yang semakin efektif, efisien, dan penerapan kebijakan risk acceptance yang disiplin sesuai dengan business appetite,” kata Sancoyo kepada Bisnis, dikutip Kamis (31/10/2024). 

Premi Jasindo Tumbuh 29,20% Jadi Rp2,69 Triliun per Kuartal III/2024, Klaim Turun

Premi Jasindo Tumbuh 29,20% Jadi Rp2,69 Triliun per Kuartal III/2024, Klaim Turun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatat premi Rp2,69 triliun hingga kuartal III/2024, tumbuh 29,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan bahwa kinerja positif perusahaan sampai dengan September 2024 ditopang oleh pencapaian dari lini bisnis utama, yaitu asuransi harta benda. 

"Dengan pencapain premi [lini bisnis harta benda] sebesar Rp646,20 miliar," kata Diwe kepada Bisnis, Rabu (30/10/2024). 

Dari sisi klaim, Diwe mengatakan perseroan telah membayarkan klaim sebanyak Rp1,59 triliun per kuartal III/2024. Klaim yang dibayarkan tersebut justru turun apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 21,51%, dengan kontributor klaim tertinggi terdapat pada lini bisnis energy offshore.

Asuransi Great Eastern Kejar Modal Inti Jadi Rp1 Triliun

Asuransi Great Eastern Kejar Modal Inti Jadi Rp1 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Asuransi umum, PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) berencana mengejar target ekuitas minimum Rp1 triliun per 2028 melalui penyuntikan modal tambahan dari pemegang saham.

Direktur Utama General Eastern Aziz Adam Sattar menerangkan target ekuitas minimum ini bakal dicapai tanpa melalui investor strategis baru.

"Kemungkinan besar pemegang saham GEGI akan menyuntikkan modal tambahan untuk memenuhi persyaratan modal minimum sesuai ketentuan OJK berdasarkan KPPE II untuk 2028," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (29/10/2024).