Remaja Bunuh Ayah Dan Nenek Di Lebak Bulus

Kejari Jaksel: Berkas Perkara Remaja Bunuh Ayah dan Nenek Belum Dilimpahkan, Masih Diperbaiki

Kejari Jaksel: Berkas Perkara Remaja Bunuh Ayah dan Nenek Belum Dilimpahkan, Masih Diperbaiki

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel), Eko Budi menegaskan, berkas perkara MAS (14), remaja pelaku pembunuhan ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jaksel belum dilimpahkan ke pihaknya.

Ia meluruskan pernyataan kuasa hukum MAS yang menyebut polisi melimpahkan berkas perkara kasus tersebut ke Kejari Jaksel pada Senin (16/12/2024) hari ini.

"Selama ini kami komunikasi dengan penyidik bahwa memang (pelimpahan berkas) tahap dua belum dilaksanakan pada hari ini," kata Eko saat ditemui di Kejari Jaksel, Senin. 

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Akan Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Akan Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja pelaku pembunuhan ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.

MAS akan kembali menjalani pemeriksaan kejiwaan usai mendapat rekomendasi dari Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) Indonesia.

"Betul (dirujuk ke RS Polri) karena rekomendasi dari psikolog Apsifor untuk pemeriksaan kejiwaan lanjutan oleh anak MAS harus dilakukan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat dihubungi, Senin (16/12/2024) sore.

Berkas Perkara Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dilimpahkan ke Kejari Jaksel

Berkas Perkara Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dilimpahkan ke Kejari Jaksel

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkas perkara MAS (14), remaja pembunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan, Senin (16/12/2024).

"Iya benar, si adik (MAS) juga dibawa dari Polres Jakarta Selatan diserahkan ke Kejari Jakarta Selatan," kata kuasa hukum MAS Amriadi Pasaribu.

Pelimpahan berkas perkara tersebut bakal dilakukan sekira pukul 14.00 WIB.

AP (40), ibu MAS yang turut ditikam oleh putranya, tidak hadir dalam pelimpahan ini.

Kasih Sayang Ibu Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek, Maafkan Perbuatan Sang Anak agar Dapat Keringanan Hukuman

Kasih Sayang Ibu Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek, Maafkan Perbuatan Sang Anak agar Dapat Keringanan Hukuman

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasih sayang ibu sepanjang masa, ungkapan ini tampaknya menggambarkan apa yang dilakukan oleh AP (40), ibu dari remaja berinisial MAS (14) yang menusuk dirinya beserta suami dan ibunya di rumah mereka di daerah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).

Pasalnya, AP memilih memaafkan perbuatan sang anak yang telah menghilangkan nyawa sang suami dan ibunya serta nyaris membunuhnya.

Pemberian maaf itu disampaikan AP kepada pihak kepolisian yang melakukan pemeriksaan kedua terhadap dirinya pada Rabu (11/12/2024).

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Sempat Pamit Tidur, lalu Tikam Keluarganya

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Sempat Pamit Tidur, lalu Tikam Keluarganya

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja pembunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, sempat berpamitan ke keluarganya untuk tidur sebelum menikam ayah, ibu, dan neneknya pada Sabtu (30/11/2024) dini hari.

Sebelum berpamitan untuk tidur, MAS juga sempat bercanda dan bercengkrama bersama ayah dan ibunya, APW (40) dan AP (40).

"Bahkan pelaku pamit terlebih dahulu mau tidur. Jadi jam 23.00 WIB, dia masuk kamar ibu bapaknya (untuk berpamitan). Dia tidur di atas, dia masuk dulu, ‘Mama, aku tidur dulu’," kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, saat ditemui di Lebak Bulus, Jumat (13/12/2024).

[POPULER JABODETABEK] Remaja Tusuk Ayah dan Nenek, Bercanda Sebelum Aksi | Penangkapan Ria Agustina Meski Derma Roller Dijual Bebas

[POPULER JABODETABEK] Remaja Tusuk Ayah dan Nenek, Bercanda Sebelum Aksi | Penangkapan Ria Agustina Meski Derma Roller Dijual Bebas

()

JAKARTA, KOMPAS.com – Berita tentang fakta baru kasus remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menjadi perhatian utama di kanal Megapolitan Kompas.com, Rabu (11/12/2024).

Berita populer lainnya adalah kesempatan terakhir pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, untuk mengajukan gugatan sengketa Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Selain itu, penangkapan pemilik klinik kecantikan Ria Beauty, Ria Agustina, terkait penggunaan derma roller tanpa izin meskipun alat tersebut dijual bebas, turut menarik perhatian pembaca.

Fakta Baru Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Pelaku Masih Bercanda dengan Orangtuanya Sebelum Lakukan Penusukan

Fakta Baru Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Pelaku Masih Bercanda dengan Orangtuanya Sebelum Lakukan Penusukan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah fakta terbaru terkait kasus remaja berinisial MAS (14) yang membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), terus terungkap.

Hal ini diketahui setelah penyidik Polres Metro Jakarta Selatan meminta keterangan dari ibu pelaku, AP (40), yang juga menjadi korban penusukan sang anak.

"Jadi kemarin kita sudah meminta keterangan dari ibu MAS. Total ada 30 pertanyaan," jelas Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Selasa (10/12/2024).

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Pernah Dibawa ke Psikiater karena Sering Tidur di Kelas

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Pernah Dibawa ke Psikiater karena Sering Tidur di Kelas

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja pembunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, sempat dibawa ke psikiater oleh ibunya sebelum melakukan penikaman. Alasannya, MAS kerap tertidur saat mengikuti pelajaran di kelas.

MAS dibawa ke psikiater oleh sang ibu, AP (40), setelah menerima laporan dari guru mengenai perilaku putranya di sekolah.

Hal itu disampaikan oleh AP kepada penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.

"Jadi itu berawal dari laporan guru kelas karena (MAS) suka tidur di kelas. Kemudian ibu anak tersebut membawa ke psikiater untuk memeriksa itu," kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Selasa (10/12/2024).

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Masih Bercanda dengan Keluarga Sebelum Malam Penikaman

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Masih Bercanda dengan Keluarga Sebelum Malam Penikaman

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan disebut masih bercengkrama dan bercanda bersama orangtuanya sebelum melakukan penikaman, Sabtu (30/11/2024) dini hari.

Hal itu diungkap oleh ibu MAS, AP (40), di hadapan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.

"Jadi waktu malam kejadian, dari keterangan AP, mereka masih bercanda selayaknya keluarga inti," kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

Faktor Kurang Tidur Diduga Jadi Pemicu Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Berhalusinasi

Faktor Kurang Tidur Diduga Jadi Pemicu Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Berhalusinasi

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja yang membunuh ayahnya, APW (40) dan neneknya, RM (69) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mengaku kesulitan tidur saat malam hari.

Faktor kurang tidur itu lah yang diduga jadi pemicu MAS berhalusinasi mendengar bisikan untuk menghabisi nyawa orangtuanya.

"Namanya distorsi persepsi, yang disebut sama sebenarnya tanda-tanda dan gejala pada saat kita mengalami gangguan psikologis. Jadi halusinasi auditori, halusinasi visual itu bisa terjadi pada saat kita kurang tidur," kata psikolog yang sempat mendampingi MAS, Novita saat dihubungi, Senin (9/12/2024).

Prestasi Pelajar yang Bunuh Ayah dan Neneknya Menurun sejak Tak Bisa Sekolah di Tempat Favorit

Prestasi Pelajar yang Bunuh Ayah dan Neneknya Menurun sejak Tak Bisa Sekolah di Tempat Favorit

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja pembunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mengalami penurunan nilai akademik setelah dia tidak bisa bersekolah di tempat yang dia inginkan.

Hal itu diungkapkan oleh Novita Tandry, psikolog anak, remaja, dan keluarga yang sempat mendampingi MAS dalam pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Yang selama ini sampai SMP, dia selalu masuk 10 besar dan dia tidak diterima di sekolah yang dia mau. Jadi sebenarnya harusnya mau masuk sekolah favorit, tapi dia enggak diterima," kata Novita saat dihubungi, Senin (9/12/2024).

Polisi Bakal Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Pekan Ini

Polisi Bakal Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Pekan Ini

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan bakal menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pekan ini.

"Ya kemungkinan minggu ini kita beri tahu pelaksanaannya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat ditemui di Lebak Bulus, Senin (9/12/2024).

Rekonstruksi kasus pembunuhan oleh MAS (14) ini rencananya bakal digelar tertutup mengingat pelaku merupakan anak berhadapan dengan hukum (ABH).

Ade juga membuka peluang digunakannya pemeran pengganti dalam kasus ini karena MAS masih di bawah umur.

Ketika Psikolog Juga Tak Temukan Hal Janggal pada Sikap Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus...

Ketika Psikolog Juga Tak Temukan Hal Janggal pada Sikap Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus...

()

JAKARTA, KOMPAS.com – Novita Tandry, psikolog yang sempat mendampingi MAS (14), pelaku pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, menyatakan bahwa dia tidak menemukan kejanggalan dalam sikap MAS selama sesi percakapan singkat mereka.

"Kalau saya melihat, secara fisik dia cukup baik, secara psikologis juga cukup baik. Bicara manner, sopan santun, etikanya ada. Dia menjawab pertanyaan nyambung, logikanya jalan," ujar Novita saat dihubungi, Senin (9/12/2024).

Meski demikian, Novita belum dapat menarik kesimpulan pasti mengenai motif di balik tindakan MAS. Ia menegaskan bahwa pemahaman mendalam terhadap kasus ini memerlukan kajian komprehensif, mengingat banyaknya faktor yang mungkin terlibat.

Psikolog Sebut Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Anak Cerdas

Psikolog Sebut Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Anak Cerdas

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja pembunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, disebut sebagai sosok yang cerdas. 

Hal itu diungkap oleh Psikolog Anak dan Remaja, Novita Tandry, setelah berbicara dengan beberapa teman MAS dan menganalisis gambar yang pernah dibuat remaja laki-laki tersebut. 

"Anak ini, yang saya gali dari teman-temannya, memang dari kecil menonjol banget di matematika. Di SMA kelas 1, fisika dia juga pintar," kata Novita saat dihubungi, Senin (9/12/2024).

Ini Bisikan yang Didengar Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Sebelum Beraksi

Ini Bisikan yang Didengar Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Sebelum Beraksi

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja pembunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mengaku sempat mendengar "bisikan" sesaat sebelum menikam ayah, nenek, dan ibunya, Sabtu (30/11/2024). 

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, bisikan itu berkaitan dengan beban yang ditanggung orangtuanya dan perihal surga. 

"Ketika dia gelisah, dia bilang ‘Terlalu banyak beban orangtua, yaudah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga’. Setelah itu dia lakukan penusukan," kata Ade saat ditemui di Lebak Bulus, Senin (9/12/2024).

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus ke Psikiater sebab Alami Gangguan Tidur

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus ke Psikiater sebab Alami Gangguan Tidur

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja pembunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, sempat mendatangi psikiater sebelum menikam ayah, nenek, dan ibunya pada Sabtu (30/11/2024).

Psikiater yang menangani MAS tak memerinci persoalan yang dialami remaja laki-laki itu karena terikat kode etik profesi. Namun, psikiater tersebut mengungkap, MAS sempat mengalami gangguan tidur. 

Hal itu diungkap Novita Tandry, psikolog anak, remaja, dan keluarga yang sempat mendampingi MAS.

"Si psikiaternya pun udah ditemui dan ditanya. Satu, dia juga tidak bisa mengungkapkan apa adanya, tapi waktu disebutkan bahwa ada salah satu gangguan tidur, ya dikatakan ada," kata Novita saat dihubungi, Senin (9/12/2024).

Psikolog Ungkap Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Bersikap Sopan dan Logis Saat Bicara

Psikolog Ungkap Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Bersikap Sopan dan Logis Saat Bicara

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Novita Andry, psikolog anak, remaja, dan keluarga yang sempat mendampingi MAS (14), pelaku pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, menyebut pelaku memiliki sikap normal selayaknya anak pada umumnya.

Novita mengatakan, dirinya sebagai psikolog tidak menemukan hal-hal yang janggal dari obrolannya dengan MAS beberapa waktu silam.

Akan tetapi, Novita belum dapat mengambil kesimpulan mengenai faktor MAS tega menikam ayah, ibu, dan anaknya, Sabtu (30/11/2024) dinihari.

"Untuk sementara. Di saat itu gitu (normal) ya, tapi ini kan kalau kita bicara untuk mendalami lebih dalam, kita bicara perricide, tindakan pembunuhan anak pada salah satu atau kedua orang tuanya, ini faktornya kan banyak, faktor kombinasinya banyak," kata Novita saat dihubungi, Senin (9/12/2024).

Mengaku Dapat Bisikan, MAS Bunuh Ayah dan Neneknya agar Masuk Surga

Mengaku Dapat Bisikan, MAS Bunuh Ayah dan Neneknya agar Masuk Surga

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja yang membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan mengaku mendengar bisikan untuk menikam orangtuanya agar keduanya masuk surga.

Bisikan ini dia sampaikan ke penyidik Polres Metro Jakarta Selatan. 

"Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orangtua, yaudah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat ditemui di Lebak Bulus, Senin (9/12/2024).

Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Mengaku Sangat Disayang Ibunya

Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Mengaku Sangat Disayang Ibunya

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja yang membunuh ayah APW (40) dan neneknya, RM (69), di lebak Bulus, Jakarta Selatan mengaku sangat disayang orangtuanya.

"Yang bersangkutan tidak menceritakan bahwa dia dalam tekanan atau dalam kesulitan. Bahkan yang bersangkutan (MAS) menyampaikan ayah ibunya sangat sayang sama dia," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat ditemui di Lebak Bulus, Senin (9/12/2024).

Maka dari itu, polisi masih mencari tahu motif pembunuhan yang dilakukan MAS kepada orangtuanya.

Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, MAS Sudah 4 Kali Dibawa ke Psikiater

Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, MAS Sudah 4 Kali Dibawa ke Psikiater

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), tersangka pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan sudah pernah dibawa ke psikiater oleh kedua orangtuanya sebelum melakukan pembunuhan pada Sabtu (30/11/2024) dinihari.

Akan tetapi, kepada polisi, MAS mengaku tidak mengetahui tujuan dirinya diajak ke psikiater oleh orangtuanya.

"Ya (pernah dibawa ke psikiatris), sang anak sendiri yang bercerita. Dia sudah empat kali dibawa ibunya ke psikiater," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal saat ditemui di Lebak Bulus, Senin (9/12/2024).

Didampingi Psikolog, Ibu Korban Penikaman Anak di Lebak Bulus Jalani Pemeriksaan

Didampingi Psikolog, Ibu Korban Penikaman Anak di Lebak Bulus Jalani Pemeriksaan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - AP (40), ibu korban penikaman oleh anaknya sendiri, MAS (14), menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan setelah sempat dirawat di RS Fatmawati selama satu minggu.

Pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan psikolog karena kondisi mental AP yang belum pulih sepenuhnya.

"Sang ibu diperiksa di Polres. Sudah keluar dari RS tapi masih didampingi oleh psikolog karena sang ibu juga terguncang dengan peristiwa ini," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal di Lebak Bulus, Senin (9/12/2024).

Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Menteri PPPA: Jadi Introspeksi Kita

Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Menteri PPPA: Jadi Introspeksi Kita

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyebut kasus anak membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebagai pelajaran penting bagi seluruh orangtua di Indonesia agar lebih memahami pola asuh yang tepat.

"Peristiwa ini mungkin menjadi introspeksi kita, calon ibu, calon ayah, maupun keluarga untuk belajar bagaimana pola asuh yang tepat untuk anak-anak kita," ujar Arifah setelah acara Peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Sudirman, Jakarta, Minggu (8/12/2024).

Satpam dan Guru Diperiksa dalam Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak

Satpam dan Guru Diperiksa dalam Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan telah rampung memeriksa tujuh saksi dalam kasus pembunuhan ayah dan nenek di Cilandak oleh anaknya, MAS (14).

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, hasil pemeriksaan saksi dan barang-barang bukti juga telah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

"Saksi sudah tujuh, ya kemarin kemudian setelah lengkap dari tujuh orang yang diperiksa, kemudian barang bukti sudah jelas, semua sudah dikirim ke Kejaksaan untuk pemberkasan diperiksa oleh Kejaksaan," kata Nurma saat dikonfirmasi, Jumat (6/12/2024).

Motif Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Masih Ditelusuri Apsifor

Motif Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Masih Ditelusuri Apsifor

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan masih menunggu hasil pemeriksaan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia untuk mengungkap motif remaja berinisial MAS (14) membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. 

"Masih nunggu kesimpulan Apaifor, nanti ya. Disimpulkan nanti sama Apsifor," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal, Jumat (6/12/2024).

Selain belum mengetahui motif pembunuhan, polisi juga belum mengantongi informasi mengenai kronologi kejadian versi pelaku. Hal itu masih menunggu hasil pemeriksaan Apsifor.

Berkas Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dilimpahkan ke Kejari Jaksel

Berkas Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dilimpahkan ke Kejari Jaksel

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan melimpahkan berkas perkara MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel).

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, berkas perkara kasus pembunuhan itu telah diserahkan pihaknya pada Kamis (5/12/2024).

"Berkas sudah di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan," kata Nurma saat dikonfirmasi, Jumat (6/12/2024).

Nurma menyebut, berkas yang telah dikirim ke Kejari Jaksel selanjutnya bakal dipelajari untuk kemudian dikembalikan ke pihak kepolisian jika terdapat kekurangan.

[POPULER JABODETABEK] Keterangan Sang Ibu Akan Buka Motif Remaja Bunuh Ayah dan Nenek | Perang Anak Abah-Ahokers Diakhiri Tanpa Jabat Tangan Sang Panglima

[POPULER JABODETABEK] Keterangan Sang Ibu Akan Buka Motif Remaja Bunuh Ayah dan Nenek | Perang Anak Abah-Ahokers Diakhiri Tanpa Jabat Tangan Sang Panglima

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah berita di Jabodetabek mewarnai pemberitaan Kompas.com sepanjang Kamis (5/12/2024).

Berita tentang keterangan sang ibu akan buka motif remaja bunuh ayah dan nenek menjadi berita terpopuler di kanal Megapolitan.

Kemudian, berita mengenai perang anak Abah-Ahokers diakhiri tanpa jabat tangan sang panglima menjadi berita terpopuler lainnya.

Sementara itu, berita tentang ibu korban penikaman oleh anak di Lebak Bulus sampaikan salam untuk pelaku turut menarik perhatian dan banyak dibaca.

Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek Diizinkan Ikut Ujian Sekolah, Prosesnya secara Daring

Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek Diizinkan Ikut Ujian Sekolah, Prosesnya secara Daring

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja yang ditahan atas pembunuhan ayahnya, ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) serta menikam ibunya, AP tetap mengikuti ujian sekolah.

Namun, MAS, yang baru saja dipindahkan dari Polres Metro Jakarta Selatan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS), mengikuti ujian sekolah secara daring.

"Betul (koordinasi dengan sekolah) untuk ikut ujian. Ujian via zoom," Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, saat dihubungi pada Kamis (5/12/2024).

Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Jalani Ujian Sekolah di LPAS

Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Jalani Ujian Sekolah di LPAS

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja yang menikam ayah, ibu, dan neneknya hingga menewaskan dua di antaranya sedang menjalani ujian sekolah di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS).

Remaja tersebut, baru saja dipindahkan dari Polres Metro Jakarta Selatan menuju LPAS pada Rabu (4/12/2024) kemarin.

"Pendidikan anak dia ikut juga. Lagi ujian sekarang. Kemarin-kemarin ikut juga, ujian (UAS) harus ikut," kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat dihubungi, Kamis (5/12/2024).

Ibu yang Ditikam Anaknya di Lebak Bulus Terguncang dan Sering Menangis di RS

Ibu yang Ditikam Anaknya di Lebak Bulus Terguncang dan Sering Menangis di RS

()

JAKARTA, KOMPAS.com - AP (40), ibu yang menjadi korban penikaman anak kandungnya sendiri, MAS (14), belum stabil secara mental.

Dia kerap menangis di rumah sakit tempatnya dirawat kini.

Pasalnya, dari tiga korban penikaman oleh MAS, hanya dia yang selamat. Sementara suami dan ibunya tewas di tangan anaknya sendiri.

"Kalau ibunya sudah sadar, tapi masih dalam tahap pemulihan. Masih terguncang gitu," kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat dihubungi, Kamis (5/12/2024).

Keterangan Ibu Buka Tabir Motif Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Keterangan Ibu Buka Tabir Motif Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

()

JAKARTA, KOMPAS.com – Di balik tragedi kelam yang menggemparkan Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, seorang ibu menjadi saksi bisu yang harus merangkai kembali ingatan akan malam itu.

Pada Sabtu (30/11/2024), seorang remaja berinisial MAS (14) membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), dengan dingin. Sementara ibunya, AP (40), nyaris kehilangan nyawa.

Kini, ibu MAS menjadi saksi kunci. Keterangannya dianggap vital untuk mengungkap dinamika keluarga yang mungkin tersembunyi di balik pintu rumah dua lantai itu.