Rohingya

Anggota DPR Ungkap Pengungsi Rohingya Bayar Rp 15 Juta untuk ke Indonesia

Anggota DPR Ungkap Pengungsi Rohingya Bayar Rp 15 Juta untuk ke Indonesia

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Muslim Ayub, menyebut bahwa pengungsi Rohingya membayar Rp 15 juta untuk bisa berlayar ke pesisir Indonesia.

Hal ini ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, Selasa (5/11/2024).

"Ini sindikatnya sangat luar biasa sekali, per orang dikutip sampai Rp 15 juta uang Indonesia untuk mendatangkan mereka, untuk dibawa oleh sindikat dengan berbagai cara, dijanjikan dengan pekerjaan," kata Muslim yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Aceh I itu.

19 Imigran Rohingya di Aceh Timur Kabur dari Penampungan

19 Imigran Rohingya di Aceh Timur Kabur dari Penampungan

()

KOMPAS.com - Sebanyak 19 imigran etnis Rohingya kabur dari penampungan sementara di lapangan bola kaki Desa Seunebok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur.

Kaburnya imigran ini terjadi pada Senin (4/11/2024) dini hari.

"Mereka yang kabur tersebut adalah imigran Rohingya yang sebelumnya ditemukan mendarat di pesisir pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur," kata Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur, Syamsul Bahri, Senin, seperti dilansir Antara.

Pengungsi Rohingya Bayar Rp 32 Juta untuk Dibawa Kapal dari Myanmar ke Aceh

Pengungsi Rohingya Bayar Rp 32 Juta untuk Dibawa Kapal dari Myanmar ke Aceh

()

KOMPAS.com - Seorang imigran etnis Rohingya bernama M Johar (25) membayar Rp 32 juta untuk menaiki kapal dari Myanmar menuju Indonesia.

M Johar menceritakan, awalnya berniat menuju Malaysia, tetapi untuk itu mereka harus membayar tambahan 2.000 ringgit per orang.

"Biaya 10.000 ringgit atau setara Rp 32 juta dikenakan untuk setiap remaja dan orang dewasa. Sedangkan anak-anak harus membayar 5.000 ringgit, sekitar Rp17 juta," katanya di Aceh Timur, Jumat (1/11/2024), seperti dilansir Antara.

Puluhan Imigran Rohingya Mendarat di Aceh Timur, Sebagian Kabur

Puluhan Imigran Rohingya Mendarat di Aceh Timur, Sebagian Kabur

()

Puluhan warga etnis Rohingya mendarat di pinggir pantai di Kecamatan Madat, Aceh Timur, pagi tadi. Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA mengungkap sebagian imigran kabur usai turun dari kapal.

"Saya dengar juga kocar-kacir karena sebagian melarikan diri di semak-semak. Pihak keamanan sedang bekerja," kata Safrizal dilansir detikSumut, Kamis (31/10/2024).

Safrizal mengaku belum memperoleh hasil resmi dari tim di lapangan. Menurutnya, para Rohingya tersebut akan dibawa ke lokasi penampungan bila sudah ditemukan semua.

6 Warga Rohingya Dimakamkan di Aceh, Penampungan Sementara Disediakan

6 Warga Rohingya Dimakamkan di Aceh, Penampungan Sementara Disediakan

()

ACEH TIMUR, KOMPAS.com - Enam warga Rohingya yang meninggal dunia telah dimakamkan di Desa Asan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, Kamis (31/10/2024).

Mereka diduga meninggal setelah diturunkan sekitar satu mil dari bibir pantai.

Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Muntasir mengungkapkan, Penjabat Bupati Aceh Timur, Amrullah M Ridha, telah mengunjungi lokasi pemakaman.

"Atas nama kemanusiaan, pemakaman segera dilakukan. Selain itu, penampungan sementara akan disediakan di desa itu," jelas Muntasir.

Puluhan Imigran Rohingya Mendarat di Pantai di Aceh Timur, 6 Meninggal

Puluhan Imigran Rohingya Mendarat di Pantai di Aceh Timur, 6 Meninggal

()

Sebanyak enam imigran etnis Rohingya ditemukan meninggal dunia di pesisir pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Enam orang itu diduga meninggal di laut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Munawir mengatakan jenazah enam imigran etnis Rohingya tersebut masih di pesisir pantai tersebut.

"Mereka belum dikebumikan karena korban adalah warga negara asing. Jadi, ada prosedur yang harus dijalani sebelum dikebumikan," kata Munawir di Aceh Timur, dilansir Antara, Kamis (31/10/2024).

Polda Aceh Didesak Publikasikan Identitas Penyelundup Imigran Rohingya

Polda Aceh Didesak Publikasikan Identitas Penyelundup Imigran Rohingya

()

ACEH, KOMPAS.com - Polda Aceh didesak untuk segera menerbitkan foto dan identitas 8 Daftar Pencarian Orang (DPO) yang diduga terlibat Tindak Pidana Perdagangan Manusia di Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan.

Ketua Yayasan Supremasi Keadilan Aceh (SaKA), Miswar mengatakan, seharusnya DPO yang diterbitkan polisi dilengkapi dengan foto dan identitas agar masyarakan bisa mengidentifikasi dan melaporkannya ke polisi.

“Ini kasus besar, kasus perbudakan modern. Jaringan penyelundupan imigran ilegal ini harus dihentikan," ujar Miswar seperti dikutip dari Antara, Selasa (29/10/2024).

Polisi Duga Kasus Penyelundupan Rohingya di Aceh Selatan Terorganisasi

Polisi Duga Kasus Penyelundupan Rohingya di Aceh Selatan Terorganisasi

()

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Aceh mengungkapkan temuan terbaru dalam kasus penyelundupan etnis Rohingya di Kabupaten Aceh Selatan.

Dirreskrimum Polda Aceh, Kombes Ade Harianto, menyatakan bahwa terduga pelaku penyelundupan ternyata sudah berulang kali menjalankan aksi serupa, bahkan terhubung dengan jaringan penyelundupan ke negara tetangga.

"Dalam aksinya, jaringan ini tidak hanya menyelundupkan etnis Rohingya, tetapi juga warga lokal Aceh secara ilegal ke negara-negara tetangga lainnya," kata Ade dalam siaran pers kepada media di Banda Aceh, Senin (28/10/2024).

UNHCR Diminta Segera Temukan Lokasi Baru untuk Pengungsi Rohingya, Gedung Lama Rusak

UNHCR Diminta Segera Temukan Lokasi Baru untuk Pengungsi Rohingya, Gedung Lama Rusak

()

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengingatkan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Kantor Indonesia untuk segera mencari lokasi penampungan baru bagi ratusan pengungsi Rohingya.

Hal ini disampaikan karena gedung yang saat ini digunakan sebagai penampungan sementara mengalami kerusakan sekitar 60 persen dan harus direhab pada pekan depan atau paling lambat bulan November 2024.

Gedung yang terletak di Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, sebelumnya menampung 736 pengungsi Rohingya yang terdampar di Sabang, Banda Aceh, dan Kabupaten Aceh Timur.