Rusia

Rekor! Rusia Luncurkan 55 Satelit ke Luar Angkasa, Ada Buatan Iran

Rekor! Rusia Luncurkan 55 Satelit ke Luar Angkasa, Ada Buatan Iran

()

Rusia meluncurkan sebanyak 55 satelit sekaligus ke orbit di luar angkasa pada Selasa (5/11) waktu setempat. Peluncuran puluhan satelit ke luar angkasa dengan satu roket pendorong itu mencetak rekor terbaru untuk Moskow.

Terdapat dua satelit buatan Iran di antara puluhan satelit yang diluncurkan dengan roket Rusia tersebut. Hal ini dinilai menunjukkan semakin mendalamnya hubungan yang terjalin antara Moskow dan Teheran.

Badan antariksa Rusia, Roscosmos, dalam laporannya seperti dilansir AFP, Selasa (5/11/2024), menyebut sebuah roket Soyuz telah diluncurkan, dengan membawa puluhan satelit itu, dari Kosmodrom Vostochny di wilayah Timur Jauh Rusia pada Selasa (5/11) dini hari, sekitar pukul 02.18 waktu Moskow.

Ukraina Serang Tentara Korut di Dekat Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Tentara Korut di Dekat Perbatasan Rusia

()

Pasukan militer Ukraina menyerang para tentara Korea Utara (Korut) untuk pertama kalinya sejak mereka dikerahkan ke wilayah perbatasan Rusia, yang juga menjadi lokasi pasukan Kyiv menguasai area itu sejak Agustus lalu.

Informasi tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, Andriy Kovalenko, dalam pernyataan via Telegram pada Senin (4/11) dan dilansir Bloomberg, Selasa (5/11/2024). Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina merupakan bagian dari Komite Keamanan dan Pertahanan Nasional negara itu.

"Pasukan pertama Korea Utara telah mendapat serangan di wilayah Kursk," sebut Kovalenko dalam pernyataannya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Intelijen AS Tuding Rusia-Iran Sebar Informasi Palsu Selama Pemilu

Intelijen AS Tuding Rusia-Iran Sebar Informasi Palsu Selama Pemilu

()

Otoritas intelijen dan keamanan Amerika Serikat (AS) menuding Rusia dan Iran semakin meningkatkan serangan siber dan kampanye disinformasi untuk memicu perselisihan, ketika warga AS melakukan pemungutan suara pada Selasa (5/11) waktu setempat.

Tuduhan itu, seperti dilansir Reuters dan Radio Free Europe/Radio Liberty, Selasa (5/11/2024), disampaikan dalam pernyataan gabungan yang dirilis oleh Biro Investigasi Federal (FBI), Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA).

Disebutkan dalam pernyataan itu bahwa komunitas intelijen dalam pemerintah AS mengamati Rusia sedang melakukan operasi memberikan pengaruh yang bertujuan melemahkan kepercayaan publik terhadap integritas pemilu AS dan memicu perpecahan di kalangan warga AS.

Menko Budi Gunawan Jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia

Menko Budi Gunawan Jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia

()

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menghadiri perayaan National Day Federasi Rusia di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Kehadiran Budi Gunawan dalam rangka memenuhi undangan Duta Besar Rusia sebagai Tamu Kehormatan mewakili Pemerintah Indonesia.

Dikutip melalui keterangan tertulis, Selasa (5/11/2024), kehadirannya mencerminkan komitmen Indonesia mempererat kemitraan strategis dengan Rusia. Tampak hadir sebagai host antara lain Sergei Tolchenov selaku Ambassador of the Russian Federation to the Republic of Indonesia dan Evgeny Zagaynov selaku Ambassador of the Russian Federation to ASEAN. Dalam sambutannya, Budi Gunawan menegaskan kembali sejarah panjang persahabatan yang didasarkan pada saling menghormati dan kerja sama. Ia kemudian mengucapkan selamat kepada pemerintah dan rakyat Rusia.

Ikut Berperang Lawan Rusia, Sukarelawan Taiwan Tewas di Ukraina

Ikut Berperang Lawan Rusia, Sukarelawan Taiwan Tewas di Ukraina

()

Seorang relawan Taiwan yang bertempur bersama Ukraina di perang melawan Rusia tewas. Ini adalah kematian kedua sukarelawan Taiwan yang ikut bertempur melawan Rusia di Ukraina.

Dilansir AFP, Minggu (3/11/2024), WN Taiwan yang tewas adalah anggota legiun militer pejuang asing Ukraina. Kementerian Luar Negeri Taiwan menyampaikan duka citanya kepada keluarga korban, tetapi tidak ingin identitasnya diketahui publik.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan pihaknya menerima laporan kematian pria tersebut pada hari Sabtu. Kantor perwakilan Taiwan di Polandia lalu memverifikasinya dengan Legiun Internasional Ukraina.

AS-Rusia di Ambang Perang

AS-Rusia di Ambang Perang

()

Amerika Serikat (AS) dan Rusia kini diambang perang. Dua negara itu kini sangat dekat untuk terlibat dalam konflik militer langsung.

Pernyataan mengenai suasana panas dua negara ini dilontarkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Sergey mengucapkan itu ketika diwawancara oleh media Turki.

Laporan wawancaranya pun diterbitkan pada Jumat (1/11) kemarin. Sergey mengatakan bahwa Rusia dan AS sedang di ambang konflik militer.

"Di bawah presiden saat ini (Joe Biden), yang telah membawa lingkaran Russophobia (sentimen anti-Rusia) di AS ke kesimpulan logisnya, negara-negara kami berada di ambang konflik militer langsung," katanya kepada harian Hurriyet, tanpa merinci lebih lanjut, dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (2/11/2024).

Mendidih, AS-Rusia di Ambang Konflik Militer Langsung!

Mendidih, AS-Rusia di Ambang Konflik Militer Langsung!

()

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengingatkan bahwa Amerika Serikat dan Rusia kini sangat dekat untuk terlibat dalam "konflik militer langsung."

Hal itu dicetuskan pejabat tinggi Rusia itu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di sebuah harian Turki pada hari Jumat (1/11), beberapa hari menjelang pemilihan presiden AS.

"Di bawah presiden saat ini (Joe Biden), yang telah membawa lingkaran Russophobia (sentimen anti-Rusia) di AS ke kesimpulan logisnya, negara-negara kami berada di ambang konflik militer langsung," katanya kepada harian Hurriyet, tanpa merinci lebih lanjut, dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (2/11/2024).

Terungkap Sosok Jenderal Senior Korut yang Diterjunkan ke Rusia

Terungkap Sosok Jenderal Senior Korut yang Diterjunkan ke Rusia

()

Teka-teki sosok jenderal Korea Utara (Korut) yang diterjunkan ke Rusia kini terjawab. Ternyata dia adalah jenderal senior yang memimpin komando pasukan khusus.

Dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024), pemerintah Ukraina mengungkapkan nama tiga jenderal militer Korut yang kini mendampingi ribuan tentara Pyongyang yang dikerahkan ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina. Salah satu jenderal Korut itu merupakan seorang jenderal senior yang memimpin komando pasukan khusus.

Dalam pernyataan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), delegasi Ukraina mengatakan ketiga jenderal Korut itu termasuk di antara 500 perwira Tentara Rakyat Korea (KPA) -nama resmi militer Korut- yang dikirimkan ke Rusia.

Korut Janji Terus Dukung Rusia hingga Menang di Ukraina

Korut Janji Terus Dukung Rusia hingga Menang di Ukraina

()

Pemerintah Korea Utara (Korut) menegaskan akan terus mendukung Rusia hingga "kemenangannya" di Ukraina. Penegasan ini disampaikan saat kekhawatiran meningkat soal Pyongyang akan terlibat dalam konflik di Ukraina tersebut.

Seperti dilansir AFP, Jumat (1/11/2024), Menteri Luar Negeri (Menlu) Korut Choe Son Hui menyampaikan penegasan itu setelah melakukan pembicaraan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Moskow pekan ini.

Dia berada di Moskow ketika negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS), menyebut ribuan tentara Korut kini berada di Rusia dan kemungkinan akan dikerahkan dalam perang yang berkecamuk di Ukraina.

Korut-Rusia Kian Erat Picu Kekhawatiran AS, China Bilang Gini

Korut-Rusia Kian Erat Picu Kekhawatiran AS, China Bilang Gini

()

Hubungan yang semakin erat antara Korea Utara (Korut) dan Rusia memicu kekhawatiran Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Washington mengingatkan bahwa 8.000 tentara Korut sudah berada di area perbatasan Rusia dan siap bertempur melawan pasukan Ukraina.

Pemerintah China, menanggapi kekhawatiran tersebut, menegaskan bahwa hubungan yang terjalin antara Korut dan Rusia bukan menjadi urusan Beijing.

"Korea Utara dan Rusia merupakan dua negara berdaulat yang independen. Cara mereka mengembangkan hubungan bilateral adalah urusan mereka sendiri," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, seperti dilansir AFP, Jumat (1/11/2024).

Rusia Denda Google US$2,5 Desiliun, Lebih Besar dari Kekayaan Seluruh Manusia

Rusia Denda Google US$2,5 Desiliun, Lebih Besar dari Kekayaan Seluruh Manusia

()

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia telah mendenda Google sebesar 20 undecillion rubel atau sebesar US$2,5 desiliun karena menghapus saluran YouTube milik negara dan pemerintah Rusia setelah invasi negara tersebut ke Ukraina pada 2022.

Mengutip Fortune pada Jumat (1/11/2024), kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa Google berutang kepada Rusia sejumlah 36 digit karena melanggar kode pelanggaran administratif negara tersebut dengan melarang saluran YouTube. 

Laporan tersebut menambahkan bahwa jika Google gagal membayar denda dalam waktu sembilan bulan, denda tersebut akan berlipat ganda setiap hari setelahnya, tanpa batas atas angka akhir. Google akan diblokir dari Rusia sampai membayar denda. 

Ukraina Ungkap 3 Nama Jenderal Korut yang Dampingi Pasukannya di Rusia

Ukraina Ungkap 3 Nama Jenderal Korut yang Dampingi Pasukannya di Rusia

()

Pemerintah Ukraina mengungkapkan nama tiga jenderal militer Korea Utara (Korut) yang kini mendampingi ribuan tentara Pyongyang yang dikerahkan ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina. Salah satu jenderal Korut itu merupakan seorang jenderal senior yang memimpin komando pasukan khusus.

Dalam pernyataan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024), delegasi Ukraina mengatakan ketiga jenderal Korut itu termasuk di antara 500 perwira Tentara Rakyat Korea (KPA) – nama resmi militer Korut – yang dikirimkan ke Rusia.

Intel AS: 8 Ribu Tentara Korut Sudah Sampai di Dekat Ukraina

Intel AS: 8 Ribu Tentara Korut Sudah Sampai di Dekat Ukraina

()

Sebanyak 8 ribu dari 10 ribu tentara Korea Utara sudah sampai di dekat Ukraina. Tentara Kim Jong-Un dikerahkan Rusia untuk menyerang tetangganya itu.

Dilansir AFP, Jumat (1/11/2024), informasi kedatangan 8 ribu pasukan Korea Utara ini disampaikan pihak intelijen Amerika Serikat (AS), disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

"Kami belum melihat pasukan ini dikerahkan dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina, tetapi kami memperkirakan itu akan terjadi dalam beberapa hari mendatang," kata Blinken dalam konferensi pers setelah pembicaraan empat arah dengan menteri luar negeri dan pertahanan Korea Selatan.

Ancaman AS ke Korut Jika Nekat Bantu Rusia Bisa Masuk Kantong Mayat

Ancaman AS ke Korut Jika Nekat Bantu Rusia Bisa Masuk Kantong Mayat

()

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengancam Pemerintah Korea Utara (Korut) jika nekat membantu Pemerintah Rusia. Washington mengingatkan tentara Korut akan dipulangkan di dalam kantong mayat.

Dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), peringatan itu, disampaikan oleh Wakil Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Robert Wood saat berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan pada Rabu (30/10) waktu setempat. Wood, dalam pernyataannya, menyampaikan peringatan AS itu kepada pemimpin Korut, Kim Jong Un.

AS melontarkan peringatan usai Korut dilaporkan mengirimkan tentaranya ke Rusia untuk mendukung perang di Ukraina. AS mengingatkan bahwa tentara Korut akan dipulangkan di dalam kantong mayat, jika nekat masuk wilayah Ukraina dan berperang bersama pasukan Rusia.

Ketua DPD  Gubernur Kaluga Rusia Bahas Peluang Kerja Sama Pangan

Ketua DPD Gubernur Kaluga Rusia Bahas Peluang Kerja Sama Pangan

()

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamuddin menerima kunjungan Gubernur negara bagian Kaluga Federasi Rusia, Shapsha Sergey bersama beberapa utusan lainnya. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai isu, terutama terkait kemandirian pangan dan energi hingga pembangunan sumber daya manusia.

"Kami mengucapkan selamat datang kepada tuan Gubernur Sergey bersama rombongan. Indonesia sudah menjadi rumah bagi warga negara Rusia yang telah kami anggap sebagai saudara", ujar Sultan dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10/2024).

AS Ingatkan Korut: Jika Tentara Masuk Ukraina, Pulang dalam Kantong Mayat

AS Ingatkan Korut: Jika Tentara Masuk Ukraina, Pulang dalam Kantong Mayat

()

Amerika Serikat (AS) melontarkan peringatan untuk Korea Utara (Korut) yang dilaporkan mengirimkan tentaranya ke Rusia untuk mendukung perang di Ukraina. Washington mengingatkan bahwa tentara Korut akan dipulangkan di dalam kantong mayat, jika nekat masuk wilayah Ukraina dan berperang bersama pasukan Rusia.

Peringatan itu, seperti dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), disampaikan oleh Wakil Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Robert Wood saat berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan pada Rabu (30/10) waktu setempat.

AS hingga Korsel Serukan Korut Tarik Pasukan dari Rusia

AS hingga Korsel Serukan Korut Tarik Pasukan dari Rusia

()

Korea Utara (Korut) mengirimkan 10 ribuan pasukan Pyongyang ke medan tempur membantu Rusia melawan pasukan Ukraina. Merespons hal ini, Pimpinan pertahanan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menyerukan agar Korut menarik pasukannya dari Rusia.

Dilansir AFP, Kamis (31/10/2024), Rusia dan Korut telah memperdalam aliansi politik dan militer selama perang bergulir. Namun, mengirim pasukan Pyongyang ke medan tempur melawan pasukan Kyiv akan menimbulkan eskalasi signifikan sehingga memicu kekhawatiran internasional yang meluas.

Diawasi Putin, Rusia Mulai Latihan Nuklir Strategis

Diawasi Putin, Rusia Mulai Latihan Nuklir Strategis

()

Presiden Rusia Vladimir Putin mengawasi latihan nuklir strategis terbaru yang digelar negaranya, saat titik kritis menyelimuti perang di Ukraina. Latihan terbaru ini menyimulasikan respons terhadap serangan musuh yang melibatkan peluncuran rudal nuklir.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (30/10/2024), latihan ini merupakan latihan kedua dalam dua pekan terakhir, dan lanjutan dari latihan serupa pada 18 Oktober di Tver, barat laut Moskow, yang melibatkan unit yang dilengkapi rudal balistik antarbenua Yars, yang diklaim mampu menyerang kota-kota di Amerika Serikat (AS).

Pertama Kali, Angkatan Laut RI-Rusia Akan Gelar Latihan Gabungan

Pertama Kali, Angkatan Laut RI-Rusia Akan Gelar Latihan Gabungan

()

Indonesia dan Rusia akan menggelar latihan angkatan laut gabungan pertama kedua negara bulan depan, kata TNI Angkatan Laut di Jakarta, Selasa (29/10). Latihan ini seiring upaya Presiden Prabowo Subianto yang baru dilantik untuk meningkatkan hubungan dengan Moskow.

Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara memilih untuk mempertahankan kebijakan luar negerinya yang netral, menolak untuk memihak dalam konflik Ukraina atau dalam persaingan kekuatan besar antara Washington dan Beijing.

Namun senada dengan pidato pada saat pelantikan, Prabowo berjanji untuk lebih berani di panggung internasional. Pada bulan Juli ia mengunjungi Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Presiden Korsel: Kerja Sama Militer Rusia-Korut Ancam Keamanan Global

Presiden Korsel: Kerja Sama Militer Rusia-Korut Ancam Keamanan Global

()

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol menyebut peningkatan kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara (Korut) menjadi ancaman keamanan global yang besar. Hal itu disampaikan setelah Amerika Serikat (AS), sekutu Korsel, menuduh Korut mengirimkan 10.000 tentaranya untuk berlatih di Rusia.

"Seiring dengan berlanjutnya perang di Ukraina yang sudah memasuki tahun ketiga, Korea Utara telah melakukan lebih dari sekadar memasok senjata ke Rusia dan bahkan telah mengerahkan pasukan," ucap Yoon dalam pernyataan yang dirilis kantor kepresidenan Korsel, seperti dilansir AFP, Selasa (29/10/2024).

Israel-Iran Mendidih, Bagaimana Sikap Rusia dan China?

Israel-Iran Mendidih, Bagaimana Sikap Rusia dan China?

()

Israel telah melancarkan apa yang disebut sebagai "serangan terukur" terhadap sasaran militer di Iran, yang diklaim sebagai respons atas serangan hampir 200 rudal balistik yang ditembakkan Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu.

Garda Revolusi Iran mengatakan serangan yang mereka lakukan sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin kelompok milisi yang disokong Iran, Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.

Hizbullah terus menembakkan roket melintasi perbatasan Israel di utara setelah Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, yang dibalas dengan invasi Israel ke Gaza.

Momen Menlu Sugiono Umumkan Keinginan RI Gabung BRICS di Rusia

Momen Menlu Sugiono Umumkan Keinginan RI Gabung BRICS di Rusia

()

Menteri Luar Negeri Sugiono telah mengumumkan keinginan Indonesia bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa). Sugiono mengatakan Indonesia ingin bergabung dengan BRICS untuk memperkuat kepentingan negara-negara selatan.

Sugiono menyampaikan keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS itu saat mewakili Presiden Prabowo Subianto di KTT BRICS di Kazan, Rusia. Sugiono awalnya menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf dari Prabowo yang tak bisa hadir langsung di Rusia.

"I would like to thank you for the invitation to President Prabowo Subianto to attend this distinguished summit and allow me to convey the regards and the greetings of President Subianto (Saya ingin mengucapkan terima kasih atas undangan Bapak PresidenPrabowoSubianto untuk menghadiri pertemuan puncak yang terhormat ini dan izinkan saya menyampaikan salam dan hormat dari PresidenSubianto)," ucapSugiono dikutip dari video yang dikirimkan Kemlu, Minggu (27/10/2024).