Samsung Electronics

Kinerja Samsung Akhir 2024 Melorot, Kalah Bersaing dalam Pengembangan Chip

Kinerja Samsung Akhir 2024 Melorot, Kalah Bersaing dalam Pengembangan Chip

()

Bisnis.com, JAKARTA - Samsung Electronics merilis estimasi laba operasi kuartal IV/2024 yang jauh dari estimasi analis karena tertinggal dari pesaingnya SK Hynix dalam memasok chip kelas atas ke Nvidia. 

Dalam pernyataan resmi perusahaan yang dikutip dari Reuters pada Rabu (8/1/2025), pendapatan Samsung terdampak oleh meningkatnya biaya penelitian dan pengembangan serta peningkatan kapasitas produksi untuk chip canggih, serta melambatnya permintaan untuk chip memori konvensional yang digunakan di PC dan ponsel.

Pembuat chip memori, telepon pintar, dan TV terbesar di dunia itu memperkirakan laba operasi sebesar 6,5 triliun won ($4,47 miliar) untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember 2024. Catatan tersebut jauh di bawah LSEG SmartEstimate sebesar 7,7 triliun won.

Samsung SM-A356E, Debut Ekspor Perdana dari Indonesia ke Filipina

Samsung SM-A356E, Debut Ekspor Perdana dari Indonesia ke Filipina

()

Bisnis.com, JAKARTA - PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) melakukan pelepasan ekspor produk smartphone model SM-A356E yang dibuat di pabrik milik Samsung di Cikarang ke Filipina untuk pertama kalinya. 

Presiden SEIN-S Yoo Jung Young mengatakan pihaknya mengekspor 25% produksi lokal, sementara 75% produksinya dipasarkan di dalam negeri. 

"Ini ekspor ke Filipina pertama kali, [model] SM-A336," kata Yoo saat ditemui di pabrik PT Samsung Electronics Indonesia, Cikarang, Selasa (7/1/2025). 

Sebagai informasi, Samsung Indonesia mencatat perolehan TKDN tertinggi yaitu sebesar 40,30% untuk model SM-A356E. Sementara, rata-rata nilai TKDN Samsung berada di kisaran 37%. 

TKDN Handphone Mau Dikerek ke 40%, Kemenperin Tinjau Pabrik Samsung

TKDN Handphone Mau Dikerek ke 40%, Kemenperin Tinjau Pabrik Samsung

()

Bisnis.com, CIKARANG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengunjungi pabrik PT Samsung Electronics Indonesia di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, dalam rangka mempersiapkan rencana pemerintah untuk menaikkan threshold tingkat komponen dalam negeri (TKDN) produk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) menjadi 40% dari sebelumnya 35%. 

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat, Transportasi dan Elektronika Kemenperin Setia Diarta mengatakan, hingga saat ini, rata-rata nilai TKDN yang telah dipenuhi perusahaan asal Korea Selatan itu rata-rata mencapai 37%.