Satu Keluarga Tewas

Ada Luka di Leher Sekeluarga Tewas di Ciputat, Penyebab Diselidiki

Ada Luka di Leher Sekeluarga Tewas di Ciputat, Penyebab Diselidiki

()

Polisi mengungkap kondisi tiga orang sekeluarga yang ditemukan tewas di sebuah rumah di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Polisi mengungkap ada luka pada bagian leher mayat ketiga korban tersebut.

"Secara kasatmata pada ketiga mayat tampak seperti ada luka di bagian leher," kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).

Namun pihak kepolisian masih menyelidiki luka pada korban. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan di Kasus Sekeluarga Tewas di Ciputat

Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan di Kasus Sekeluarga Tewas di Ciputat

()

Polisi masih menyelidiki kasus satu keluarga yang tewas di Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Polisi turut menyelidiki dugaan pembunuhan dalam kasus tersebut.

"Sedang didalami, penyelidikan terkait hal tersebut (dugaan pembunuhan)," kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin, Senin (16/12/2024).

Tiga korban itu adalah ayah berinisial AF (31), ibu berinisial YL (28), dan anak berinisial AH (3). Korban YL dan AH ditemukan dalam kondisi terbaring kaku. Sementara korban AF ditemukan dalam kondisi tergantung di dapur.

Satu Keluarga Tewas di Ciputat Timur, Digital Forensik Bakal Selidiki Dugaan AF Terjerat Pinjol

Satu Keluarga Tewas di Ciputat Timur, Digital Forensik Bakal Selidiki Dugaan AF Terjerat Pinjol

()

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi akan melibatkan ahli digital forensik untuk menyelidiki dugaan AF (31), salah satu korban dalam kasus kematian satu keluarga di Ciputat Timur, terjerat pinjaman online (pinjol).

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin mengatakan, langkah ini diambil untuk memastikan apakah dugaan tersebut memiliki kaitan dengan motif peristiwa tragis itu.

"Kami akan melibatkan ahli digital forensik untuk menganalisis data dari handphone korban, khususnya milik suami. Ini untuk memastikan apakah benar ada kaitan dengan pinjol atau tidak," ujar Kemas, Senin (16/12/2024).

Satu Keluarga Tewas di Ciputat, Suami Diduga Terlilit Pinjol

Satu Keluarga Tewas di Ciputat, Suami Diduga Terlilit Pinjol

()

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus satu keluarga tewas di Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Berdasarkan keterangan warga, suami korban sempat bercerita terlilit pinjol.

"Menurut keterangan sementara, korban sempat bercerita bahwa (suami korban, Red) telah mempunyai sangkutan/pinjaman online (pinjol)," kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin, seperti dikutip Antara, Senin (16/12/2024).

Dalam kasus ini, ketiga korban berinisial AF (31), YL (28), dan AH (3). Polisi menduga korban bunuh diri.

"Dalam peristiwa tersebut belum diketahui motif bunuh diri yang melibatkan satu keluarga," ucapnya.

Kronologi Penemuan Satu Keluarga Tewas di Ciputat, Rumah Senyap Tak Ada Tanda Kehidupan

Kronologi Penemuan Satu Keluarga Tewas di Ciputat, Rumah Senyap Tak Ada Tanda Kehidupan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Yani (39), kerabat sekaligus tetangga dekat, mulai curiga ketika tidak ada suara dari rumah adiknya, YL (28), sejak Sabtu malam (14/12/2024).

Kecurigaan itu membawanya pada penemuan tragis yaitu YL, suaminya AF (31), dan anak mereka AA (3) ditemukan tewas di rumah mereka di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, pada Minggu (15/12/2024).

"Enggak ada suara. Makanya saya juga curiga kan itu ya. Sudah tiga kali ke belakang, kok ini belum bangun? Tumbenan gitu kan. Kok anaknya enggak ada suaranya? Malamnya juga enggak dengar suara apa-apa," ungkap Yani saat ditemui di lokasi kejadian.

Detik-detik Penemuan Jasad Satu Keluarga di Ciputat: Kakak Curiga Pintu Terkunci, Tak Ada Suara

Detik-detik Penemuan Jasad Satu Keluarga di Ciputat: Kakak Curiga Pintu Terkunci, Tak Ada Suara

()

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga bernama Yani (39) mengisahkan kronologi awal penemuan YL (28) dan keluarganya yang tewas di rumah mereka di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Yani merupakan kakak kandung korban berinisial YL dan tinggal di samping keluarga adiknya itu. 

Dia sudah menaruh kecurigaan karena tidak mendengar suara apa pun dari rumah tersebut sejak Sabtu malam (14/12/2024).

"Malamnya (Sabtu), saya enggak dengar suara apa-apa. Sampai pagi juga enggak ada suaranya. Makanya saya curiga," ujar Yani saat ditemui di lokasi, Minggu (16/12/2024).

Yusa Bunuh Satu Keluarga di Kediri, Biarkan Anak Bungsu Hidup karena Kasihan

Yusa Bunuh Satu Keluarga di Kediri, Biarkan Anak Bungsu Hidup karena Kasihan

()

KOMPAS.com - Yusa Cahyo Utomo (35), pelaku pembunuhan satu keluarga di Kabupaten Kediri meninggalkan anak bungsu korban hidup.

Dalam keterangannya kepada penyidik, Yusa mengaku menghabisi nyawa tiga anggota keluarga yang merupakan kakak kandung, kakak ipar, dan keponakannya.

Mereka adalah Agus Komarudin (41), Kristina (38), serta anak sulungnya Christian Agusta Wiratmaja Putra (14)

Namun Yusa meninggalkan anak bungsu korban berinisial SPY (11) dalam kondisi masih hidup.

Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama mengatakan, alasan Yusa membiarkan SPY tetap hidup karena merasa kasihan terhadap anak bungsu korban.

Kronologi Keluarga Guru di Kediri Dibunuh Adik Pakai Palu

Kronologi Keluarga Guru di Kediri Dibunuh Adik Pakai Palu

()

Yusak Cahyo Utomo (35) membunuh kakak kandung, Kristina, beserta keluarga. Yusak yang dendam tak dipinjami uang membunuh keluarga guru di Kediri itu menggunakan palu.

Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menjelaskan perbuatan keji Yusak dilakukan setelah dirinya dan sang kakak terlibat adu mulut pada Minggu (1/12). Setelah dapat penolakan itu, Yusak kembali datang ke rumah kakaknya pada Rabu (4/12) dini hari dengan membawa sebuah palu dalam tasnya.

"Dari kecamatan Wates, pelaku berjalan kaki (ke TKP). Menunggu sampai korban jam 3 pagi keluar dari rumah untuk menuju dapur. Ketika korban keluar dari rumah, tersangka sempat bertemu dan cekcok. Pelaku lalu melakukan tindakan pemukulan menggunakan palu," ujar Bimo dilansir detikJatim, Jumat (6/12/2024).

Adik Bunuh Satu Keluarga di Kediri karena Sakit Hati Tak Dipinjami Uang, Terancam Hukuman Mati

Adik Bunuh Satu Keluarga di Kediri karena Sakit Hati Tak Dipinjami Uang, Terancam Hukuman Mati

()

KOMPAS.com - Yusa (35) melakukan perampokan dan pembunuhan satu keluarga di Desa Pandanyouo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Tersangka Yusa merupakan adik kandung dari korban, Kristina.

Motif aksinya ini akibat sakit hati karena korban tidak meminjaminya uang.

Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengungkapkan, motif pembunuhan ini bermula dari rasa tersinggung pelaku setelah tidak diberi pinjaman uang oleh korban.

Pelaku sempat datang ke rumah Kristina untuk meminjam uang, tetapi permintaannya ditolak.

Kronologi Satu Keluarga Tewas Diduga Korban Perampokan di Kediri, Anak Terakhir Selamat

Kronologi Satu Keluarga Tewas Diduga Korban Perampokan di Kediri, Anak Terakhir Selamat

()

KOMPAS.com - Tragedi tewasnya satu keluarga terdiri dari bapak, ibu dan anak terjadi di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (5/12/2024).

Ketiganya yaitu Agus Komarudin (38), Kristina (34) dan Christian Agusta Wiratmaja Putra (9) ditemukan tewas diduga korban pembunuhan dan perampokan.

Tersisa hanya anak terakhir mereka, Samuel Putra Yordaniel (8) yang berhasil selamat meskipun mengalami luka parah dan dalam kondisi kritis.

Para korban ditemukan berawal dari warga setempat yang mencemaskan kondisi Agus Komarudin yang berprofesi sebagai guru, tidka masuk sekolah setelah izin satu hari sebelum kejadian.

3 Orang Sekeluarga Tewas Bersimbah Darah di Kediri: Suami, Istri dan Anak

3 Orang Sekeluarga Tewas Bersimbah Darah di Kediri: Suami, Istri dan Anak

()

Sekeluarga terdiri atas empat orang ditemukan bersimbah darah di rumahnya di Ngancar, Kediri. Tiga di antaranya dinyatakan meninggal, sedangkan satu korban lain kritis.

Informasi yang didapatkan detikJatim dari tetangga korban, tiga orang yang dinyatakan meninggal itu terdiri atas ayah, ibu, dan satu anaknya.

Ketiga korban yang meninggal itu sang ayah Agus Komarudin (38), Kristina (34) sang ibu, dan anak sulung mereka CAW, yang duduk di bangku SMP.

Ada satu korban lagi, yakni anak kedua pasangan Agus dan Kristina bernama SPY, yang duduk di bangku SD. Kondisinya kritis dan sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kediri. "Ditemukan tadi pagi," ujar salah satu tetangga korban bernama Karsiman dilansir detikJatim, Kamis (5/12/2024).