Stasiun Karet

Stasiun Karet Mau Ditutup, Pengamat: Perlu Dibangun Akses Pejalan Kaki

Stasiun Karet Mau Ditutup, Pengamat: Perlu Dibangun Akses Pejalan Kaki

()

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah disarankan untuk membangun fasilitas bagi pejalan kaki, seperti travelator, seiring wacana integrasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

Pengamat Transportasi sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, penutupan Stasiun Karet dapat dilakukan asalkan pemerintah membangun akses bagi pejalan kaki yang nyaman. 

“Nah, yang penting bagaimana yang orang biasa turun di Karet bisa terakomodir. Ya sudah sepanjang itu dikasih jalur pejalan kaki yang nyaman, kalau mau cepat dikasih travelator,” kata Djoko saat dihubungi Bisnis, Minggu (5/1/2025). 

Pengguna KRL Pengin St BNI City Disatukan ke St Karet, Bukan Sebaliknya

Pengguna KRL Pengin St BNI City Disatukan ke St Karet, Bukan Sebaliknya

()

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyampaikan wacana menutup operasional Stasiun Karet di Jakarta. Jika ditutup, operasional Stasiun Karet akan disatukan dengan Stasiun BNI City di Dukuh Atas.

Mengetahui wacana tersebut sejumlah pengguna KRL ada yang setuju dan ada yang tidak setuju. Evi (42), salah satu pengguna KRL setuju jika Stasiun Karet disatukan dengan Stasiun Sudirman agar tidak memakan waktu pemberhentian kereta.

"Sebenarnya jaraknya dekat sih ya, karena kan kayak BNI City ke Karet itu sebenarnya kan dekat gitu ya," ujar Evi saat ditemui di Stasiun Karet, Sabtu (4/1/2025).

Stasiun Karet Mau Ditutup, KAI Tingkatkan Fasilitas BNI City

Stasiun Karet Mau Ditutup, KAI Tingkatkan Fasilitas BNI City

()

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih terus melakukan kajian secara mendalam terkait rencana penutupan Stasiun Karet, Jakarta Pusat. Pada saat yang sama, KAI juga meningkatkan fasilitas di Stasiun BNI City.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City belum akan dilakukan dalam waktu dekat, sebab masih dalam proses kajian, serta membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait. 

Rencana Penutupan Stasiun Karet Dikritik Warga, Kenapa Harus Ditutup?

Rencana Penutupan Stasiun Karet Dikritik Warga, Kenapa Harus Ditutup?

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana penutupan Stasiun Karet oleh PT KAI Commuter telah memicu gejolak dan penolakan dari masyarakat, terutama mereka yang sehari-harinya bergantung pada stasiun ini.

Penutupan yang direncanakan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, namun penolakan dari masyarakat dirasa semakin menguat.

Namun, kenapa Stasiun Karet harus ditutup?

Salah satu alasan penutupan adalah karena Stasiun Karet dinilai tidak layak dan berpotensi membahayakan penumpangnya.

Joni Martinus, VP Corporate Secretary KAI Commuter, menyatakan bahwa berdasarkan data KCI, dalam satu jam, pengguna KRL yang masuk ke Stasiun Karet dapat mencapai hampir 2.000 orang, sedangkan waktu tunggu pemberangkatan sekitar 10 menit.

KCI Sebut Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, Butuh Kajian Lebih Lanjut

KCI Sebut Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, Butuh Kajian Lebih Lanjut

()

KAI Commuter Indonesia, selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, menegaskan tidak langsung menutup operasional Stasiun Karet dalam waktu dekat. Rencana integrasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City disebut masih membutuhkan pembahasan mendalam.

"Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus, dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).

Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, Butuh Kajian Lebih Lanjut

Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, Butuh Kajian Lebih Lanjut

()

JAKARTA, KOMPAS.com - KAI Commuter menegaskan bahwa operasional Stasiun Karet tidak langsung ditutup dalam waktu dekat ini karena masih membutuhkan kajian lebih lanjut.

"Rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City sebagai bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang, masih dalam proses kajian," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan resminya, Jumat (3/1/2025).

Joni mengatakan, wacana penutupan Stasiun Karet masih perlu pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait.

Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, KAI: Masih Dikaji

Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, KAI: Masih Dikaji

()

Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola kereta Commuter Line Basoetta, KAI Commuter menegaskan bahwa pihaknya tidak langsung menutup operasional Stasiun Karet dalam waktu dekat. Sebab, rencana itu masih dikaji lebih lanjut.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan, rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City masih dalam proses kajian serta membutuhkan pembahasan lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait. Itu artinya, penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet.

Fakta Stasiun Karet yang Mau Ditutup: Diakses 2.000 Penumpang per Jam

Fakta Stasiun Karet yang Mau Ditutup: Diakses 2.000 Penumpang per Jam

()

Bisnis.com, JAKARTA - KAI Commuter menjelaskan bahwa rencana penutupan Stasiun Karet dilandasi oleh pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.

“Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama [penutupan Stasiun Karet] karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan [rangkaian KRL akan menutup perlintasan],” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dikutip dari Antara, Jumat (3/1/2025).

Joni menjelaskan bahwa dalam 1 jam, pengguna KRL yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2.000 penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

Manggarai dan Sudirman Terlalu Ramai, Pengguna KRL Tak Setuju Stasiun Karet Ditutup

Manggarai dan Sudirman Terlalu Ramai, Pengguna KRL Tak Setuju Stasiun Karet Ditutup

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) menolak penutupan Stasiun Karet karena tidak seramai Stasiun Manggarai ataupun Stasiun Sudirman.

Nabila (22) yang sehari-harinya berangkat dari Cibitung, Kabupaten Bekasi, menuju kawasan Kuningan menghindari naik kereta atau berhenti di Manggarai karena kepadatan stasiun sentral ini.

“Karena kalau aku harus di Sudirman, iya itu juga deket. Tapi, aku harus transit di Manggarai dan itu akan lebih parah lagi. Kan kita tahu ya Manggarai seperti apa, kayak bagaimana,” ujar Nabila saat ditemui di depan Stasiun Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2024).

DJKA Kemenhub Masih Kaji Rencana Penutupan Stasiun Karet

DJKA Kemenhub Masih Kaji Rencana Penutupan Stasiun Karet

()

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan masih mengkaji mengenai rencana penutupan Stasiun Karet, Jakarta Pusat.

"Masih kami kaji [rencana penutupan Stasiun Karet]," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal dilansir dari Antara, Jumat (3/1/2025).

Meski begitu, Risal tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana penutupan stasiun tersebut.

Dirinya hanya hanya menyebutkan bahwa keterangan lebih lanjut akan disampaikan melalui Humas DJKA Kemenhub.

"Nanti dikabari humas" (informasi lanjutan)," kata Risal pula.

Alasan Stasiun Karet Bakal Ditutup: Keselamatan Penumpang

Alasan Stasiun Karet Bakal Ditutup: Keselamatan Penumpang

()

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkap alasan rencana penutupan Stasiun Karet. Joni menyebut penutupan Stasiun Karet dilandasi pertimbangan keselamatan penumpang dan kerentanan akses menuju Stasiun Karet yang memicu kemacetan.

"Faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama (penutupan Stasiun Karet) karena dengan rangkaian sebanyak 12 gerbong KRL tidak preipal di perlintasan (rangkaian KRL akan menutup perlintasan)," kata Joni ketika dilansir Antara, Jumat (3/1/2025).

Joni menjelaskan, dalam satu jam, pengguna Commuter Line yang masuk ke Stasiun Karet mencapai hampir 2.000 penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit.

Karyawan Tolak Stasiun Karet Ditutup, Ongkos ke Kantor Jadi Lebih Mahal

Karyawan Tolak Stasiun Karet Ditutup, Ongkos ke Kantor Jadi Lebih Mahal

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah karyawan di wilayah Sudirman, Kuningan, dan sekitarnya, menolak penutupan Stasiun Karet karena ongkos pulang dan pergi akan bertambah jika harus turun di Stasiun Sudirman atau Stasiun BNI City.

Keluhan ini disampaikan oleh Devi (23) yang bekerja di Jalan HR Rasuna Said. Devi mengatakan, jarak antara Stasiun BNI City dengan Stasiun Karet sebenarnya tidak terlalu jauh.

“BNI City jalannya enggak jauh. Tapi, di aku pertama soal cost, (ongkos) ojeknya beda. Kan aku sering naik ojek online (ojol) dari stasiun. Itu lebih mahal saja dan kalau dikalkulasi setiap hari, lebih berat biayanya,” ujar Devi saat ditemui di depan Stasiun Karet, Jumat (3/1/2025).

PT KCI: Stasiun Karet Tidak Layak Layani Penumpang, Akan Integrasi dengan BNI City

PT KCI: Stasiun Karet Tidak Layak Layani Penumpang, Akan Integrasi dengan BNI City

()

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter menyatakan Stasiun Karet sudah tidak layak untuk melayani penumpang rangkaian kereta Commuter Line (KRL).

Dalam upaya meningkatkan layanan, KAI merencanakan integrasi antara Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

“Integrasi tersebut dapat menyingkat waktu perjalanan kereta, selain itu keberadaan Stasiun Karet dinilai sudah tidak layak,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, melalui keterangan resminya, Jumat (3/1/2025).

Joni menjelaskan, berdasarkan data KCI, dalam satu jam, penggunaan KRL yang masuk ke Stasiun Karet bisa mencapai hampir 2.000 orang, dengan waktu tunggu pemberangkatan sekitar 10 menit.

Stasiun Karet Mau Ditutup, Warga: Kenapa Enggak Stasiun BNI City Saja yang Ditutup?

Stasiun Karet Mau Ditutup, Warga: Kenapa Enggak Stasiun BNI City Saja yang Ditutup?

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna KRL, Nabila (22) menolak rencana penutupan Stasiun Karet. Menurut dia, harusnya Stasiun BNI City yang harusnya ditutup.

“Jarak dari Sudirman dan Karet itu sama-sama dekat banget. Dan BNI City itu kan ada di tengah, kenapa enggak (stasiun) BNI City saja yang ditutup. kok malah milih Karetnya gitu loh,” ujar Nabila saat ditemui di depan Stasiun Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2024).

Sebab, Stasiun BNI City dinilai jaraknya lebih berdekatan dengan Stasiun Karet dan Stasiun Sudirman.

Pengguna KRL Tolak Stasiun Karet Ditutup, Akses ke Kantor Jadi Jauh

Pengguna KRL Tolak Stasiun Karet Ditutup, Akses ke Kantor Jadi Jauh

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah karyawan yang bekerja di kawasan Sudirman, Kuningan, dan sekitarnya merasa keberatan dengan wacana penutupan Stasiun Karet.

Misalnya Devi (23) yang sehari-harinya turun di Stasiun Karet sebelum melanjutkan perjalanan ke kantornya yang berada di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

“Kontra banget sih (kalau Stasiun Karet ditutup) karena aku kan biasa naik ojol dan turunnya di Karet,” ujar Devi saat ditemui di depan Stasiun Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2025).

Penumpang KRL Keluhkan Ongkos Bisa Bertambah Jika Stasiun Karet Ditutup

Penumpang KRL Keluhkan Ongkos Bisa Bertambah Jika Stasiun Karet Ditutup

()

Operasional Stasiun Karet akan ditutup, penumpang KRL bakal naik dan turun di Stasiun BNI City. Sejumlah warga mengaku khawatir ongkos transportasi akan bertambah naik jika Stasiun Karet ditutup.

Salah seorang warga, Dio (27) mengatakan, biasa menggunakan ojek online untuk melanjutkan perjalanan ke kantor dari Stasiun Karet. Dia mengatakan, ongkos ojek online berpotensi naik jika harus turun di Stasiun BNI City.

"Soalnya kantor saya lumayan jauh kalau dari BNI City. Biasanya (ke kantor) pesen ojek online sih, bayangan saya (ongkos) bakal naik sih, karena kan jatuhnya muter ya," kata Dio ditemui di Stasiun Karet, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2025).

Jika Ditutup, Stasiun Karet Disebut Bisa Dialihkan Jadi Ruang Terbuka Hijau

Jika Ditutup, Stasiun Karet Disebut Bisa Dialihkan Jadi Ruang Terbuka Hijau

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menilai, Stasiun Karet bisa dialihfungsikan sebagai ruang terbuka hijau jika benar-benar ditutup pada tahun ini. 

Pasalnya, Deddy menilai, ruang terbuka hijau di Jakarta masih kurang.

"(Stasiun) Karet bisa jadi kawasan terbuka hijau," ucap Deddy saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (2/1/2025).

Alternatif lainnya, Stasiun Karet juga bisa dialihfungsikan untuk taman yang menyediakan area olahraga atau jogging.

Deddy setuju Stasiun Karet ditutup karena dinilai mendukung konsep Transit Oriented Development (TOD). Pasalnya, Stasiun Karet berdekatan dengan Stasiun Sudirman dan Stasiun BNI City.

Penumpang KRL Tolak Stasiun Karet Ditutup: Jalan Jadi Lebih Jauh

Penumpang KRL Tolak Stasiun Karet Ditutup: Jalan Jadi Lebih Jauh

()

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan operasional Stasiun Karet akan ditutup dalam melayani penumpang KRL Commuter Line. Sejumlah anak kereta alias Anker menolak jika Stasiun Karet ditutup.

Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI, Rudi As Aturridha membenarkan rencana penutupan Stasiun Karet. Dia mengatakan alasan penutupan karena lokasi Stasiun Karet dinilai berdekatan dengan stasiun BNI City.

Salah seorang warga, Hamidah (23) tidak setuju dengan penutupan Stasiun Karet. Dia mengatakan jika Stasiun Karet ditutup maka dia harus jalan kaki lebih jauh ke kantor.

Selain Penutupan Stasiun Karet, Pengurangan Lahan Parkir Juga Dinilai Perlu untuk TOD

Selain Penutupan Stasiun Karet, Pengurangan Lahan Parkir Juga Dinilai Perlu untuk TOD

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menilai, rencana penutupan Stasiun Karet harus dibarengi dengan sejumlah upaya lain, di antaranya pengurangan lahan parkir kendaraan pribadi.

Upaya-upaya itu dinilai dapat mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Dengan demikian, konsep Transit Oriented Development (TOD) terealisasi.

"Kalau (pakai konsep) TOD tapi masih banyak lapangan parkir juga percuma, akan banyak orang yang menggunakan kendaraan pribadi, bukan angkutan umum pemerintah," ungkap Deddy saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (2/1/2025).

Penutupan Stasiun Karet Dinilai Bisa Memaksimalkan Perjalanan KRL

Penutupan Stasiun Karet Dinilai Bisa Memaksimalkan Perjalanan KRL

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Studi Transportasi  Deddy Herlambang, menilai, penutupan Stasiun Karet bisa memaksimalkan perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL).

Sebab, jarak antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City sangat dekat. 

"Karena untuk memaksimalkan (jalannya KRL) supaya tidak macet, supaya macet hanya di satu titik," ujar Deddy saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (2/1/2024) malam.

Selain perjalanan KRL, penutupan Stasiun Karet juga dinilai bisa mengurangi kemacetan lalu lintas.

"Karena kan di Karet macet banget, menganggu perjalanan," ucap Deddy.

Pengamat Setuju Stasiun Karet Ditutup untuk Realisasikan Konsep TOD

Pengamat Setuju Stasiun Karet Ditutup untuk Realisasikan Konsep TOD

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Deddy Herlambang mendukung penutupan Stasiun Karet untuk mewujudkan konsep Transit Oriented Development (TOD).

"Setuju (ditutup). Kita mikirnya ke depan, jangan hari ini saja. Jarak dari ketiga stasiun itu dekat dan masuk dalam jangkauan TOD, enggak masalah," ujar Deddy saat diwawancarai Kompas.com pada Kamis malam (2/1/2024).

TOD adalah pengembangan yang mengintegrasikan ruang kota.

Konsep ini bertujuan menyatukan orang, kegiatan bangunan, dan ruang publik melalui konektivitas yang mudah.

Rencana Penutupan Stasiun Karet, Pengamat: Alasannya Tidak Tepat

Rencana Penutupan Stasiun Karet, Pengamat: Alasannya Tidak Tepat

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Deddy Herlambang menilai alasan Menteri BUMN Erick Tohir untuk menutup Stasiun Karet demi memaksimalkan Stasiun BNI City tidak tepat.

"Sebenarnya, alasan menteri itu tidak tepat kalau untuk memaksimalkan Stasiun BNI City," ujar Deddy saat diwawancarai Kompas.com, Kamis malam (2/1/2024).

Deddy menyatakan bahwa jika Stasiun Karet ditutup, maka alasan yang lebih tepat adalah untuk merealisasikan Transit Oriented Development (TOD) di Dukuh Atas.