Taiwan

Taiwan Siap Tambah Impor LNG dari AS hingga Rp3.366 Triliun Demi Rayu Trump

Taiwan Siap Tambah Impor LNG dari AS hingga Rp3.366 Triliun Demi Rayu Trump

(7 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Taiwan berencana menambah pembelian gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dari Amerika Serikat (AS) senilai US$200 miliar atau setara Rp3.366,8 triliun (asumsi kurs Rp16.834 per US$) untuk 1 dekade ke depan.Hal ini dilakukan sebagai respons penerapan tarif impor timbal balik (reciprocal tariff) sebesar 32% dari Presiden AS Donald Trump kepada Taiwan.Rencana pembelian LNG itu bertujuan untuk mempersempit defisit dagang AS dari Taiwan. Dengan begitu, Trump diharapkan bisa lebih melunak terkait kebijakan tarif resiprokal.Dilansir dari Reuters, Kamis (10/4/2025), Presiden Taiwan Lai Ching-te mengatakan bahwa Taipei tidak akan membalas tarif AS. Dia pun ingin meningkatkan impor dan investasi dari AS.Adapun, pembelian LNG AS hingga US$200 miliar itu rencananya akan dieksekusi oleh pemerintah Taiwan dan perusahaan-perusahaan milik negara. Dengan kata lain, impor LNG senilai US$200 miliar tak termasuk pembelian oleh perusahaan swasta.Selain itu, rencana pembelian LNG itu meningkatkan porsi impor AS ke Taiwan dari sebelumnya 10% menjadi 30%. Selama ini, sebagian besar LNG Taiwan berasal dari Australia dan Qatar.Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Chia-lung mengatakan, kini ada ruang bernapas untuk melakukan pembicaraan yang lebih terperinci dan mendalam dengan AS."Kami berharap dapat memanfaatkan pasar AS yang besar, modal teknologi dan bakat mereka yang luar biasa, untuk membentuk koalisi Taiwan-AS, pendekatan armada gabungan," katanya.Lin mengeklaim pihaknya telah mengirim proposal kerja sama perdagangan kepada AS. Dia juga menyebut proposal itu sudah diterima pihak AS.Di sisi lain, pemerintah Taiwan juga akan memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pembicaraan langsung dan efektif dengan Negeri Paman Sam.

Taiwan Putuskan Tak Balas Tarif AS, Siap Kucurkan Investasi Besar-besaran

Taiwan Putuskan Tak Balas Tarif AS, Siap Kucurkan Investasi Besar-besaran

(7 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Taiwan Lai Ching-te menyatakan kesiapan negaranya untuk membuka pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat dengan tawaran nol tarif.

Alih-alih membalas kebijakan tarif AS dengan langkah serupa, Lai memilih jalur damai dengan menghapus hambatan dagang demi memperkuat hubungan ekonomi dan meningkatkan investasi Taiwan di negeri Paman Sam.

Langkah ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan kebijakan tarif impor secara luas, termasuk bagi Taiwan yang saat ini menikmati surplus perdagangan besar dengan AS dan menghadapi tarif hingga 32% atas produknya.