TKI

Pemerintah Gagalkan Pemberangkatan 21 Calon Pekerja Migran Ilegal

Pemerintah Gagalkan Pemberangkatan 21 Calon Pekerja Migran Ilegal

()

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Gabungan antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggagalkan 21 orang yang akan diberangkatkan sebagai pekerja migran non-prosedural ke Timur Tengah.

Penggagalan dilakukan saat tim melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) di 2 lokasi terkait aduan adanya pemberangkatan pekerja migran Indonesia secara non-prosedural.

Plt. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 (Binwasnaker dan K3) Fahrurozi mengatakan tim menindaklanjuti informasi masyarakat akan adanya pemberangkatan pekerja migran Indonesia secara non prosedural melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang dan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. 

Diubah Jadi PMI, Menteri P2MI Sebut Istilah TKI Rendahkan Martabat Bangsa

Diubah Jadi PMI, Menteri P2MI Sebut Istilah TKI Rendahkan Martabat Bangsa

()

MATARAM, KOMPAS.com- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Kading menyinggung soal perubahan istilah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Sebelumnya, secara resmi istilah TKI diubah menjadi PMI setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Menurut Kadir, seluruh masyarakat harus bersyukur setelah diubahnya istilah tersebut dalam UU tersebut.

"Kita kenal sekarang bukan lagi TKI atau TKW. Mohon maaf karena istilah itu mohon maaf agak merendahkan martabat Bangsa kita," kata Kadir, di Mataram, Rabu (11/12/2024).

Perjuangan Nuryati: Dari TKI Jadi Dosen Hukum dan Raih Gelar S3

Perjuangan Nuryati: Dari TKI Jadi Dosen Hukum dan Raih Gelar S3

()

BOGOR, KOMPAS.com – Di tengah krisis ekonomi Indonesia pada 1998, seorang gadis muda asal Serang, Nuryati Solapari (45), memilih menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) demi meraih cita-cita pendidikan tinggi.

Meski memiliki prestasi akademik yang gemilang sebagai lulusan terbaik SMA Prisma Kota Serang, keterbatasan ekonomi membuatnya tak mampu melanjutkan kuliah.

“Ketika teman-teman yang mohon maaf rankingnya di bawah saya, mereka euforia bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi, saya cuma bisa nangis, merana lah intinya, menyalahkan keadaan,” ujar Nuryati saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (6/12/2024).