Tradisi Lombok

Melihat Perang Topat, Tradisi Leluhur Bawa Pesan Damai di Pulau Lombok 

Melihat Perang Topat, Tradisi Leluhur Bawa Pesan Damai di Pulau Lombok 

()

KOMPAS.com - Tradisi Perang Topat yang berlangsung di Taman Lingsar, Lombok Barat, Minggu (15/12/2024) sore, dimulai dengan pertanda kembang waru yang berguguran.

Meskipun diguyur hujan deras, semangat ribuan warga untuk merayakan perang tanpa kekerasan ini tetap tak surut.

Perang Topat, yang berarti perang ketupat dalam bahasa Sasak, melambangkan keberagaman antaragama di Pulau Lombok.

Air hujan yang membasahi bumi selama prosesi seolah menjadi berkah, membawa pesan damai antarumat beragama.

"Hujan ini kan pertanda baik, pertanda tahun depan panennya melimpah. Jadi, kami tetap semangat walaupun basah kuyup," ungkap Marvini, seorang pemangku adat.