Transisi Energi

Pendapatan Indika Energy (INDY) Merosot 22,4%, Ini Faktor Penyebabnya

Pendapatan Indika Energy (INDY) Merosot 22,4%, Ini Faktor Penyebabnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten yang digawangi oleh Arsjad Rasjid, PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan penurunan pendapatan sepanjang Januari-September 2024 sejalan dengan mendinginnya harga batu bara.

Dalam 9 bulan 2024, Indika Energy membukukan pendapatan sebesar US$1,78 miliar. Realisasi itu turun 22,4% year-on-year (YoY) dari US$2,29 miliar sepanjang Januari-September 2023.

Berdasarkan data Indika Energy, penurunan pendapatan terutama berasal dari Kideco Jaya Agung (Kideco) yang mencatat penurunan Pendapatan sebesar 17,7% YoY menjadi US$1,4 miliar karena harga jual rata-rata yang menurun.

Mengedepankan Manusia dalam Tata Kelola Energi dan SDA

Mengedepankan Manusia dalam Tata Kelola Energi dan SDA

()

Nasionalisme tak dapat dipisahkan dari sektor energi dan sumber daya alam (SDA) di Indonesia. Dalam berbagai peristiwa atau sejarah tentang tata kelola sektor energi dan SDA, nasionalisme selalu menjadi dasar yang menyertai diskusi-diskusi dalam penyusunan maupun penentuan sebuah kebijakan. Telah banyak catatan sejarah yang menjadi bukti betapa nasionalisme memberi pengaruh besar terhadap konstelasi arah dan kebijakan tata kelola energi dan SDA, baik nasional maupun internasional.

Namun demikian, semangat nasionalisme sering hanya diterjemahkan sepenggal-sepenggal dalam implementasi kebijakan maupun perhatian publik tentang tata kelola sektor energi dan SDA. Perdebatan-perdebatan atau isu tentang nasionalisme dan yang menjadi perhatian publik sering hanya dalam konteks kepemilikan saham perusahaan pemilik konsesi dan status kepemilikan perusahaan pengelola suatu konsesi SDA.

Budi Karya: Perlu Usaha Meredam Perubahan Iklim dengan Transisi Energi

Budi Karya: Perlu Usaha Meredam Perubahan Iklim dengan Transisi Energi

()

Mantan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan perlu usaha untuk meredam perubahan iklim. Salah satu langkah yang perlu diambil adalah dengan transisi energi.

"Salah Satu bentuk usaha meredam perubahan iklim adalah transisi energi. Energi yang dipakai umat manusia harus terus diupayakan yang lebih ramah lingkungan, agar dapat menghambat naiknya suhu rata-rata permukaan bumi (pemanasan global)," ucap Budi Karya dalam unggahan di akun Instagram-nya, seperti dilihat detikcom, Senin (28/10/2024).

Hal tersebut disampaikan oleh Budi Karya saat menghadiri Seminar Pramunas XIV Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada pada Minggu (27/10). Tema seminar itu adalah ‘Masa Depan Transisi Energi Indonesia.

Kagama Beri 1 Solusi untuk Urai 3 Tantangan Transisi Energi

Kagama Beri 1 Solusi untuk Urai 3 Tantangan Transisi Energi

()

Bisnis.com, JAKARTA - Transisi energi dihadapkan dengan trilema energi atau 3 tantangan penyelarasan antara keamanan pasokan, keterjangkauan, dan pertimbangan lingkungan. Ketiganya dapat terwujud melalui gotong royong berbagai pemangku kepentingan. 

Untuk mengungkap strategi jitu mewujudkan transisi energi, Komunitas Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Persma bersama dengan Bisnis Indonesia menggelar seminar bertajuk ‘Masa Depan Transisi Energi di Indonesia’. 

Vice President Transisi Energi & Keberlanjutan PT PLN Anindita mengatakan pihaknya memiliki target menekan emisi hingga 101 miliar ton untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060. Kendati demikian, transisi energi harus diimbangi dengan trilema energi. 

Akselerasi Transisi Energi Indonesia Penuh Tantangan, Ini Saran Kagama

Akselerasi Transisi Energi Indonesia Penuh Tantangan, Ini Saran Kagama

()

Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) menilai akselerasi transisi energi di Tanah Air menemui sejumlah tantangan yang harus diselesaikan oleh pemerintah baru. 

Hal ini yang akan menjadi pemantik dalam seminar bertajuk ‘Masa Depan Transisi Energi di Indonesia’ yang diselenggarakan oleh Komunitas KAGAMA PERSMA dengan Bisnis Indonesia pada Minggu, (27/10/2024). 

Wakil Ketua Umum I PP Kagama Budi Karya Sumadi mengatakan ada banyak program elektrifikasi yang menjadi salah satu upaya transisi energi namun masih sulit berjalan optimal.