Uang Palsu Di Bogor

Pabrik Uang Palsu di Bogor Sudah Beroperasi 6 Bulan, Produksi Sesuai Pesanan

Pabrik Uang Palsu di Bogor Sudah Beroperasi 6 Bulan, Produksi Sesuai Pesanan

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan pembuat dan pengedar uang palsu yang mengoperasikan pabriknya di Kota Bogor, Jawa Barat, memproduksi uang palsu bergantung pesanan.

“Bekerja berdasarkan pesanan, made by order. Pesanan yang diterima mereka selalu bermula dari pelaku AY di Subang,” kata Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Akhmat Basuki dalam konferensi pers di Polsek Tanah Abang, Kamis (10/4/2025).

Hingga kini, polisi masih menyelidiki bagaimana para komplotan pembuat dan pengedar uang palsu ini berkomunikasi atau bertemu dengan pemesan atau pembeli. 

Uang Palsu yang Dicetak Pabrik di Bogor Diduga Sudah Beredar Saat Lebaran

Uang Palsu yang Dicetak Pabrik di Bogor Diduga Sudah Beredar Saat Lebaran

(2 bulan yang lalu)

JAKARTA, KOMPAS.com - Uang palsu yang diproduksi pabrik di Kota Bogor, Jawa Barat, diduga telah beredar saat masa Lebaran 2025, bahkan sebelum itu. 

Pasalnya, pabrik yang dikendalikan oleh komplotan beranggotakan delapan orang tersebut telah beroperasi selama enam bulan. 

“Untuk peredaran (uang palsu) yang sudah mereka lakukan, karena ini (pabrik) juga beroperasi sudah sekitar enam bulan, patut diduga ada temuan uang palsu saat Lebaran,” kata Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Akhmat Basuki dalam konferensi pers di Polsek Tanah Abang, Kamis (10/4/2025).

Pabrik Uang Palsu di Bogor Digerebek, Rp 3,3 Miliar Diamankan

Pabrik Uang Palsu di Bogor Digerebek, Rp 3,3 Miliar Diamankan

(2 bulan yang lalu)

BOGOR, KOMPAS.com - Tim Reskrim Kepolisian Sektor Tanah Abang menggerebek sebuah rumah yang menjadi pabrik pembuatan uang palsu di Perumahan Griya Melati 1, Blok C3 A, RT 03/RW 13, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Rabu (9/4/2025).

Dalam penggerebekan tersebut, petugas mengamankan uang palsu siap edar senilai Rp 1,3 miliar dalam bentuk pecahan Rp 100.000.

Selain itu, petugas juga mengamankan Rp 2 miliar uang palsu yang belum siap edar, alat cetak, serta printer.