Wall Street

Wall Street Menguat Akhir Pekan Tersengat Komentar The Fed yang Tenangkan Pasar

Wall Street Menguat Akhir Pekan Tersengat Komentar The Fed yang Tenangkan Pasar

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham di Wall Street, New York menutup ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (11/4/2025), setelah sempat melalui minggu yang penuh gejolak akibat kekacauan perang dagang multi-front Presiden AS Donald Trump.

Mengutip Reuters, Sabtu (12/4/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 1,56% atau 619,05 poin ke 40.212,71, indeks S&P 500 juga menguat 1,81% atau 95,31 poin ke 5.363,36, dan Nasdaq melejit 2,06% atau 337,15 poin ke 16.724,46.

Beda Arah Pasar Saham dan Obligasi AS Setelah Trump Umumkan Jeda Tarif Impor

Beda Arah Pasar Saham dan Obligasi AS Setelah Trump Umumkan Jeda Tarif Impor

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham AS bergeliat usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan jeda tarif impor AS selama 30 hari dan menaikkan pungutan impor terhadap China. Namun, pasar obligasi di AS tertekan.

Dilansir Bloomberg, Donald Trump menunda pemberlakukan skema tarif impor timbal balik (reciprocal tariffs) selama 90 hari sebagai tanggapan atas pendekatan dari puluhan negara. Trump juga menaikkan pungutan impor China menjadi 125%.

Setelah pengumuman jeda tarif impor AS itu, pasar saham AS Wall Street kemudian membukukan hari terbaik sejak krisis keuangan global. S&P 500 menguat 9,5% yang menjadi sesi terbaiknya sejak 2008. Kemudian, Nasdaq 100 melonjak 12%. 

IHSG Ancang-Ancang Mengekor Rebound Wall Street Imbas Jeda Tarif Trump

IHSG Ancang-Ancang Mengekor Rebound Wall Street Imbas Jeda Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Wall Street rebound pada perdagangan kemarin, Rabu (9/4/2025), setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda tarif selama 90 hari. Sentimen itu diproyeksi menjadi angin segar bagi pasar saham Indonesia pada hari ini, Kamis (10/4/2025). 

Pada Rabu (9/4/2025), indeks Dow Jones Industrial Average melesat 7,87%, S&P 500 meningkat 9,52%, dan Nasdaq Composite melesat 12,16%.

Sementara itu, sektor teknologi juga naik 14,15% dan sektor utilitas defensif naik 3,91%. Di sektor teknologi, saham Nvidia naik 18,7% dan Apple melesat 15,3%.

IHSG Berpeluang Rebound ke Level 6.500 Usai Trump Tunda Tarif Impor

IHSG Berpeluang Rebound ke Level 6.500 Usai Trump Tunda Tarif Impor

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi memantul ke kisaran 6.300—6.500 mengekor rebound tajam Wall Street setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda 90 hari atas pemberlakuan tarif timbal balik (reciprocal tariff). 

Seperti diberitakan Bisnis, Donald Trumptelah mengumumkan pada Rabu (9/4/2025) dini hari waktu Amerika Serikat, bahwa skema tarif timbal balik yang lebih tinggi dihentikan sementara selama 90 hari sebagai tanggapan atas pendekatan dari puluhan negara.

Meski begitu, bea masuk atas impor dari China akan tetap dinaikkan menjadi 125% karena "kurangnya rasa hormat" dari pemerintah Beijing.

Trump Umumkan Jeda Tarif Impor 90 Hari, Wall Street Pesta Pora!

Trump Umumkan Jeda Tarif Impor 90 Hari, Wall Street Pesta Pora!

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks saham Wall Street mencatatkan kenaikan atau rebound tertinggi sejak krisis 2008 setelah Presiden AS Donald Trump menunda pemberlakukan skema tarif impor timbal balik (reciprocal tariff) selama 90 hari sebagai tanggapan atas pendekatan dari puluhan negara.

Presiden Trump mengumumkan penangguhan tarif selama 90 hari untuk banyak negara mitra dagang AS, tetapi menaikkan pungutan impor China menjadi 125%.

Treasury jangka pendek merosot, membalikkan kenaikan sebelumnya, karena investor mengurangi pertaruhannya terhadap penurunan suku bunga dan dolar AS menguat terhadap mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss.

Wall Street Melonjak Tajam Usai Trump Tunda Tarif Baru Impor Selama 90 Hari

Wall Street Melonjak Tajam Usai Trump Tunda Tarif Baru Impor Selama 90 Hari

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA —  Wall Street melonjak tajam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda 90 hari atas tarif timbal balik (reciprocal tariff) yang baru saja diluncurkannya seminggu lalu. Keputusan dramatis tersebut membuat Bursa saham kompak menghijau setelah beberapa waktu terakhir berada dalam tekanan.

Mengutip Reuters, Kamis (10/4/2025) hingga pukul 01.10 WIB,  Indeks S&P 500 (.SPX) terpantau melonjak 346,20 poin atau 6,95% ke level 5.328,97 poin, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) melejit 1.337,00 poin atau 8,76% ke level 16.604,92. Sementara Dow Jones Industrial Average (.DJI) menguat 2.197,52 poin atau 5,84% ke posisi 39.843,11.

Wall Street Kebakaran Imbas Kebijakan Tarif, Trump: Waktu yang Tepat untuk Beli

Wall Street Kebakaran Imbas Kebijakan Tarif, Trump: Waktu yang Tepat untuk Beli

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta kepada seluruh warganya untuk tetap tenang dan terus berinvestasi pada pasar saham saat kebijakan tarif timbal baliknya yang luas mulai resmi diberlakukan pada Rabu, (9/4/2025).

"Ini Waktu yang Tepat untuk Membeli," kata Trump dalam sebuah posting di situs media sosialnya sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Rabu (9/4/2025).

Trump juga mendorong para pengikutnya untuk "Tenang" dan menambahkan prediksinya bahwa "semuanya akan berjalan dengan baik."

Harapan Penundaan Tarif Trump Pupus, Wall Street Anjlok

Harapan Penundaan Tarif Trump Pupus, Wall Street Anjlok

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) anjlok dengan indeks S&P 500 ditutup di bawah ambang psikologis 5.000 poin pada Selasa (8/4/2025), pertama kalinya dalam hampir setahun.

Melansir Reuters, Rabu (9/4/2025), indeks S&P 500 ditutup melemah 79,48 poin atau 1,57% ke level 4.982,77, penutupan pertama di bawah 5.000 sejak 19 April 2024. Indeks Dow Jones terkoreksi 320,01 poin, sementara Nasdaq merosot 335,35 poin atau 2,15% ke posisi 15.267,91.

Indeks Volatilitas CBOE, yang menjadi barometer kekhawatiran investor di Wall Street, melonjak ke level 52,33, titik tertingginya sejak Maret 2020, dan memperpanjang reli selama empat hari berturut-turut.

Trump Pertegas Sikap soal Tarif Impor AS, Indeks Dow Jones dan SP 500 Tergelincir

Trump Pertegas Sikap soal Tarif Impor AS, Indeks Dow Jones dan SP 500 Tergelincir

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Senin (7/4/2025) setelah Presiden AS Donald Trump mempertegas posisinya dengan bersikeras melanjutkan kebijakan tarif terhadap China, bahkan membuka kemungkinan kenaikan lebih lanjut.

Melansir Reuters, Selasa (8/4/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 349,26 poin atau 0,91% ke 37.965,60. S&P 500 turun 0,23% ke 5.062,25, sementara Nasdaq justru naik tipis 0,10% ke 15.603,26.

Aksi jual mengguncang pasar sejak Trump mengumumkan tarif besar-besaran atas seluruh impor ke AS, termasuk beban lebih tinggi terhadap sejumlah mitra dagang utama.

Pasar Saham AS Diproyeksi Lanjut Merosot Pekan Ini, SP Futures Anjlok

Pasar Saham AS Diproyeksi Lanjut Merosot Pekan Ini, SP Futures Anjlok

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah perusahaan investasi melakukan pemangkasan peringkat terhadap pasar saham Amerika Serikat di tengah memanasnya genderang perang tarif yang ditabuh oleh Presiden AS Donald Trump dengan negara-negara mitra dagang. 

Berdasarkan catatan Bloomberg, downgrade terhadap target pasar saham AS pada 2025 dilakukan oleh Evercore ISI,  RBC Capital Markets, Goldman Sachs Group Inc., Barclays, dan Yardeni Research. Langkah itu dilakukan akibat ketidakpastian yang muncul dari kebijakan tarif impor AS. 

Michael Purves, CEO Tallbacken Capital Advisors, mengatakan pihaknya terlalu bullish terhadap pasar saham pada tahun ini. Menurutnya, pandangan itu belum menghitung risiko penurunan laba, margin korporasi, kenaikan inflasi, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang muncul saat ini. 

Tarif Trump Bikin Perang Dagang Makin Membara, Wall Street Terjun Bebas

Tarif Trump Bikin Perang Dagang Makin Membara, Wall Street Terjun Bebas

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street kembali terguncang untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat (4/4/2025), dengan indeks Nasdaq Composite masuk ke wilayah pasar bearish di tengah meningkatnya tensi perang dagang global.

Melansir Reuters, Sabtu (5/4/2025), indeks Nasdaq terjun 962,82 poin atau 5,82% ke level 15.587,79—resmi masuk pasar bearish dari rekor tertingginya 20.173,89 pada 16 Desember.

Sementara itu, indeks Dow Jones juga anjlok 2.231,07 poin atau 5,50% ke 38.314,86, mengonfirmasi koreksi dari puncak Desember lalu. S&P 500 tergelincir 322,44 poin atau 5,97% dan menutup pekan di 5.074,08, level terendah dalam 11 bulan terakhir.

Wall Street Jeblok Imbas Sentimen Tarif Trump, Saham Apple Anjlok

Wall Street Jeblok Imbas Sentimen Tarif Trump, Saham Apple Anjlok

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Wall Street merosot tajam pada akhir perdagangan Kamis (3/4/2025) waktu setempat terimbas sentimen pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang tarif impor terhadap mitra dagang AS. 

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 anjlok 4,9%, Nasdaq 100 jeblok 5,5%, dan Dow Jones Industrial Average merosot 3,98% pada perdagangan kemarin. Penurunan indeks S&P 500 dan Nasdaq merupakan yang paling dalam sejak 2020. 

Mary Ann Bartels dari Sanctuary Wealth mengatakan apabila kebijakan tarif Trump tetap berjalan, ekonomi akan mengalami perlambatan. 

US$2 Triliun Lenyap dari Indeks SP 500 setelah Pengumuman Tarif Trump

US$2 Triliun Lenyap dari Indeks SP 500 setelah Pengumuman Tarif Trump

(2 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — Valuasi Indeks S&P 500 di bursa saham New York lenyap sekitar US$2 triliun pada perdagangan Kamis (3/4/2025) waktu setempat di tengah kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif impor terbaru yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Langkah proteksionis Trump membuat Wall Street memerah, dengan koreksi saham terdalam dialami oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap rantai pasok manufaktur luar negeri.

Apple Inc., yang memproduksi sebagian besar perangkatnya di China untuk dijual di AS, terpantau anjlok hingga 9,5%. Saham perusahaan apparel Lululemon Athletica Inc. dan Nike Inc., turun lebih dari 12%. Kedua perusahaan tersebut tercatat memiliki jaringan produksi dengan Vietnam yang diganjar tarif impor timbal balik sebesar 46% oleh Trump.