Warga Mengungsi Akibat Keributan Di Bima

Warga Sumba yang Mengungsi akibat Keributan di Bima Minta Dipulangkan

Warga Sumba yang Mengungsi akibat Keributan di Bima Minta Dipulangkan

()

 

BIMA, KOMPAS.com - Ratusan warga asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mengungsi di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), meminta agar dipulangkan ke kampung halamannya.

Mereka mengungsi akibat keributan yang dipicu oleh kasus pelecehan seksual di Pasar Raya Tente, Kabupaten Bima.

Keinginan untuk pulang itu disampaikan saat menggelar pertemuan dengan jajaran pemerintah daerah pada Jumat (17/1/2025).

"Itu aspirasi dari mereka, tapi putusan ada di pimpinan," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bima, Tajuddin, saat dikonfirmasi, Jumat.

Warga yang Mengungsi akibat Keributan di Bima Bertambah Jadi 238 Orang

Warga yang Mengungsi akibat Keributan di Bima Bertambah Jadi 238 Orang

()

BIMA, KOMPAS.com - Warga pendatang dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mengungsi di posko darurat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), akibat keributan terus bertambah.

Berdasarkan hasil pendataan terakhir hingga Kamis (16/1/2025) siang, total warga yang mengungsi bertambah menjadi 238 orang.

"Iya ada penambahan dari 180-an orang itu menjadi 238 orang," kata Kepala Dinsos Bima, Tajuddin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Tajuddin mengatakan, warga Sumba yang mengungsi ini sebagian besar adalah mereka yang menetap dan mencari nafkah di wilayah Tente, Kecamatan Woha.