Warga Tolak Mesin Pembakaran Sampah

Polemik Insinerator Depok: Diprotes Warga sebab Disebut Bikin ISPA, Dipertahankan Pemerintah

Polemik Insinerator Depok: Diprotes Warga sebab Disebut Bikin ISPA, Dipertahankan Pemerintah

()

DEPOK, KOMPAS.com - Dua unit mesin pembakar sampah (insinerator) milik pemerintah Kota Depok yang berlokasi di Jalan Merdeka, Abadijaya, Kota Depok, ditolak warga saat baru sekitar sebulan beroperasi.

Pada Senin (23/12/2024), warga RW 06 Kelurahan Abadijaya berunjuk rasa di depan lokasi mesin tersebut.

Dalam aksi itu, warga menyebut, pemerintah tidak menginformasikan pengoperasian mesin di lingkungan mereka. 

Hal itu membuat warga terkejut dan terpaksa menghirup asap hasil pembakaran sampah setiap hari. 

DLHK Depok Klaim Mesin Pembakar Sampah yang Ditolak Warga Aman Digunakan

DLHK Depok Klaim Mesin Pembakar Sampah yang Ditolak Warga Aman Digunakan

()

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok, Abdul Rahman, menerangkan bahwa mesin pembakaran sampah (insinerator) yang digunakan di Jalan Merdeka, Abadijaya, Depok, sudah terjamin aman untuk dioperasikan.

Dua unit insinerator ini baru beroperasi sebulan terakhir telah tersertifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Jadi mereka itu kan ada proses pengadaan barang jasanya, tentu ya melalui katalog dan mereka sudah ada register dari KLHK, Kemenkumham, dan dari Kementerian Perindustrian Perdagangan,” ucap Abdul Rahman (Abra) di Kantor DLHK Depok, Senin (23/12/2024).

Emak-emak Depok Tolak Mesin Insinerator Sampah yang Bikin Warga ISPA

Emak-emak Depok Tolak Mesin Insinerator Sampah yang Bikin Warga ISPA

()

DEPOK, KOMPAS.com - Warga RW 06 Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya, Depok, berunjuk rasa menolak mesin pembakaran sampah (insinerator) yang beroperasi di lingkungannya, Senin (23/12/2024).

Pengamatan Kompas.com di lokasi, kelompok emak-emak memadati tempat dua mesin insinerator berada di Jalan Merdeka, Depok.

Mereka membawa sejumlah peralatan rumah tangga, beberapa di antaranya galon, baskom, dan spatula, untuk kemudian dipukul.

Beberapa pedemo melontarkan keluhan yang dirasakannya selama mesin itu beroperasi sejak awal Desember 2024.

“Anak kita main di taman, apa yang mereka hirup? Asap sampah!” teriak pedemo.