WN Malaysia Diperas Polisi Di DWP

Ketua Komisi III DPR Sebut Konser DWP Punya Dua Sisi, Salah Satunya Rawan Penyalahgunaan Narkoba

Ketua Komisi III DPR Sebut Konser DWP Punya Dua Sisi, Salah Satunya Rawan Penyalahgunaan Narkoba

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyatakan konser musik seperti Djakarta Warehouse Project (DWP) rawan menjadi ajang penyalahgunaan narkoba.

Pernyataan ini dia sampaikan untuk menanggapi kasus pemerasan yang dilakukan anggota polisi terhadap warga negara asing (WNA) penonton DWP.

“Soal DWP ini ada dua sisi. Satu sisi tentu kita menghargai, menghormati, apresiasi penindakan yang dilakukan oleh Kadiv Propam,” ujar Habiburokhman di Gedung DPR RI, Jumat (27/12/2024).

“Tapi di sisi lain juga kita perlu saling mengingatkan bahwasannya, event-event musik itu memang sangat rawan menjadi ajang penggunaan narkotika,” lanjutnya.

Polisi Peras Penonton DWP, Polri Dinilai Beri Perlindungan jika Tak Pecat Para Pelaku

Polisi Peras Penonton DWP, Polri Dinilai Beri Perlindungan jika Tak Pecat Para Pelaku

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Institusi Polri akan dinilai melindungi polisi yang memeras penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) jika tidak memberikan sanksi tegas berupa pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap para pelaku pada sidang kode etik yang rencananya digelar pekan depan.

Hal tersebut disampaikan oleh pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto.

“Bila tidak dilakukan sanksi keras berupa PTDH, asumsi yang muncul adalah kepolisian melindungi personelnya yang melakukan pelanggaran pidana pungli dan pemerasan. Ada apa?” kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat (27/12/2024).

Polda Metro Mutasi 34 Anggotanya, Kompolnas Harap Bisa Bantu Pengusutan Kasus Pemerasan

Polda Metro Mutasi 34 Anggotanya, Kompolnas Harap Bisa Bantu Pengusutan Kasus Pemerasan

()

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam mengapresiasi upaya Kepolisian dalam mengusut dugaan pemerasan dalam kegiatan Djakarta Warehouse Project (DWP).

Buntut kasus ini, Polda Metro Jaya berdasarkan TR Nomor ST/429/XII/KEP.2024 tanggal 25 Desember 2024 yang ditandatangani oleh Karo SDM Kombes Muh. Dwita Kumu Wardana atas nama Kapolda Metro Jaya melakukan mutasi terhadap 34 anggotanya.

"Kami akan cek ya. Kalau membaca berita dan ada daftar nama yang dalam tanda kurung disebut terperiksa, memang bisa jadi itu terkait kasus DWP. Tapi sekali lagi, ini akan kami cek," ujar Anam kepada wartawan, Kamis (26/12/2024).

Ada Dua Kluster Polisi Pemeras Penonton DWP: Pemberi Perintah dan Pelaksana

Ada Dua Kluster Polisi Pemeras Penonton DWP: Pemberi Perintah dan Pelaksana

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkap, ada dua kluster dari 18 polisi yang kini menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan pemerasan terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) asal Malaysia.

Komisioner Kompolnas Muhammad Choirul Anam mengatakan, dua kluster tersebut adalah pemberi perintah dan pelaksana perintah.

Pemberi perintah dalam perkara ini merupakan polisi yang berpangkat lebih tinggi. Sementara, sisanya adalah yang memeras penonton DWP.

“Dua kluster besar itu, ya bisa dikategorikan hanya dua. Satu yang menggerakkan, satu yang digerakkan,” kata Anam saat dikonfirmasi, Jumat (27/12/2024).

Bersih-bersih Kapolda Metro, 34 Polisi Pemeras Penonton DWP Asal Malaysia Dimutasi

Bersih-bersih Kapolda Metro, 34 Polisi Pemeras Penonton DWP Asal Malaysia Dimutasi

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 18 anggota polisi menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terkait kasus dugaan pemerasan terhadap 45 warga negara asing (WNA) asal Malaysia.

Pemerasan itu terjadi saat para WNA asal Malaysia tersebut tengah menyaksikan konser musik Djakarta Warehouse Project (DWP) yang berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13 hingga 15 Desember 2024.

18 anggota polisi dengan berbagai macam pangkat itu berasal dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, hingga Polda Metro Jaya.

3 Kasubdit Narkoba Polda Metro Dicopot Imbas Kasus Pemerasan Penonton DWP

3 Kasubdit Narkoba Polda Metro Dicopot Imbas Kasus Pemerasan Penonton DWP

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto mencopot tiga Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

Tiga Kasubdit di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya yang dicopot dari jabatannya adalah AKBP Bariu Bawana, AKBP Wahyu Hidayat, dan AKBP Malvino Edward Yusticia.

Mutasi ini dilakukan usai muncul kasus 18 polisi yang memeras 45 penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) asal Malaysia dengan total barang bukti senilai Rp 2,5 miliar.

Mereka dimutasi ke bagian Pelayanan Markas (Yanma) berbarengan dengan 31 anggota Polda Metro Jaya yang lainnya.

Polisi Peras WN Malaysia di DWP, Kompolnas: Tanggung Jawab Struktural Sangat Penting

Polisi Peras WN Malaysia di DWP, Kompolnas: Tanggung Jawab Struktural Sangat Penting

()

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menegaskan, pentingnya pertanggungjawaban struktural dalam peristiwa 18 polisi memeras warga negara (WN) Malaysia saat acara Djakarta Warehouse Project (DWP).

Anggota Kompolnas, Muhammad Choirul Anam mengatakan, pihaknya telah mendapatkan penjelasan rinci atas konstruksi dan alur kejadian dari penyidik yang menangani persoalan tersebut.

“Nah struktur peristiwa itu menunjukkan juga struktur dari pertanggung jawaban. Nah itu sangat penting, dari karakter peristiwanya sekaligus juga menunjukkan karakter pertanggung jawab secara struktural,” kata Anam kepada Kompas.com, Kamis (26/12/2024).

Menanti Jerat Pidana 18 Polisi Pemeras 45 WN Malaysia di Konser DWP

Menanti Jerat Pidana 18 Polisi Pemeras 45 WN Malaysia di Konser DWP

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Markas Besar Kepolsiian Republik Indonesia (Mabes Polri) diharapkan menindak 18 anggotanya yang diduga memeras warga negara (WN) Malaysia di acara konser Djakarta Warehouse Project (DWP) secara pidana.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam mengatakan, pihaknya mendorong dan menantikan Mabes Polri mengusut kasus itu dari sisi pidana.

“Kami memang mendorong sampai itu (pemeriksaan pidana) dipastikan, kita tunggu,” kata Anam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2024).

Ia mengatakan, saat ini kasus dugaan pemerasan 18 anggota kepolisian itu sedang ditangani Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri.

Babak Baru Kasus Polisi Peras Penonton DWP: Para Pelaku Dipatsus, Tunggu Sidang Etik

Babak Baru Kasus Polisi Peras Penonton DWP: Para Pelaku Dipatsus, Tunggu Sidang Etik

()

JAKARTA, KOMPAS.com- Kasus dugaan pemerasan polisi terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2024) memasuki babak baru. 

Sebelumnya, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri mengumumkan bahwa ada 18 polisi yang diduga terlibat pemerasan ini. Ke-18 anggota itu terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran.

Ke-18 polisi itu diduga memalak 45 warga negara asing (WNA) asal Malaysia. Sejauh ini, berdasarkan hasil penyelidikan polisi, jumlah barang bukti yang sudah dikumpulkan dari hasil pemerasan itu senilai Rp 2,5 miliar.

Kasus Pemerasan Polisi di DWP: Propam Masih Dalami Motif Pelaku

Kasus Pemerasan Polisi di DWP: Propam Masih Dalami Motif Pelaku

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri menangkap 18 polisi pemeras warga negara (WN) Malaysia pada saat menghadiri konser Djakarta Warehouse Project (DWP).

Belasan polisi itu kini telah di-tempatkan khusus (patsus) di Propam Mabes Polri, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim mengatakan, pihaknya saat ini masih mendalami motif pemerasan yang dilakukan para pelaku. Menurutnya, para pelaku bukan berasal dari satu kesatuan yang sama.

WN Malaysia yang Diperas Polisi Saat DWP Disebut Ada yang Positif Narkoba

WN Malaysia yang Diperas Polisi Saat DWP Disebut Ada yang Positif Narkoba

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Abdul Karim mengatakan, ada sejumlah Warga Negara (WN) Malaysia yang positif narkoba saat menyaksikan Djakarta Warehouse Project (DWP).

Hal ini diketahui usai mereka menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi Indonesia. Total, ada 45 WN Malaysia yang menjadi korban pemerasan tersebut.

"Iya, iya sudah saya jelaskan faktanya ada," ujar Abdul di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/12/2024) malam.

Hanya saja, Abdul tidak merinci berapa banyak WN Malaysia yang positif narkoba.

Polri Benarkan Sejumlah Nama Polisi Pemeras WN Malaysia di DWP yang Beredar di Medsos

Polri Benarkan Sejumlah Nama Polisi Pemeras WN Malaysia di DWP yang Beredar di Medsos

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah nama oknum polisi yang diduga memeras 45 warga negara (WN) Malaysia saat menonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) beredar di media sosial.

Sejauh ini, Mabes Polri memang telah menangkap 18 oknum polisi yang diduga melakukan pemerasan itu. 

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Abdul Karim pun membenarkan bahwa beberapa nama yang beredar, adalah mereka yang diamankan oleh pihaknya.

"Ya beberapa nama memang ada di situ," kata Abdul saat mengonfirmasi pertanyaan awak media di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/12/2024) malam.