Yenny Wahid

Di Haul Ke-15 Gus Dur, Yenny Wahid Suarakan Pentingnya Reformasi Kepolisian Agar Tak Cepat Main Dor

Di Haul Ke-15 Gus Dur, Yenny Wahid Suarakan Pentingnya Reformasi Kepolisian Agar Tak Cepat Main Dor

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid mengatakan, aparat kepolisian perlu melakukan reformasi menyeluruh dalam lembaganya.

Reformasi ini menurutnya penting untuk memastikan bahwa kepolisian tidak lagi "trigger happy" atau mudah menarik pelatuk pistol.

"Tugas kita bersama adalah mengembalikan polisi dan semua lembaga negara pada fitrahnya menjadi pelindung rakyat, bukan pelindung kepentingan segelintir orang," ujar Yenny dalam sambutannya pada acara Haul ke-15 Gus Dur di Ciganjur, Sabtu (21/12/2024).

Yenny Wahid Minta PPN 12% Dihentikan: Jika Gus Dur Ada, Akan Bersama Rakyat

Yenny Wahid Minta PPN 12% Dihentikan: Jika Gus Dur Ada, Akan Bersama Rakyat

()

Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, menyoroti rencana kenaikan PPN 12%. Yenny meminta agar kebijakan ini bisa dihentikan.

Mulanya Yenny menjelaskan masyarakat saat ini tengah menghadapi tantangan yang besar terkait harga kebutuhan pokok yang melonjak. Dia juga menyinggung jumlah kelas menengah yang turun kelas.

"Saat ini kita menghadapi tantangan yang begitu besar. Rakyat hidup dalam kesulitan, harga kebutuhan pokok melonjak, daya beli menurun, kelas menengah turun kelas, bahkan berkurang jumlahnya sebanyak 9 juta orang," ujar Yenny dalam peringatan Haul ke-15 Gus Dur di kediaman Gus Dur, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024).

Yenny Wahid Yakin jika Gus Dur Masih Hidup Bakal Menentang Kenaikan PPN 12 Persen

Yenny Wahid Yakin jika Gus Dur Masih Hidup Bakal Menentang Kenaikan PPN 12 Persen

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, menyinggung rencana pemerintah menaikkan pungutan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025.

Yenny mengatakan, jika Gus Dur masih hidup, dia akan berada bersama masyarakat menentang rencana kenaikan PPN 12 persen.

"Jika Gus Dur masih ada, saya yakin beliau akan berdiri bersama rakyat kecil dan mengatakan, hentikan rencana ini," ujar Yenny dalam acara Haul Ke-15 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024).

Haul Ke-15 Gus Dur, Yenny Wahid Singgung Fenomena No Viral, No Justice

Haul Ke-15 Gus Dur, Yenny Wahid Singgung Fenomena No Viral, No Justice

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Zannuba Ariffah Chafsoh, atau yang lebih dikenal dengan nama Yenny Wahid, mengkritik lemahnya perlindungan kepada masyarakat ekonomi kelas bawah.

Menurut putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid ini, banyak kasus yang seharusnya menjadi perhatian negara, justru harus diramaikan oleh masyarakat terlebih dahulu agar mendapatkan perhatian.

"Kasus-kasus yang terjadi pada masyarakat di mana seharusnya negara justru hadir melakukan pembelaan, yang terjadi justru masyarakatnya harus bangkit. Ini menjadi fenomena ’no viral, no justice’; kalau tidak viral, tidak ada keadilan untuk orang yang menjadi korban," ungkap Yenny dalam Haul ke-15 Gus Dur di Ciganjur, Sabtu (21/12/2024).

Haul Ke-15 Gus Dur, Refleksi Pembelaan yang Lemah dan Terpinggirkan

Haul Ke-15 Gus Dur, Refleksi Pembelaan yang Lemah dan Terpinggirkan

()

JAKARTA, KOMPAS.com – Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, menggelar Haul ke-15 Kyai Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada Sabtu (21/12/2024). Acara tersebut mengangkat tema "Menajamkan Nurani, Membela yang Lemah."

Putri Gus Dur, Yenny Wahid, menjelaskan bahwa tema tersebut mencerminkan pesan utama Gus Dur, yakni pembelaan terhadap kaum lemah dan penajaman nurani dalam menghadapi berbagai persoalan sosial.

"Pembelaan terhadap mereka yang lemah lalu juga penajaman nurani kita ini juga sebetulnya adalah sebuah pesan yang ingin kita sampaikan," kata Yenny dalam keterangan pers, Sabtu.