Analisis Gempa Magnintudo 6,2 di Sinabang Aceh, Tak Berpotensi Tsunami

Analisis Gempa Magnintudo 6,2 di Sinabang Aceh, Tak Berpotensi Tsunami

KOMPAS.com – Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Samudera Hindia, tepatnya di lepas pantai barat Simeulue, Aceh, pada Selasa (8/4/2024) pukul 02.48 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa hasil analisis terkini menunjukkan magnitudo gempa mencapai M 5,9, setelah sebelumnya sempat tercatat M 6,2.

"Episenter gempa berada di laut pada koordinat 2,03° LU dan 96,71° BT, atau berjarak sekitar 62 kilometer arah tenggara Sinabang, Aceh, dengan kedalaman 30 kilometer," ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui rilisnya yang diterima Kompas.com, Selasa pagi.

Berdasarkan lokasi pusat gempa dan kedalamannya, gempa yang terjadi dikategorikan sebagai gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng.

Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki jenis pergerakan naik atau thrust fault.

Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di sejumlah wilayah.

Di Kabupaten Simeulue, getaran dirasakan pada skala intensitas III-IV MMI, yang berarti getaran terasa nyata di dalam rumah dan seakan-akan truk besar melintas.

Sementara itu, di wilayah Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Kabupaten Singkil, dan Kabupaten Nias Utara, gempa dirasakan pada skala III MMI.

Adapun di Kabupaten Karo dan Aceh Barat Daya, intensitas getaran tercatat pada skala II-III MMI.

"Hasil pemodelan kami menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami," tegas Daryono.

Hingga pukul 03.15 WIB, BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) di wilayah tersebut.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi.

Daryono mengingatkan agar masyarakat menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memastikan rumah dalam kondisi aman sebelum kembali masuk.

"Pastikan hanya mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui kanal komunikasi resmi seperti Instagram dan Twitter @infoBMKG, situs www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, serta aplikasi mobile InfoBMKG dan WRS-BMKG," tambahnya.

 

Sumber