AS Telah Berkontak dengan Kelompok HTS yang Menguasai Suriah
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) telah melakukan kontak langsung dengan kelompok Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang kini menguasai Suriah.
Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar Al Assad digulingkan oleh kelompok HTS yang telah menguasai beberapa kota besar di Suriah.
Menurut Menlu AS Antony Blinken, ini adalah pengakuan pertama atas interaksi langsung AS dengan HTS yang kini masih ditetapkan AS sebagai organisasi teroris.
Blinken mengatakan kepada wartawan, AS telah melakukan kontak khususnya mengenai nasib jurnalis Amerika yang hilang, Austin Tice.
Ia juga berbicara di Yordania setelah berunding dengan perwakilan dari beberapa negara Arab, Turkiye, dan Eropa untuk membahas masa depan Suriah.
Sebagaimana diberitakan BBC pada Minggu (15/12/2024), para pejabat setuju untuk mendukung proses transisi damai di Suriah.
Dengan Menlu Yordania mengatakan, kekuatan regional tidak ingin melihatnya turun ke dalam kekacauan.
Sebuah komunike bersama menyerukan pemerintah Suriah inklusif yang menghormati hak-hak minoritas dan tidak menawarkan basis bagi "kelompok teroris".
Deketahui, pembicaraan di dalam dan luar Suriah setelah berbagai peristiwa dalam beberapa minggu terakhir telah membahas tentang pentingnya membentuk pemerintahan baru yang mewakili semua warga Suriah.
Namun, HTS tidak hadir dalam pertemuan di Yordania.
Di sana, Menlu Irak Fuad Hussein menyatakan kekhawatirannya atas masa depan Suriah yang dialami oleh seluruh Timur Tengah dan sekitarnya.
Ia mengatakan, para pelaku regional tidak ingin seperti melihat Libya pada kekacauan yang terjadi setelah Kolonel Gaddafi dilengserkan dari kekuasaan.
Menlu Turkiye Hakan Fidan mengatakan lembaga-lembaga Suriah yang ada harus dipertahankan dan direformasi.
"Jangan pernah biarkan terorisme memanfaatkan masa transisi. Dan kita harus mengoordinasikan upaya kita dan belajar dari kesalahan masa lalu," kata Fidan.
Sementara itu, Israel telah melancarkan puluhan serangan udara lagi terhadap Suriah, meskipun ada kecaman regional.
Israel sebelumnya mengatakan, mereka mengambil tindakan untuk menghancurkan kemampuan strategis yang mengancamnya.
Sekretaris Jenderal PBB mengatakan sangat prihatin dengan ratusan serangan udara Israel di beberapa lokasi di Suriah.
Diektahui, HTS, kelompok pemberontak paling kuat di Suriah, didirikan dengan nama lain, Jabhat Al Nusra, pada 2011 sebagai afiliasi langsung al-Qaeda.
Kelompok ini dianggap sebagai salah satu kelompok paling efektif dan mematikan yang menentang Presiden Assad.
Tetapi, kelompok ini dilarang dan jadi kelompok teroris oleh PBB, AS, Turkiye, dan negara-negara lain.
Pemimpinnya Ahmed Al Sharaa, yang sebelumnya menggunakan nama Abu Mohammed Al Julani, memutuskan hubungan dengan Al Qaeda pada 2016.
Ia baru-baru ini berjanji untuk bersikap toleran terhadap berbagai kelompok dan komunitas agama.
Namun, masa lalu kelompok ini sebagai jihadis yang kejam telah membuat beberapa orang meragukan apakah kelompok ini akan menepati janji-janji tersebut.