Awalnya Gagah, Ujungnya Klarifikasi: Kades di Jember Akui Takut Istri

JEMBER, KOMPAS.com – Kepala Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sunardi Hadi, menjadi sorotan publik setelah video dirinya bersama tiga perangkat desa yang mengaku tidak takut pada istri viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah melalui akun TikTok-nya, Sunardi dan tiga perangkat desa lainnya dengan santai menyatakan, “Kami berempat tidak pernah takut sama istri.”
Namun, tak berselang lama, video tersebut diikuti dengan unggahan klarifikasi. Dalam video kedua, Sunardi menyampaikan permintaan maaf dan meralat pernyataan sebelumnya.
“Terkait video kami kemarin yang sempat viral, yang mana kami menyatakan bahwa kami berempat tidak takut istri, dengan ini kami klarifikasi bahwa kami menyatakan takut sama istri,” ujar Sunardi, Sabtu (12/4/2025).
Ia juga menyesalkan pernyataan tersebut dan meminta agar video yang beredar segera dihapus.
“Kami mohon maaf dan menyesal telah membuat video kemarin, mohon dengan hormat yang menyimpan video untuk segera dihapus dan tidak di-share ulang ke mana-mana, karena kami berempat telah merasakan dampaknya,” katanya.
Kepada Kompas.com, Sunardi menjelaskan bahwa video itu awalnya dibuat untuk konten pelayanan warga di hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran. Namun, ide berubah secara spontan.
“Awalnya kami mau buat video dengan ucapan kami siap melayani warga,” katanya.
Setelah merekam video, ia justru mengganti kalimat menjadi ucapan “tidak takut istri”. Keputusan spontan itu membuat perangkat desa yang lain tertawa dan menghentikan pengambilan video.
Namun, reaksi datang keesokan harinya. Istri Sunardi mengirim pesan ke salah satu perangkat desa.
“Istri saya WA ke perangkat saya, bilang begini, sampaikan ke mas, saya juga tidak takut sama suami,” ucap Sunardi.
Tak ingin persoalan rumah tangganya membesar, Sunardi kemudian membuat video permintaan maaf. Ia mengakui, saat pengambilan video pertama, rekan-rekannya tidak mengetahui bahwa ia sedang bermasalah dengan istrinya.
“Kalau yang buat video klarifikasi itu semua perangkat desa tau kalau sudah ada WA dari istri,” tambahnya.
Video klarifikasi itu pun tak kalah viral. Sunardi mengungkapkan bahwa bahkan pejabat Kedutaan Besar RI di Kamboja turut menanyakan keaslian video tersebut.
“Saya pernah mengurusi warga yang terjebak di Kamboja, kenal dengan pejabat Kedubes itu,” ujarnya.
Tak hanya itu, sejumlah pihak termasuk Kapolres Jember juga menghubunginya terkait video viral tersebut.
“Saya tidak menyangka ini akan viral, karena biasanya saya bikin konten hanya bersifat informasi resmi tentang desa,” ujarnya.
Sunardi selama ini dikenal aktif memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan informasi desa. Ia menyebut media sosial sebagai saluran komunikasi yang efektif.
“Lebih mudah, efektif dan penyebarannya cepat,” kata dia.
Setelah kejadian ini, ia berjanji akan membuat konten-konten yang lebih positif, khususnya untuk mengenalkan potensi Desa Sidomukti.