Digigit Ular King Kobra, Ini yang Harus Dilakukan

KUKAR, KOMPAS.com – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemunculan ular berbisa di lingkungan permukiman.
Imbauan ini disampaikan setelah petugas berhasil menangani ular king kobra sepanjang 2,5 meter di Desa Liang Ilir, Kecamatan Kota Bangun, pada Selasa (8/4/2025).
Penangkapan ular tersebut dilakukan setelah warga bernama Upik melaporkan kejadian itu ke Pos Sektor Damkar setempat.
Petugas segera menuju lokasi dengan menggunakan satu unit mobil AVP dan dua stik ular, dan berhasil mengevakuasi ular dalam waktu kurang dari 30 menit.
Kepala Disdamkar Kukar, Fida Hurasani, menjelaskan bahwa kemunculan ular di kawasan permukiman dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi geografis wilayah yang masih dikelilingi hutan dan lahan kosong.
"Apalagi saat ini debit air Sungai Mahakam sedang naik dan merendam beberapa kawasan daratan. Ini memaksa hewan-hewan seperti ular keluar dari habitat aslinya untuk mencari tempat kering, termasuk ke area rumah warga," ujarnya kepada Kompas.com.
Fida mengingatkan bahwa ular jenis king kobra sangat berbisa dan mematikan.
Ia menekankan pentingnya langkah pencegahan dan penanganan yang tepat bagi warga.
"Kalau bertemu ular, jangan panik dan jangan mencoba menangani sendiri. Jaga jarak dan segera hubungi petugas. Kalau terkena gigitan, tetap tenang, jangan banyak bergerak, dan langsung ke puskesmas atau rumah sakit," jelasnya.
Menurut Fida, ketenangan bisa membantu memperlambat penyebaran bisa di dalam tubuh korban.
"Kalau kita panik dan bergerak berlebihan, racunnya bisa lebih cepat menyebar lewat kelenjar getah bening," tambahnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah, terutama dengan tidak menumpuk barang yang dapat menjadi sarang ular.
Langkah-langkah sederhana seperti membersihkan pekarangan, menutup celah rumah, dan tidak membiarkan sampah menumpuk dapat membantu mencegah ular masuk ke dalam rumah.
"Kesadaran lingkungan itu kunci. Kami siap membantu, tapi partisipasi masyarakat sangat menentukan. Lebih baik mencegah daripada menangani," tuturnya.
Disdamkar Kukar juga membuka layanan darurat untuk penanganan hewan liar dan berbahaya melalui pos-pos sektor terdekat di setiap kecamatan.