Evakuasi Korban Serangan KKB di Yahukimo Terkendala Kondisi Cuaca dan Geografis

Evakuasi Korban Serangan KKB di Yahukimo Terkendala Kondisi Cuaca dan Geografis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan, proses evakuasi korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan terhambat oleh kondisi geografis dan cuaca.

"Saat ini, fokus pemerintah adalah melakukan evakuasi para korban dan memulangkannya ke keluarga. Proses evakuasi terhambat oleh kondisi geografis dan cuaca di lokasi," kata Budi dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).

Budi mengatakan bahwa pemerintah mengutuk keras kekerasan yang terjadi di Yahukimo pada 5-8 April 2025.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, tragedi itu mengakibatkan 11 orang warga sipil tewas.

"Tragedi ini menunjukkan pelaku tidak memiliki rasa kemanusiaan dan melakukan pembunuhan secara sadis dan sporadis. Aksi teror yang dilakukan membuat masyarakat ketakutan untuk beraktivitas," ujar Budi.

Sejak kejadian, ia telah mendorong jajaran Kemenko Polkam untuk mengambil langkah segera dalam rangka evakuasi korban dan peningkatan pengamanan.

Salah satunya adalah pada hari ini, di mana Kemenko Polkam mengadakan rapat koordinasi jajaran Polkam dengan sejumlah kementerian/lembaga.

"Hari ini Kemenko Polkam mengadakan Rakor Jajaran Polkam dengan peserta Kemendagri, TNI, Polri, BIN, Komdigi, PMK, KSP, dan PCO untuk mengambil langkah-langkah penanganan kekerasan di Papua," kata Budi.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara ini menegaskan, pemerintah akan terus melakukan peningkatan pengamanan di daerah-daerah rawan di Papua agar masyarakat dapat segera kembali beraktivitas dengan normal.

Budi juga meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Papua untuk tidak memberikan ruang terhadap pihak-pihak yang melakukan kekerasan di Papua.

"Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua dan tidak memberikan ruang bagi para pelaku teror serta terus melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang terlibat," kata dia menegaskan.

Untuk diketahui, 11 orang warga sipil yang merupakan penambang emas di daerah Kabupaten Yahukimo meninggal dunia akibat diserang KKB.

Namun, KKB mengeklaim bahwa 11 orang itu merupakan agen intelijen TNI.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menepis pernyataan OPM tersebut.

Dia menyebutkan OPM menyebarkan kabar bohong atau hoaks yang menyebut 11 orang yang tewas adalah agen intelijen TNI.

"11 orang ini diklaim sebagai tentara (oleh KKB). Tentara itu (pasti) tercatat namanya, terdaftar namanya," kata Kristomei ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (9/4/2025).

"Nah, hari ini tidak ada satu pun prajurit TNI atau Polri yang gugur di sana. Artinya apa? Artinya itu adalah hoaks yang disampaikan oleh pihak KKB," tambah dia.

Sumber