Jalan Trans Sulawesi yang Sebulan Putus Imbas Banjir Akhirnya Ditangani, Pakai Dana Pribadi Gubernur

KENDARI, KOMPAS.com – Akses jalan Trans Sulawesi yang terputus selama hampir sebulan akibat banjir di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, akhirnya ditangani.
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Provinsi Sultra akan membangun jembatan darurat agar kendaraan bisa melintas.l
Jalan ini merupakan jalur vital yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah.
Akibat putusnya akses, pengendara terpaksa menyeberang menggunakan rakit milik warga, dengan biaya tinggi mencapai ratusan ribu rupiah per kendaraan.
Bahkan, beberapa mobil dilaporkan tenggelam karena jatuh dari rakit tradisional tersebut.
Kepala BPJN Sultra, Yudi Hardiana, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rangka dan panel Jembatan Bailey sebagai solusi sementara untuk menghubungkan kembali jalur yang terputus.
"Atas arahan Gubernur Sultra, kami bersama pihak Pemprov langsung bergerak cepat untuk menyiapkan solusi darurat bagi akses jalan yang terdampak banjir. Tanggal 10 April 2025, kami menyiapkan jembatan Bailey selanjutnya malam hari teman-teman dari provinsi melakukan mobilisasi jembatan Bailey langsung ke lokasi banjir," kata Yudi, Jumat (11/4/2025).
"Satu hari setelah kunjungan kami langsung siapkan rangka jembatan Bailey, dan jika kondisi air sudah surut langsung pembuatan Oprit (timbunan tanah) dan langsung dipasang jembatan Bailey. Ini sebagai solusi sementara selama banjir di Konawe Utara," tegasnya.
Untuk mendukung mobilisasi dan instalasi jembatan Bailey sepanjang 36 meter, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka memberikan bantuan dana pribadi sebesar Rp2 miliar agar pekerjaan dapat dimulai tanpa menunggu proses anggaran formal.
“Saya datang ke sini harus bisa menyelesaikan masalah. Saya tanya, apa yang harus dilakukan? Kita bangun jembatan bailey. Pokoknya yang paling utama sekarang adalah bagaimana menyelesaikan masalah ini. Harus selesai,” tegas Andi saat meninjau lokasi pada Rabu (9/4/2025).
“Bagaimana administrasi agar tidak melanggar aturan, kita bangun dulu. Kalau pun ada prosedur administrasi, bangun dulu,” tambahnya.
KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI Pengendara mobil dan motor terpaksa bayar rakit lebih mahal untuk melintasi Jalan trans Sulawesi yang putus akibat banjir di kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. (KIKI ANDI PATI/ KOMPAS. com)
Yudi menyebut bahwa pemasangan jembatan Bailey dapat dilakukan dalam waktu satu minggu, dengan catatan kondisi air sudah cukup surut dan dasar tanah stabil. Penimbunan jalan (oprit) menjadi tahap awal sebelum jembatan dapat dipasang.
Jembatan Bailey dikenal sebagai solusi cepat karena sifatnya modular dan mudah dirakit di lapangan.
"Untuk pemasangan jembatan Bailey bisa dilakukan selama satu minggu, tapi kan harus ada penimbunan jalan dulu. Penimbunan jalan harus menunggu air surut di lokasi jalan trans Sulawesi dan begitu jembatan terpasang, semua kendaraan sudah bisa melintas kembali,” jelas Yudi.
Untuk jangka panjang, Yudi mengungkapkan bahwa pemerintah merencanakan pembangunan jembatan permanen di lokasi tersebut pada tahun 2026, dengan anggaran mencapai Rp60 miliar.
Pemerintah berharap, dengan terpasangnya jembatan sementara, arus lalu lintas dan distribusi logistik dari dan ke wilayah terdampak dapat segera kembali normal.

