Jateng Dilanda 324 Bencana Sepanjang 2024, Kerugian Capai Rp 76,74 Miliar

Jateng Dilanda 324 Bencana Sepanjang 2024, Kerugian Capai Rp 76,74 Miliar

SEMARANG, KOMPAS.com – Sepanjang Januari hingga 8 Desember 2024, Provinsi Jawa Tengah tercatat mengalami 324 kejadian bencana dengan total kerugian mencapai Rp 76,74 miliar.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, dalam Rapat Koordinasi Forkopimda yang bertema "Menjaga Kondusivitas dan Pengendalian Inflasi Wilayah Menjelang Natal dan Tahun Baru" di kompleks gubernur, Senin (16/12/2024).

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), seluruh wilayah Jawa Tengah telah memasuki musim hujan pada Desember 2024, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada Februari 2025.

Nana juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia mengalami gangguan atmosfer yang meningkatkan potensi cuaca ekstrem, yang dapat memicu hujan lebat disertai angin kencang dan petir di beberapa daerah di Jateng.

Lebih lanjut, Nana menyatakan bahwa Jawa Tengah termasuk daerah rawan bencana, dengan cuaca ekstrem yang diprediksi akan menjadi empat kali lipat lebih berbahaya dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari 14 jenis ancaman bencana yang disampaikan BMKG, yang paling dominan adalah banjir, longsor, banjir rob, gempa bumi, dan angin puting beliung.

“Kemarin Kepala BMKG Bu Dwikorita datang ke sini. Karena Jateng dianggap rawan. Bukan hanya Jateng, tapi juga ada Jatim dan DIY. Bahwa cuaca ekstrem ini akan melanda Jateng, beliau menyampaikan empat kali lipat lebih berbahaya dari tahun kemarin,” imbuhnya.

canva.com Ilustrasi banjir rob.

Gubernur juga menegaskan bahwa penanganan bencana menjadi perhatian serius dari Pemprov Jateng.

Berbagai langkah mitigasi telah diupayakan untuk meminimalisir kerugian dan korban saat bencana terjadi.

"Kami segera melakukan langkah-langkah membuat surat ke BNPB untuk melakukan langkah-langkah (mitigasi)," tandas Nana.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengingatkan masyarakat untuk waspada menghadapi musim penghujan, terutama di daerah rawan banjir.

"Daerah kota-kota di daerah Pantura, itu jelas Pantura Utara, Pantai Selatan (Pansela), itu punya potensi banjir. Tapi untuk kota-kota yang berada di daerah tengah, Jawa Tengah memiliki potensi longsor," ucap Bergas.

Sumber