Kisah Porter Stasiun Pasar Senen: Pulang Mudik Sehari, Kembali Cari Rezeki

KOMPAS.com – Ketika banyak masyarakat yang melakukan mudikke kampung halaman untuk bertemu dengan orang—orang terkasih, para porter distasiun kereta justru tetap berjuang menjemput rezeki.
Kenyataan ini selalu dapat disaksikan setiap sudut stasiun kereta, termasuk stasiun Pasar Senen, di masa musik Lebaran.
Para porter mudah dikenali lewat seragam khas mereka. Kemeja mereka tak hanya bertuliskan kata “porter”, namun juga memuat nama serta nomor identitas masing-masing, sehingga memudahkan penumpang mengenali mereka.
Khamid, salah satu porter, pemilik nomor urut 01 di stasiun Pasar Senen masih terus mengais rezeki di masa Lebaran 2025.
Meski begitu, dirinya bercerita bahwa tetap menyempatkanmudik saat Lebaran, meskipun waktunya sangat singkat.
"Saya tetap Lebaran di kampung. Liburnya cuma malamtakbiran sama hari pertama Lebaran. Besoknya langsung balik kerja lagi kesini," ujarnya pada Senin (7/4/2025).
Khamid mudik ke kampung halaman menemui orang-orang yangdikasihinya menggunakan kereta yang sudah persiapkan sejak jauh-jauh hari agartidak kehabisan tiket.
Meski hanya dua hari, menurutnya itu sudah cukup untukbertemu keluarga dan bersilaturahmi.
"Yang penting bisa ketemu, salaman, minta maaf samakeluarga. Habis itu balik lagi ke Jakarta buat cari uang," imbuhnya.
Khamid juga mengungkapkan bahwa suasana Lebaran tahun ini distasiun Pasar Senen tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.
Selain karena faktor ekonomi yang lesu, berkurangnya jumlahpenumpang di Stasiun Pasar Senen juga disebabkan oleh pilihan stasiunkeberangkatan yang kini lebih beragam.
"Sekarang orang bisa naik dari Jatinegara, Bekasi, atauCikarang. Dulu kan cuma dari Senen aja," katanya.
Meski demikian, Khamid dan sekira 180 porter lainnya di Stasiun Pasar Senen tidak pernah mematok tarif kepada penumpang. Merekamenerima berapapun yang diberikan.
"Kita enggak pernah tentuin tarif. Kadang ada yangkasih Rp 20-30 ribu. Tapi kalau lagi Lebaran biasanya penumpang kasih lebih,"ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Cerita Porter di Stasiun Pasar Senen, Tetap Mudik Meski Hanya Sehari di Kampung Halaman"