Operasi Ketupat 2025: Kecelakaan di Magelang Meningkat, 27 Insiden Terjadi

Operasi Ketupat 2025: Kecelakaan di Magelang Meningkat, 27 Insiden Terjadi

MAGELANG, KOMPAS.com - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Magelang mencatat kenaikan angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat atau arus mudik dan balik lebaran 2025 dibandingkan tahun 2024.

Satlantas mencatat, selama 23 Maret-8 April 2025 terdapat 27 kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dari 27 insiden ini, ada 39 korban luka ringan dan dua korban meninggal.

Jumlah kecelakaan tersebut naik dibandingkan dengan Operasi Ketupat 2024 yang tercatat 14 kejadian dengan 9 korban luka ringan dan 7 korban meninggal.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Magelang Kompol Nyi Ayu Fitria Facha mengatakan, kecelakaan selama masa arus mudik dan balik disebabkan oleh pengendara kendaraan bermotor.

"Kejadian dikarenakan kurangnya konsentrasi pengendara," ujarnya kepada Kompas.com melalui aplikasi perpesanan, Rabu (9/4/2025).

Salah satu kecelakaan lalu lintas yang dicatat adalah tewasnya seorang perempuan lanjut usia setelah tertabrak mobil di Jalan Magelang-Yogyakarta pada Senin (7/4/2025).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, tepat di depan Polsek Salam.

Korban diketahui bernama ES (65), warga Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Kecelakaan bermula saat sebuah mobil Mitsubishi Xpander melaju dari arah Magelang menuju Yogyakarta.

Mobil bernomor polisi AB 1741 ZM itu dikemudikan oleh seorang pria berinisial MK (23), warga asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

ES menyeberang dari sisi kiri.

Karena jarak antara korban dan mobil terlalu dekat, maka terjadilah tragedi itu.

ES dilaporkan meninggal di tempat usai mengalami cedera pada bagian kepala.

Ayu menambahkan, upaya untuk menekan kecelakaan lalu lintas sudah dilakukan, antara lain, memasang peringatan waspada di ruas jalan yang sering menjadi lokasi kecelakaan serta patroli pada waktu mobilitas kendaraan meningkat.

"Kemudian, imbauan melalui media sosial, radio, dan tatap muka melalui forum komunitas maupun (di) sekolah-sekolah," pungkasnya.

Sumber