Para Perempuan yang Rela Bertugas saat Lebaran, Ada Niat Tulus dan Cinta

Para Perempuan yang Rela Bertugas saat Lebaran, Ada Niat Tulus dan Cinta

CILEGON, KOMPAS.com - Anis Lathifa Widya, petugas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Pelabuhan Merak, Banten, telah menjalani lima tahun Lebaran tanpa bersamaan keluarga.

Momen bahagia dan kebersamaan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri, harus ia habiskan di tempat kerja, melayani para pemudik kendaraan listrik.

Dari tanggal 23 Maret hingga 8 April 2025, Anis bertugas di tengah arus mudik dan balik.

"Ini sudah tahun kelima saya tidak pulang saat Lebaran. Rasa rindu itu tetap ada. Tapi keluarga saya selalu mendukung," ujar Anis.

Dukungan keluarga, menurutnya, menjadikannya lebih kuat dan fokus dalam melayani masyarakat yang ingin bersilaturahmi.

Untuk mengobati rasa rindunya, Anis memanfaatkan teknologi.

Ia menggantikan momen kebersamaan dengan keluarga melalui video call atau pesan suara.

"Tentu mengganti peluk dan doa keluarga dengan pengabdian," ungkapnya.

Sebagai Srikandi PLN, Anis merasa bahwa setiap rumah yang terang, setiap masjid yang menyala, serta setiap SPKLU yang siap membantu pemudik merupakan pengorbanannya.

“Kami mungkin tidak terlihat, tapi kami ada. Di balik nyala itu, ada kerja keras, ada niat tulus, dan ada cinta,” tegasnya.

Anis adalah salah satu dari banyak wajah di balik suksesnya arus mudik di Pelabuhan Merak.

Estuning Rahayu, atau Estu, juga harus menjalani Lebaran ke-1446 H di posko tugasnya, bukan pulang ke kampung halaman.

Ibu dari dua orang anak ini melaksanakan tugasnya di Posko Mudik PLN Rest Area KM 14B Pinang, menjaga dan mengawasi operasional SPKLU bagi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.

“Tahun ini, pemudik yang menggunakan mobil listrik semakin banyak. Tugas kami adalah memastikan mereka dapat melakukan pengisian daya dengan aman dan nyaman, tanpa hambatan,” kata Estu.

Walau ada suka dan duka selama bertugas, Estu merasakan lebih banyak kebahagiaan karena dapat menjadi bagian dari pelayanan publik saat orang lain berkumpul bersama keluarga.

“Saya memang tidak mudik seperti kebanyakan orang, tapi kebersamaan dengan keluarga tetap terasa meski di tengah tugas. Suasana hangat bersama rekan-rekan kerja juga jadi penguat," ujarnya.

Keseluruhan, baik Anis maupun Estu, adalah contoh nyata dari pengabdian dan dedikasi yang tinggi, merelakan momen berharga demi pelayanan masyarakat yang membutuhkan di saat Lebaran.

Sumber