Pemerintah Diminta Cari Pasar Baru Selain AS untuk Hadapi Tarif Trump

Pemerintah Diminta Cari Pasar Baru Selain AS untuk Hadapi Tarif Trump

JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Demokrat Fathi mendorong pemerintah untuk lebih agresif mencari pasar alternatif, guna mengantisipasi dampak kebijakan tarif impor terbaru yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

“Kita harus termotivasi (untuk) aktif mencari pasar alternatif selain Amerika. Dunia ini luas, terdiri dari banyak negara. Jangan hanya terpaku atau tergantung pada Amerika,” ujar Fathi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4/2025).

Fathi menyampaikan, kebijakan ekonomi yang diberlakukan Trump telah menciptakan efek domino bagi banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

Untuk itu, kata Fathi, pemerintah diminta memperkuat strategi diversifikasi ekspor dan impor. Salah satunya lewat penguatan kerja sama dengan negara-negara lain yang tergabung BRICS.

“Anggota BRICS harus saling membantu dalam perdagangan, baik sebagai pengganti komoditas ekspor maupun untuk memenuhi kebutuhan impor. Indonesia memiliki potensi besar untuk memperluas jangkauan perdagangan, apalagi dalam konteks kerja sama Selatan-Selatan,” ucap Fathi.

Fathi berpandangan, langkah diversifikasi tersebut juga sejalan dengan arah kebijakan Presiden yang menekankan pentingnya kemandirian ekonomi dan penguatan kerja sama multilateral berbasis kesetaraan.

Dia juga menekankan pentingnya peningkatan posisi tawar Indonesia di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompetitif.

“Sudah saatnya kita punya peran yang lebih aktif dalam membentuk tatanan ekonomi dunia yang baru, bukan hanya jadi penonton,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden mengakui kebijakan tarif impor terbaru yang diberlakukan AS akan memberikan dampak serius bagi Indonesia.

Dalam wawancara dengan enam pemimpin redaksi media di Hambalang, Jawa Barat, pada 4 April 2025, Prabowo menyebut industri tekstil, garmen, dan furnitur berpotensi terdampak signifikan.

“Ya masalah Trump ini akan, kita harus lihat nanti. Mungkin kita akan mengalami dampak yang berat mungkin,” kata Prabowo, dikutip dari YouTube Harian Kompas.

Meski demikian, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan mencari jalan keluar, termasuk dengan memperluas pasar ekspor.

“Tapi kita akan cari jalan keluar. Kita harus berani mencari pasar baru,” ucap Prabowo.

Sebagai informasi, Trump mengumumkan kebijakan tarif terbaru pada 2 April 2025, dengan menerapkan tarif minimal 10 persen terhadap seluruh barang impor.

Indonesia dikenakan tarif sebesar 32 persen, sementara negara ASEAN lainnya dikenakan tarif bervariasi, mulai dari 10 persen hingga 49 persen.

Sumber