Polisi Dalami Penyebab Kematian Mahasiswa Pedagang Tahu Bulat di Sungai Bogowonto

Polisi Dalami Penyebab Kematian Mahasiswa Pedagang Tahu Bulat di Sungai Bogowonto

PURWOREJO, KOMPAS.com - Pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat seorang pemuda yang mengapung di aliran Sungai Bogowonto, Dusun Krajan, Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen, pada Rabu pagi (9/4/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.

Korban yang diketahui bernama Ade Ramdani (23), seorang mahasiswa asal Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga meninggal akibat tenggelam.

Namun, polisi masih mendalami penyebab pastinya.

Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudho Praseno, saat dikonfirmasi pada Kamis (10/4), menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan evakuasi.

"Kami masih terus mendalami penyebab kematian korban. Meski tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, penyelidikan tetap dilakukan secara menyeluruh," ujarnya.

Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang hendak memancing.

Informasi tersebut segera dilaporkan kepada Kepala Desa Bagelen, yang kemudian menghubungi Polsek Bagelen.

Plt. Kapolsek Bagelen, AKP Subandi, bersama tim gabungan dari PMI, BPBD, dan tenaga kesehatan Puskesmas Bagelen, langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi jenazah dari sungai yang memiliki kedalaman sekitar 3 meter.

Menurut hasil pemeriksaan awal tim Inavis Polres Purworejo dan medis RSUD Tjitrowardojo, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan ciri-ciri mengeluarkan busa dari hidung.

"Dugaan sementara mengarah pada tenggelam akibat kondisi medis, mengingat korban diketahui memiliki riwayat penyakit asam lambung (GERD)," kata Kasatreskrim.

Namun, polisi menegaskan bahwa mereka tidak ingin terburu-buru dalam menyimpulkan penyebab kematian.

"Kami masih akan menggali keterangan dari saksi-saksi, termasuk orang-orang terdekat korban, untuk memastikan tidak ada faktor lain yang menyebabkan kematian," tambah AKP Catur.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.

"Kami berkomitmen untuk memastikan penyebab kematian ini terungkap dengan jelas, demi keadilan bagi keluarga korban," tutup AKP Catur.

Nanang Mulyadi (42), rekan serumah korban, menyampaikan bahwa Ade terakhir terlihat pada Senin (7/4/2025), saat berpamitan untuk berjualan tahu bulat.

Namun, korban tidak kembali hingga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Sumber