Prabowo Jelang Pembukaan Pasar Saham Besok: Kita Punya Kekuatan

Prabowo Jelang Pembukaan Pasar Saham Besok: Kita Punya Kekuatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto meyakini kekuatan fundamental Indonesia dalam menghadapi gejolak ekonomi, setelah adanya tarif impor dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Hal tersebut disampaikannya dalam menanggapi jelang dibukanya pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/4/2025).

Keyakinan Prabowo akan kekuatan Indonesia itu disampaikan dalam pertemuannya dengan enam pemimpin redaksi (pemred) di kediaman pribadinya, di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

"Pasar saham itu dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Kadang-kadang naik, kadang-kadang turun. Ada siklus dan itu berjalan. Orang yang masuk pasar saham, dia itu cari untung secepat-cepatnya. Ini kalau kita bedakan dengan direct investment," ujar Prabowo dilansir dari Kompas.id, Senin (7/4/2025).

"Kalau saya lihat fundamental kita kuat. Apa yang terjadi di pasar saham, kita punya kekuatan dan kita akan investasi," sambungnya.

Ia pun menyinggung keributan yang hanya terjadi ketika pasar saham jatuh. Namun ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik, tidak ada yang berkomentar.

"Ini jawaban saya soal pasar modal. Jadi, makanya, saya tuh enggak terlalu takut sama pasar modal. Karena Indonesia punya kekuatan. Itu yang kita sadari," ujar Prabowo.

Prabowo melanjutkan, Indonesia adalah bangsa yang besar dan jangan menjadi rendah diri dengan gejolak yang terjadi saat ini.

Ia membuktikannya dengan tingkat inflasi Indonesia yang rendah, dibandingkan dengan Turki dan Argentina.

"Jadi, kita ini jangan terlalu takut. Bahwa dunia ini tidak baik-baik saja, kita penuh dengan kesulitan, terus terang saja kita koreksi diri, ya. Sebagai bangsa, selama 30 tahun ini kita banyak melakukan blunder, kita akui saja," ujar Prabowo.

Diketahui, IHSG akan kembali diperdagangkan pada Selasa (8/4/2025), setelah libur Nyepi dan Lebaran. Perdagangan saham di BEI telah dihentikan sejak Jumat (28/3/2025).

BEI menyampaikan jadwal libur ini mengikuti keputusan cuti bersama yang ditetapkan pemerintah. Total ada tujuh hari kerja yang diliburkan berturut-turut, belum termasuk akhir pekan. Artinya, aktivitas di pasar saham berhenti lebih dari sepekan.

Berita ini dilansir dari Kompas.id dengan judul "Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Prabowo Sebut Potensi Pasar Domestik dan Pasar Baru (1)"

Sumber